Jumat, 18 Maret 2011

INDONESIA BANGKIT by "Sekolah Internet"

Pemuda Indonesia Pada 80 Tahun “Sumpah Pemuda”
28 Oktober 1908 – 28 Oktober 2008
Oleh : Ishadi, SK*


Jumat pagi tanggal 18 Juli lalu saya berkesempatan breakfast meeting dengan Prof. Yohanes Surya Ph.D., yang memperkenalkan program Tim Olympiade Fisika Indonesia (TOFI), sebuah usaha untuk menetaskan juara fisika, di panggung dunia. Usahanya didorong obsesi untuk suatu ketika tampil seorang pemenang Nobel Fisika dari Indonesia.

Bukan hanya mimpi, karena seorang mahasiswa jurusan Fisika ITB, Anike Nelce Bowaire (dari Papua ; red), memperoleh penghargaan First to Nobel Prize in Physic 2005 dalam Kejuraan Fisika Dunia di Amerika. Anike sekarang belajar di MIT – Massachusetts Institute Of Technology di A.S., Universitas yang melahirkan paling banyak pemenang Nobel dunia. Anike adalah anak didik Prof. Dr. Yohanes yang mengikuti Program Olympiade Fisika Nasional sebuah program pelatihan khusus untuk anak-anak berbakat di Indonesia.

Menurut dia, Indonesia memerlukan paling tidak 10,000 orang yang memiliki keahlian “advance In science and technology” sebagai persyaratan dasar sebuah bangsa untuk mengembangkan diri sejajar dengan bangsa-bangsa maju di dunia. Sekarang ini baru sekitar 100 orang yang tercatat memiliki keahlian dibidang itu, padahal berdasarkan uji statistik rata rata terdapat seorang genius diantara setiap 10.000 orang di dunia. Karena Indonesia berpenduduk 230 juta secara teoritis paling tidak seharusnya terdapat 230,000 orang jenius di Indonesia! Sebuah potensi besar untuk menemukan para ahli di bidang “Advance Science and Technology”.

Kejeniusan seseorang diukur tingkat IQ-nya yang minimal 140, dan tidak mempunyai korelasi dengan standard gizi yang dikonsumsi sehari-hari. Jenius adalah sebuah bakat alam yang ada sejak dilahirkan. Masalahnya adalah sebagian terbesar anak-anak jenius ini tidak diolah, dilatih dan dididik secara proper. Jenius hanyalah potensi dasar.

Sebagai contoh, bulan September 2004, Andrey Awoitau, murid SMP kelas 1 di Papua ditemukan mempunyai bakat jenius. Oleh Prof. Yohanes, kemudian mebawanya ke Jakarta. Setelah dilatih secara khusus selama 8 bulan, Andrey diikutkan pada kompetisi Olympiade Matematika Indonesia dan memperoleh Medali Perak. Delapan bulan berikutnya lewat berbagai pelatihan lanjutan, Andrey memperoleh Medali Emas dengan mengalahkan Ivan Christanto – Juara Dunia Olympiade Matematika.

Bulan Agustus 2005, Prof. Yohanes melakukan penelitian acak diantara 27 SMU Negeri dan 17 SMU Swasta di Jakarta. Hasilnya dari 1,500 siswa yang diteliti, 300 siswa mempunyai IQ 140, dari jumlah itu 44 siswa memiliki IQ 150 – melewati tingkat jenius. Ahli fisika dunia Albert Einstein penemu teori relativitas memiliki IQ 150. Sedangkan Prof. Dr. Wiryono Karyo, Sekjen Departmen Energi dan Sumber Daya Mineral mempunyai IQ 170.

Bulan November 2005, Prof. Yohanes lewat penelitian lain terhadap 400 siswa SMA kelas 1 Kabupaten Toba, Samosir, menemukan 6 orang dengan IQ 150 – super jenius. Sejak program TOFI (Tim Olympiade Fisika Indonesia) diluncurkan tahun 1993, pelajar binaannya sudah merebut 54 medali emas, 33 medali perak dan 42 medali perunggu di berbagai kompetisi Matematika/Fisika Internasional.

Jumlah ini bertambah ketika 3 minggu lalu TOFI memperoleh 2 medali Emas, 2 medali Perak dan 1 medali Perunggu pada International Physics Olympiad ke-39 di Hanoi, Vietnam. Sebelumnya Kelvin Anggara (SMU Sutomo, Medan) untuk pertama kalinya dalam sejarah memperoleh medali emas di Olympiade Kimia Internasional di Budapest (12-21 Januari 2008).

