Selasa, 01 Februari 2011

Oh My GOD, Bertebaran Konten Pornografi di Internet! by "sekolah internet"

Pertumbuhan konten-konten dewasa kian menjamur. Sebuah laporan yang ditulis Dr. Linda Papadopoulos, seorang psikolog, menyebutkan bahwa anak-anak kini semakin mudah mengakses konten-konten dewasa dan seksual.

Konten-konten yang menjadi sorotan termasuk majalah-majalah ‘dewasa’ dan pornografi di ponsel, hingga brand-brand fashion besar yang menggunakan gambar berbau seksual pada iklan pakaian yang ditujukan untuk anak muda.

Secara psikologi, Dr Papadopoulos mengatakan bahwa ada hubungan yang jelas antara gambar-gambar yang sarat konten seksual dengan kekerasan terhadap perempuan. Yakni mendistorsi persepsi kaum muda tentang diri mereka sendiri, mendorong anak laki-laki untuk terpaku menjadi macho dan dominan, sedangkan anak perempuan pada gilirannya akan menjadikan diri mereka sebagai objek seksual.

Salah satu contoh kasus sexual bullying yang sering terjadi adalah para gadis justru merasa terdorong untuk memposting foto-foto topless (telanjang dada) ataupun telanjang di situs jejaring sosial.

Terkait hal inilah, pemerintah diminta untuk membuat peraturan yang lebih keras tentang iklan-iklan bernada seksual dan larangan menjual majalah dewasa kepada anak di bawah umur 16 tahun.

Dr Papadopoulos dalam laporannya mengajukan beberapa rekomendasi, di antaranya meminta agar game konsol, ponsel dan komputer-komputer yang dijual di pasaran dilengkapi dengan fasilitas parental control (kontrol orang tua). Sehingga para orang tua dapat menyaring layanan dan material online yang boleh diakses anak sesuai kebutuhan.

Rekomendasi lain yang diusulkan yaitu:

- Larangan tayangan video musik bernada seksual, kecuali pada waktu-waktu tertentu yang diijinkan sesuai kebijakan televisi.

- Larangan iklan lowongan pekerjaan yang ditempatkan di klub-klub malam dan panti pijat.

- Penyedia layanan internet (ISP) diminta untuk memblokir akses ke situs-situs pro-bulimia dan pro-anorexia.

- Pembuatan website di mana para orang tua dapat melaporkan setiap aksi pemasaran yang tidak bertanggung jawab, yang mengekpos anak-anak kecil secara seksual.

Ia juga menambahkan, harus ada simbol-simbol yang menunjukkan kapan sebuah foto yang telah diterbitkan telah dimodifikasi secara digital. Ia juga merekomendasikan agar Otoritas Standar Periklanan (Advertising Standards Authority) melarang gambar-gambar seksual yang muncul dalam situs web komersial, seperti foto-shoot yang provokatif.

Sementara itu, Conservative Party Leader di Inggris, David Cameron, mengatakan bahwa ia akan melarang penayangan iklan yang tidak bertanggung jawab yang menyasar anak-anak.

Menurutnya, orang tua seharusnya boleh mengkomplain taktik-taktik pemasaran yang digunakan perusahaan melalui situs khusus. Gerakan-gerakan seperti inilah yang diperlukan untuk menghentikan aksi ‘membombardir’ anak-anak dengan materi yang tidak pantas.

Parental Control

Bagaimanapun, mengubah sikap akan memakan waktu. Tetapi hal ini penting dilakukan jika kita ingin menghentikan aksi kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan secara seksual.

Deputi Komisaris Anak untuk Inggris, Sue Berelowitz, mengatakan bahwa tanggung jawab tidak hanya terletak pada media tetapi juga orang tua.

Perang orang tua sangat diperlukan dalam mengendalikan dan mengawasi setiap aktivitas anaknya di dunia online. Orangtua harus menerapkan batasan-batasan yang baik, mengetahui apa yang anak-anak mereka tonton, dan mengawasi anak-anak yang memiliki akses pribadi ke internet di kamar tidur mereka.

Sumber : news.bbc.co.uk, 2 Maret 2010

0 komentar:

Posting Komentar

KREARIFINDO Creative Solution

PhotobucketPhotobucket Photobucket
INILAH SEBAGIAN BISNIS ONLINE YANG SAYA KEMBANGKAN, BAGI ANDA YANG MEMBUTUHKAN : DESAIN GRAFIS, DESAIN PRESENTASI, DESAIN KREATIF, DESAIN MULTIMEDIA, DLL. ATAU TRAINING MULTIMEDIA PRESENTASI, WORKSHOP PEMBUATAN BLOG KONTAK SAYA DI :
085880878417 atau YM : arif_jic@yahoo.co.id

DOWNLOAD MATERI

PhotobucketPhotobucketPhotobucket

 
Design by Gerai Blog | Support Design by Desaingratis - Group Design | GERAI BLOG