Yang paling terkenal, Yonatan Mailoa, siswa kelas 3 SMA Penabur BPK (IQ 153) yang pada bulan Juni 2006, merebut Medali Emas Fisika Dunia, setelah memenangkan kompetisi yang diikuti oleh 356 peserta dari 85 Negara. Mailoa sekarang melanjutkan kuliah di MIT – Massachusets Institute Of Technology, A.S. Bulan Juli 2007, Muhammad Firmansyah Kasim, murid kelas 1 SMU Negri Makasar (IQ 152) memperoleh dua medali emas: masing-masing untuk kejuaraan Olympiade Asia di China diikuti oleh 80 Negara dan Olympiade Dunia di Iran yang diikuti oleh 90 Negara.


Prof. Nelson Tansu Ph.D, memperoleh gelar Professor Fisika pada umur 25 tahun dari Pennsylvania State University, hanya sepuluh tahun setelah lulus SMU Dr. Sutomo 1 Medan, Nelson menjadi Profesor termuda dalam sejarah perguruan tinggi di Amerika Serikat. Sementara itu Reza Pradipta berumur 23 tahun saat ini sedang kuliah untuk memperoleh gelar Doktor Teknologi Nuklir di MIT – salah satu perguruan Tinggi terbaik didunia.

Kita masih ingat sebuah Majalah Politik Terkemuka A.S. ”Foreign Policy”, (yang merupakan salah satu majalah jaringan Group ”Washington Post”,) – edisi Mei 2008, menempatkan Dr. Anis Baswedan yang sekarang Rektor Universitas Paramadina – sebagai salah satu dari 100 ”World public intelectuals”, sejajar dengan Al Gore, Noam Chomsky, Francis Fukuyama, Umberto Eco, Lee Kuan Yew, sejarawan India – Ramachandra Guha dan Penulis Fareed Zakaria.


Bulan April 2004, pada kejuaraan Fisika antar tujuh universitas paling prestigius didunia – Harvard University; University of California – Berkeley California; Princeton University; California Institute of Technology; Stanford University; Bremen University dan MIT- Massachusetts Institute of Technology keluar sebagai juara setelah mengumpulkan penghargaan terbanyak. MIT mengirim 7 orang mahasiswa, 3 diantaranya mahasiswa Indonesia yang sedang belajar perguruan tinggi tersebut.


Untuk merealisasikan mimpinya Prof. Yohanes berencana mendirikan paling tidak 10 kelas super di Indonesia. Masing-masing kelas terdiri dari 20 orang yang dipilih diantara siswa yang mempunyai IQ diatas 140 dan ditempelkan di SMU unggulan di Indonesia. Sekarang ini ada satu kelas yang sudah ditempelkan ke SMU 3 Jakarta. Kalau program ini berjalan baik dipastikan dalam dua tahun, akan lebih banyak siswa Indonesia yang menjadi juara Olimpiade Asia maupun Dunia.


Tanggal 3 sampai 10 Agustus 2008 di Bali, Indonesia menjadi tuan rumah ”Asian Science Camp”, ajang pelatihan siswa unggul seluruh Asia. Mereka dilatih oleh enam pemenang hadiah Nobel diantaranya: Professor Masatoshi Koshiba (2002) Nobel Fisika Jepang, Professor Yuan Tseh Lee (1986) Nobel Kimia Taiwan, Professor Douglas Osherroff (1996) Nobel Fisika USA, Professor Richard Robers Erns (1991) Nobel Kimia Switzerland. Indonesia mengikut sertakan 350 peserta.

Beberapa mantan juara Olyimpiade Fisika yang telah menjadi peneliti di luar negri menjadi pembicara diantaranya Prof. Nelson Tansu, Profesor termuda di A.S., Prof Johny Setiawan yang bekerja di Max Planck Institute for Astronomy – satu-satunya astronomy non-Jerman di Institute itu –yang menemukan delapan planet di tata surya lain, tiga diantaranya planet HD 47536c; HD 110014b dan HD 110014c, akan dipublikasikan tahun depan dalam jurnal astronomi, dan Dr. Rizal Fajar satu dari 8 scientist yang merancang dan menerbangkan ”probe” – laboratorium penelitian angkasa luar A.S., yang berhasil mendarat di Planet Mars.


Indonesia nyatanya tidak hanya kaya sumber daya alam (SDA), namun juga sumber daya manusia (SDM). Mantan Presiden Habibie adalah seorang jenius yang lulus dari Perguruan Tinggi Rheinisch – Westfalische Technice Hohscule, Achen, Jerman dengan nilai Summa Cumlaude dibidang ”teknologi pesawat terbang” – Habiebie menjadi doktor pertama di dunia yang memperoleh Summa Cum-laude di bidang itu.

Prof. Habibie selama bermukim di Jerman menjadi warga negara kehormatan negara itu dan menjadi salah satu Vice President Pabrik Pesawat Terbang MBB – Messerschmitt Bolkow Blohm. Dialah yang menemukan rumus keretakan pesawat terbang. Penemuan itu sangat membantu upaya mendisain pesawat penumpang raksasa yang dibuat di pabrik Boeing maupun Air Bus. Rumus nya dipakai untuk mendisain pesawat Jumbo Boeing 747 dan Boeing 777 serta Air Bus A380.

Temuannya menyebabkan Habibie dikenal sebagai ”Mr. Crakers”. Habibie tahun 1976 merintis pendirian industri penerbangan IPTN (Industri Pesawat Terbang Nurtanio) di Bandung. Banyak orang muda Indonesia pintar yang didorong keperluan memperoleh fasilitas labaratorium dan lingkungan budaya peneliti yang advance terpaksa sementara bermukim di luar negri.

Ketika IPTN berhenti mendisain dan memproduksi pesawat, ratusan pegawai ahli yang sebelumnya belajar di berbagai universitas ternama dunia hengkang ke berbagai negara dan menjadi tenaga inti diperusahaan yang ditempati. Di Malaysia terdapat 200 karyawan ex IPTN yang menjadi tenaga inti dari Pabrik Komponen Pesawat di negara itu. Pabrik itu menjadi supplier untuk Air Bus A320, sebagian bahkan di “forward” ke PT Dirgantara Bandung karena mereka sendiri sudah “over-load”!

Di pabrik pesawat Embraer Brazil ada 100 tenaga Teknik Penerbangan Indonesia 5 diantaranya sudah menjadi tenaga tetap. Di pabrik Lalu, de Havilland, Kanada terdapat 10 orang Teknisi Penerbangan, sementara di Pabrik Boeing A.S. terdapat 20 orang tenaga teknik Indonesia, termasuk Profesor Sulaiman Kamil Mantan Direktur Teknologi IPTN. Di Pabrik Pesawat terbang CASA Spanyol tempat sebagian tenaga IPTN sebelumnya belajar dan dilatih terdapat seorang Trainer Indonesia Ir. Math. Risdaya Fadil.

Pesawat terbesar didunia Air Bus A380, yang tahun lalu melakukan penerbangan perdana – didisain oleh ratusan tenaga ahli dari berbagai negara. Tenaga ahli Indonesia merupakan kelompok terbanyak yang berasal dari luar Eropah!

Tidak hanya di Industri Pesawat terbang, di Silicon Valley pusat ITC termasuk pabrik Microsoft terdapat 100 ahli IT Indonesia yang bekerja disana. Ahli Indonesia banyak juga yang bekerja di NASA – National Space and Auronatica di Florida A.S. Kalau saja kelak iklim riset science sudah lebih kondusif dipastikan ratusan tenaga ahli Indonesia akan pulang kampung dan bekerja disini. Karena pengalaman empiris membuktikan orang Indonesia yang merantau tidak betah berlama lama diluar negri. Bangsa Indonesia bukan bagian dari bangsa yang suka ber migrasi kenegara lain.


Selain kaya Sumber Daya Alam Indonesia juga kaya dengan SDM – Sumber Daya Manusia Unggul – terdiri dari orang orang muda yang cerdas, hebat dan berbakat. Mereka yang akan membawa Indonesia sebagai negara dengan kekuatan ekonomi terbesar ke lima di dunia setelah Cina, India, Uni Eropah dan A.S. menurut ”Visi Indonesia 2030. Hidup Pemuda Indonesia. Selamat memperingati Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2008.

http://imperiumindonesia.blogspot.com

Kamis, 17 Maret 2011

SENYUMNYA 2 ORANG YANG KEHILANGAN KAKI by "Sekolah Internet"

Sobat Sekolnet (Sekolah Internet), sebelumnya sudah disampaikan bahwa kisah inspiratif dari orang-orang yang terlahir kekurangan akan di share ke sobat semua. Hari ini kita akan mendapatkan pencerahan dari anak yang tumbuh besar dengan ketiadaan kedua kaki, tapi masih bisa tersenyum menatap dunia ini dan berprestasi. Kenapa ini penting untuk kita ambil pelajarannya? Karena biasanya kita lebih mudah melihat kekurangan orang lain, dan kita merasa lebih baik, dari yang ada. Semua itu muncul dalam benak kita, karena kita lebih menggunakan pendekatan opini, prasangka yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Sobat Sekolnet (Sekolah Internet), mudah-mudahan pembelajaran kali ini dapat menghantarkan kita pada perubahan paradigma, tidak semua kekurangan itu berakibat negatif, tapi sebaliknya ia melahirkan peluang prestasi. Yuk kita belajar dari
Qian HongYan sikecil yang tidak berkaki.

Dan.. ia tetap tersenyum menyambut dunia


Ujian yang menimpa Qian memang sangat berat. Betapa tidak, di usianya yang masih sangat dini-tiga tahun (tepatnya pada bulan Oktober 2000)-ia mengalami kecelakaan fatal yang mengakibatkan separuh tubuhnya hingga batas pinggang harus diamputasi.

Kondisi itu diperparah lagi dengan keadaan ekonomi orangtua Qian yang tidak berkecukupan. Karena itu, keluarga gadis cilik yang tinggal di Zhuangxia, China itu tak mampu memberikan kaki palsu untuk Qian. Sebagai gantinya, keluarga tersebut menyangga tubuh Qian dengan potongan bola basket. Sebuah solusi yang jauh dari kata nyaman, seperti kaki-kaki palsu lainnya.

Namun, meski tumbuh dengan keterbatasan, Qian membuktikan bahwa dunia belumlah tamat bagi dirinya. Ia tumbuh menjadi gadis yang periang dan murah senyum-seolah-olah tak terjadi suatu apa pun dalam dirinya. Dengan memantulkan bola basket di bagian bawah tubuhnya, dan dibantu penyangga untuk membantunya bergerak, Qian tetap bisa menjadi bocah lincah layaknya kebanyakan anak normal.

Ujian yang mahaberat, jika disikapi dengan pikiran terbuka dan jiwa yang lapang, bisa mengobarkan semangat perjuangan yang tak gampang padam. Dan, semangat itulah yang dikobarkan seorang bocah bernama Qian Hongyan. Kita memang kadang perlu belajar dari seorang bocah. Jika kita ingat kembali, semangat sebagai anak-anak sangat kuat untuk menerjang semua halangan dan tantangan. Satu contoh nyata adalah saat kita belajar berjalan. Meski jatuh berkali-kali, sebagai seorang bocah kita tentunya terus berusaha hingga benar-benar bisa berjalan seperti saat ini. Dan, semangat ala bocah inilah yang-barangkali-mampu menjadi “bara api” yang terus menyala di tengah gelap dan kerasnya ujian bagi sesosok anak berusia belasan dari negeri China, Qian Hongyan. Ujian yang menimpa Qian memang sangat berat. Betapa tidak, di usianya yang masih sangat dini-tiga tahun (tepatnya pada bulan Oktober 2000)-ia mengalami kecelakaan fatal yang mengakibatkan separuh tubuhnya hingga batas pinggang harus diamputasi.
Kondisi itu diperparah lagi dengan keadaan ekonomi orangtua Qian yang tidak berkecukupan. Karena itu, keluarga gadis cilik yang tinggal di Zhuangxia, China itu tak mampu memberikan kaki palsu untuk Qian. Sebagai gantinya, keluarga tersebut menyangga tubuh Qian dengan potongan bola basket. Sebuah solusi yang jauh dari kata nyaman, seperti kaki-kaki palsu lainnya.

Namun, meski tumbuh dengan keterbatasan, Qian membuktikan bahwa dunia belumlah tamat bagi dirinya. Ia tumbuh menjadi gadis yang periang dan murah senyum-seolah-olah tak terjadi suatu apa pun dalam dirinya. Dengan memantulkan bola basket di bagian bawah tubuhnya, dan dibantu penyangga untuk membantunya bergerak, Qian tetap bisa menjadi bocah lincah layaknya kebanyakan anak normal.

Tubuh Boleh Kekurangan Tapi Hati dan Fikiran Mendunia

Dengan kekurangan di tubuhnya, Qian pantang berputus asa, meski ia belum tahu bagaimana masa depannya kelak serta bagaimana ia bisa mengubah hidupnya dengan kondisinya saat itu. Hingga, suatu ketika ia mendatangi sebuah pertandingan olahraga nasional yang diselenggarakan di Kunming pada bulan Mei 2007. Di sana, benih yang menumbuhkan cita-citanya bertumbuh.
Saat itu, Qian setiap hari menyaksikan perjuangan beberapa atlet cacat yang ikut menyemarakkan pertandingan. Melihat perjuangan rekan senasib yang bertubuh cacat, hati Qian pun tergerak. Jika orang lain mampu berprestasi di bidang olahraga meski dengan tubuh cacat, mengapa dia tidak melakukan hal yang sama? Pikiran itulah meletupkan cita-cita Qian Hongyan untukikut menjadi seorang atlet.
Maka, selepas acara olahraga nasional tersebut, tekad Qian segera diwujudkan dengan bergabung di sebuah klub renang khusus. Tekad itu didukung sepenuhnya oleh orangtua Qian. Maka, mereka pun mendatangi Zhang Honghu, seorang pelatih yang terkenal banyak menjadikan perenang cacat sebagai juara di kejuaraan renang. Qian meminta kesempatan kepada Zhang untuk dilatih menjadi seorang seorang juara.
Zhang yang dikenal sebagai pelatih bertangan dingin hanya mengatakan bahwa semua tergantung pada kemauan dan tekad Qian. Sebab, menurutnya, dengan kekurangan separuh tubuh yang tak dimilikinya, agak sulit bagi Qian untuk berenang dengan hanya mengandalkan kedua lengannya. Tetapi, tekad sangat kuat Qian rupanya berhasil memikat Zhang. Maka, ia pun memberikan porsi latihan khusus bagi Qian agar lebih mampu menyeimbangkan kedua bahu dan lengannya.


Kepercayaan Zhang pun dijawab dengan kesungguhan Qian. Dengan porsi latihan cukup berat, apalagi dengan kesulitan yang dialami sejak awal latihan, Qian tak pernah sekali pun mengeluh. Baginya, impian untuk menjadi atlet adalah cita-cita yang tak boleh padam. Dalam sehari, setidaknya jarak 2000 meter ditempuh Qian di arena air untuk melatih otot-ototnya. Selain itu, latihan lain seperti sit-up, mengangkat beban, hingga berbagai jenis latihan dilakukannya dengan bersemangat.
Semangat inilah yang membuat Qian kini dikenal di seantero China dan bahkan dunia. Kisah hidup dan tekad kuatnya telah menginspirasi banyak orang agar mampu mendobrak segala keterbatasan. Kisah Qian banyak dimuat di berbagai media baik cetak maupun online sehingga mengangkat namanya. Kini, ia ingin mendunia dengan usahanya mewakili China pada tahun 2012 pada kejuaraan renang di olimpiade khusus orang cacat. Tak tanggung-tanggung, Qian mematok target menjadi juara dunia renang pada kejuaraan olimpiade tersebut. Dia bekerja keras untuk mewujudkan impiannya tersebut. Jika melihat kesungguhan dan tekadnya, sepertinya impian itu tak mustahil untuk dicapai. Sebab, sejatinya kesungguhan dan tekad kuat yang dilandasi kerja keras akan mampu menaklukkan segala tantangan.



Senyumnya semakin berkembang, dengan hadirnya kaki baru sebagai pengganti kaki yang hilang, itulah yang terpancar dari wajah Qian, sikecil Qian akan bisa melangkah kembali menatap hari-hari yang dilewati dengan tampilan yang berbeda dari sebelumnya. Kaki palsu akan selalu mendampinginya kemanapun ia berjalan, ia memiliki teman baru yang selalu setia melangkahkan dari tempat yang satu ke tempat yang lain.


Sobat Sekolnet (Sekolah Internet), saatnya tidak ada alasan buat kita untuk tidak bersemangat dalam menghadapi berbagai macam persoalan. Persoalan yang terbesar, sesungguhnya ada dalam diri kita. Dunia ini akan selalu memenuhi apa yang kita inginkan, selama kita memiliki kekuatan untuk meraihnya. Jadilah manusia yang dapat berkontribusi memberikan inspirasi kepada siapapun, agar hidup ini lebih bermakna dan memiliki arti untuk peradaban. Tersenyumlah ketika kita mendapatkan tantangan hidup dan kesulitan, karena yakinlah bahwa bukan hanya kita yang mendapatkan kesulitan. Belajarlah dari Qian bagaimana ia selalu tersenyum dalam menghadapi persoalan yang permanen dan berjangka panjang, seperti Qian bertemu dengan sahabatnya yang sama kehilangan kedua kaki akibat kecelakaan. Bertemunya 2 senyuman yang tidak berkaki, adalah pelajaran bernilai buat kita semua.

Rabu, 16 Maret 2011

JANGAN BERALASAN TIDAK PUNYA WAKTU by "Sekolah Internet"

Seorang gadis cilik yang tidak mau menyerah.Perhatikan anak ini. Ia tiap pagi harus membantu orangtuanya berjualan makanan kecil di salahsatu sudut jalan di Damaskus. Barang dagangannya, ramainya orang lalu-lalang, dan kesulitan hidup keluarganya, seakan tidak mampu mematahkan semangatnya untuk belajar.

( Ini adalah “Challange”, peraih penghargaan “Best Photo For The Year 2007” dari Federation Of Arab News Agencies (FANA). Fotografernya adalah Waseem Kheir Beik. Anak ini sebenarnya tidak mau difoto dan selalu menutupi wajahnya saat diambil gambarnya. Fotografernya akhirnya berusaha memfoto anak ini dengan lensa dari jarak 30 meter).

Mengelola waktu adalah masalah klasik yang selalu dihadapi oleh siapapun yang ingin selalu lebih produktif, efektif, sekaligus lebih efisien. Sayangnya kita sering membuang waktu ketika membicarakan waktu. Waktu adalah komoditas yang abstrak. Ia akan terus berlalu dan tidak akan pernah kembali. Komitmen atas paradigma ini menunjukkan kualitas seseorang dalam menjalani kehidupannya. Kesuksesan tidak pernah mengabaikan dimensi waktu. Dengan kata lain waktu menjadi salah satu parameter kesuksesan atau nilai dari sesuatu.

Pernahkah Anda merasa sibuk sepanjang hari tetapi kemudian pulang dengan perasaan tidak mengerjakan apa-apa? Itulah sesungguhnya yang dimaksud membuang waktu di mana Anda melakukan sesuatu yang justru tidak ada atau sedikit maknanya dibanding waktu yang terpakai.
Time Management dikenal sebagai upaya pengelolaan waktu sedemikian rupa sehingga apa yang kita lakukan sekarang memiliki manfaat jangka panjang. Sekarang merupakan investasi kita di masa depan, karena sekarang adalah bagian dari skenario kehidupan masa depan yang kita buat atau kita pilih sendiri.
Menyimpan Waktu

Semua orang mendapat jatah 24 jam sehari. Namun terdapat hal menarik atas keberadaannya. Muncul dua paradigma tentang waktu. Pertama yang mengatakan waktu adalah uang dan kedua menyimpulkan waktu adalah kehidupan. Pilihan seseorang atas salah satu paradigma tersebut akan menunjukkan misi, visi, serta aksi seseorang dalam mengisi waktu.

Bila waktu adalah uang, secara logika tidak logis, kenapa? Karena waktu berbeda dengan uang secara wujud maupun karakternya. Uang dapat ditabung, tapi waktu tidak. Uang dapat dikembangkan jumlahnya, waktu tidak (24 jam per hari). Uang dapat dicari, waktu tidak. Paradigma kedua tampaknya lebih bisa diterima akal. Karena secara wujud dan karakternya waktu dan kehidupan adalah equivalen. Bila seseorang setuju dengan paradigma kedua, ia akan terdorong untuk selalu bertanggung jawab atas setiap waktu yang dilaluinya.

Demi waktu, sesungguhnya manusia itu rugi, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shalih , yang saling nasihat menasehati dalam kebenaran dan saling nasihat dalam kesabaran.
Time Management

Time wasters adalah tindakan atas waktu tanpa menghasilkan manfaat jangka panjang. Dengan kata lain bila kita bertindak tanpa memikirkan manfaat jangka panjang maka sesungguhnya waktu kita terbuang. The person who kills time hasn't learned the value of life‌ ( orang yang membuang waktu belum mempelajari nilai kehidupan).

Saat dilanda Time Wasters, kita berada di dalam dua kemungkinan; pertama, waktu kita hilang tak termanfaatkan akibat ketidaksadaran kita (atau akibat pengaruh orang lain faktor eksternal); kedua, kita membuang waktu yang tidak sepadan dengan manfaat yang dihasilkan, dalam kondisi ini kita relatif menyadari tindakan kita (faktor internal).

Berikut ini kita akan coba mengkaji beberapa aktifitas yang sering menjebak sehingga kita terperangkap dalam sangkar faudha al waqt, antara lain sebagai berikut :


Suka Menunda

Kebiasaan menunda memang tidak mudah ditinggalkan. Ia bak monster pelahap waktu dalam diri sendiri. Belajar dan latihan sejak sekarang adalah solusinya. Bila tidak, kita akan selalu berada pada kondisi kritis, melakukan pekerjaan terburu-buru karena desakan waktu, kehilangan fokus dan prioritas, bahkan sangat mungkin Anda mengalami distress.

Saran praktis:

Pertama, latihlah diri Anda terbiasa melakukan pekerjaan prioritas, tapi relatif kurang menyenang. Bila selesai berilah penghargaan pada diri Anda ( misalnya istirahat, rekreasi, dan lain-lain). Setelah itu lakukan pekerjaan yang Anda sukai.

Kedua, biasakan memiliki agenda atau time schedule dan berusaha untuk komit atas rencana yang telah dibuat. Kunci untuk menetapkan prioritas dalam bekerja adalah menanyakan pada diri sendiri apa untungnya bagi saya melakukan hal ini? Apa hubungannya dengan sasaran jangka panjang?

Ketiga, membuat prioritas dan waktu (deadline). Perlu dipahami bahwa membuat prioritas berarti kita membuat tingkatan kepentingan (grade of importance) dari masing-masing aktifitas yang harus dilaksanakan. Sebagian orang mengartikan prioritas sebagai memesan jumlah waktu untuk menyelesaikan tugas tertentu. Buatlah prioritas setiap harinya dan dirinci setiap jam. Lakukan yang terpenting terlebih dahulu. Jika Anda anggap semua penting, menunjukkan tidak ada yang penting.

Menunggu

Ketika menunggu, seakan kita tidak melakukan apapun, bahkan beranggapan tidak banyak yang bisa dilakukan saat itu. Ini disebabkan beberapa keterbatasan. Pertama, tidak terbiasa melakukan pekerjaaan yang membutuhkan konsentrasi. Jika menunggu tentunya perlu sesekali menengok atau mencari yang kita tunggu. Jika terlalu asyik dengan pekerjaan sampingan bisa-bisa tujuan utama yakni menunggu terlupakan.

Kedua, fasilitas dan tempat menunggu. Artinya kita hanya mungkin melakukan kegiatan sebatas fasilitas dan tempat dimana kita berada saat menunggu. Jadi, kita perlu memastikan agar apapun yang dikerjakan tetap memungkinkan kita untuk mencapai tujuan utamanya.

Dengan segala keterbatasan ini adakah yang bisa dilakukan? Jawabannya tentu ada. Paling tidak bisa berpikir, membaca, membuat rencana, mengembangkan ide, atau melakukan refleksi diri. Mengapa berpikir? Semua pekerjaan memerlukan pemikiran, dan semakin sering memikirkan apa yang akan dikerjakan, semakin matanglah rencana itu. Pekerjaan menganalisa, membuat rencana akan semakin mempertajam kemampuan nalar.

Jadi berpikir secara mendalam memang sesuatu yang perlu untuk dilakukan setiap saat dimana saja. Apalagi bila kita dapat menuangkan hasil pemikiran kita itu dalam format catatan, maka hal ini sudah merupakan pemanfaatan waktu yang sangat positif.

Inilah mini time management dimana waktu-waktu singkat termanfaatkan secara optimal. Tanpa disadari Anda telah melakukan (pooling) atau penggabungan beberapa kegiatan tanpa membuang waktu dan terganggunya pekerjaan lain.

Apapun profesi kita, jangan lagi beralasan tidak punya waktu dalam kehidupan ini, karena bukan kita yang diatur oleh waktu, tetapi kitalah yang seharusnya mengelola waktu. Bila cara kedua kita terapkan, maka apapun yang kita inginkan atau impikan, setidaknya ada harapan untuk meraihnya. Setiap kita melintasi rentang wakt yang sama, yang membedakan adalah cara kita dalam mengisinya. Apa yang akan kita dapatkan di masa yang akan datang adalah rentangan rencana yang kita susun hari ini. Semua akan kita dapatkan manakala kita mampu mengisi setiap ruang dan waktu dengan hal-hal yang sudah kita tetapkan.

Belajarlah dari anak kecil yang dengan kesibukan membantu orang tuanya, masih sempat belajar dan tidak mengeluh dengan keadaan.

MENJADI PEMENANG DALAM KEHIDUPAN by "Sekolah Internet"

Sobat Sekolnet (Sekolah Internet), kehidupan senantiasa menyajikan 2 menu yang saling berlawanan, menu itu bisa membuat kita sehat dan kuat, tapi juga sebaliknya membuat kita lemah dan tidak berdaya. Menu itu adalah kesulitan dan kesenangan. Setiap kita boleh memilih nya dan diberikan kebebasan. Persoalannya, pilihan itu punya akibat dalam jangka pendek dan panjang.

Sobat Sekolnet (Sekolah Internet), kehidupan ini memberikan ruang pilihan kepada kita dalam mengambil peran yang tersedia. Pilihan itulah yang pada akhirnya mengantarkan kita dan membentuk sikap prilaku kita. Kalau pilihan diawal sudah keliru, maka akibat yang diterima di masa yang akan datang adalah sebuah penderitaan. Dan sebaliknya kalau pilihan itu tepat maka kebahagiaan yang akan menyambut kehidupan kita. Nah, untuk bisa tepat menentukan pilihan dalam kesempatan ini kita akan mengkaji makna sebuah kehidupan, agar kita tetap bersemangat dalam menjalani kehidupan dan berada dalam koridor yang tepat.



Nama : Oscar Pistorius
Nama julukan : The Blade Runner
Negara : Afrika Selatan
Rekor dunia kecepatan 100 m sprint : 10.91 detik.
(Rekor dunia pelari normal, Usain Bolt : 9.58 detik).
Rekor dunia kecepatan 200 m : 19.30 detik.
Rekor dunia kecepatan 400 m : 46.25 detik.
Penunjang kaki : specialized carbon-fiber Cheetah Flex-Foot, kaki prostetik dari material karbon fiber.


Temukan inspirasi hidup anda
Temukan impian anda yang paling dalam
Sesuatu yang membuat anda bahagia
Tidak ada yang mustahil
Just do it!
Dalam hidup kita yang lumayan singkat ini, kita berusaha untuk hidup dengan baik, menjadi baik. Kita berjuang mencari kebahagiaan, hidup tanpa kesulitan, tanpa sakit hati.Tapi hidup tidak selalu seperti yang kita impikan, dan kita berjuang mencari jawaban, mencari makna, mencari alasan, reasons.

Kita menjadi orang baik dan berharap semua orang akan baik kepada kita. Kita berjuang mencari kesuksesan, prestasi diatas orang lain, dan berharap orang lain menghormati kita.
Kita mau menjadi orang kaya-raya, dengan harta berlimpah, berharap bisa membeli sedikit kebahagiaan dan mengenyahkan semua masalah dengannya. Kita membeli barang-barang mahal, baju bagus, mobil yang lebih mahal, rumah megah, atau sekedar ponsel terbaru, laptop, sehingga orang lain tidak akan pernah merendahkan kita. Kita ingin menjadi raja, mempunyai status terhormat, terkenal, membuat orang lain menghormat-hormati kita. Tapi seperti Anda lihat, hidup mereka mungkin lebih berat dari kita.

Manusia sangat kompleks, dunia sangat kompleks, and maybe the world is just a series of great chaos anyway. And we are mere human, dengan segala kekurangan dan kealpaannya. Kita bisa berusaha menjadi manusia yang baik, tapi siapa yang mampu mengendalikan dunia? Tapi mungkin itu sejatinya bukan masalah yang ‘besar-besar amat’.

Ketidakbahagiaan pastinya bisa dikurangi. Tuhan itu maha mengasihi manusia. Dan kalau dipikirkan, mungkin masalah kita adalah akibat perbuatan kita sendiri. Tapi kekurangan pun bisa diperbaiki, Tuhan, yang maha pengasih, telah memberikan kita pikiran, dan hati. Manusia bisa berubah, dan bisa lebih bahagia.

Manusia bisa mendapatkan cinta, dan bisa mendapatkan lebih banyak cinta. Cinta dari teman, sahabat, orangtua, pasangan hidup kita. Cinta membuat kebahagiaan berlipat ganda, dan kesedihan kita berkurang, bahkan hilang. Tapi cinta manusia juga tidak selalu sempurna. Kadang, tapi tidak selalu, cinta mengkhianati kita. Tapi kita bisa belajar, bisa bersabar, bisa selalu menjaga hati. Dan, nikmati saja hidup ini.

Dan akhirnya, hanya akan ada satu kepastian cinta. Cinta kepada Tuhan, cinta dari Tuhan. Tuhan adalah cinta yang pasti, yang saat kita mempersembahkan cinta kita, Dia akan membalasnya lebih besar. Yang saat kita membutuhkannya, Dia pasti akan selalu ada. Kadang kita tidak langsung melihatnya, tapi mungkin ada caranya mendengar bisikan lembut Tuhan, kita hanya perlu mempelajarinya, makin mendekatkan diri pada-Nya, mendengarkan-Nya dengan hati yang pasrah, bukan hanya dengan tubuh kita. Seandainya hidup dan pikiran kita bisa begitu ‘terjerat’ dalam cinta kasih Tuhan yang damai dan sejuk, daripada dalam segala masalah dan luka hati kita.

Seandainya kita bisa merasakan kebahagiaan-kebahagiaan yang menyejukkan setiap kali kita berjumpa Tuhan. Dan seandainya kita bisa melihat masalah hanya sebagai ujian-ujian kecil dari hidup kita yang singkat. Dan maka kebahagiaan sejati akan perlahan menjemput kita. Dan ingatlah hidup itu memang begitu singkat, dan ujungnya hanya satu, kembali kepada cinta-Nya, di surga.

Sobat Sekolnet (Sekolah Internet), kehidupan ini memberikan banyak pilihan untuk bisa kuat menjalaninya. Sebaik-baik bekal adalah rasa cinta kepada Rabb Tuhan semesta. Karena sesuatu yang dilakukan dengan dasar cinta akan menguatkan. Kita bisa memupuk dan memelihara cinta yang ada dalam diri kita, karena modal itu sudah diberikan oleh pencipta semesta alam ini. Saatnya kita melakukan apapun didasari oleh rasa cinta agar berbuah prestasi yang gemilang yang bisa kita rasakan dan dirasakan oleh orang lain dan alam semesta ini. Semoga memberikan manfaat...




Selasa, 15 Maret 2011

BANGSA INDONESIA KALAH KREATIF DENGAN NEGARA MAJU by "Seolah Internet"

Sobat Sekolnet (Sekolah Internet), kreatif adalah sebuah kata yang sering kita dengar, dari guru kita, teman kita, bahkan orangtua kita sendiri tidak jarang kita selalu diajak untuk berfikir kreatif dalam memecahkan masalah. Masalahlah sudah kreatifkah kita dalam menjalani kehidupan ini? Sudah kreatifkah kita dalam menyelesaikan masalah yang ada? Sudah kreatifkah mengolah kemampuan kita? Sepertinya jawabannya "belum." Kapan kreatifnya? sulit dijawab, tapi masih ada harapan setidaknya kita ingin kretif,.....betul...betul...betul... Mengingatkan kita pada kartun dari malaysia yang selalu anak negeri ini menontonnya, apa itu IPIN & UPIN.

Apa bangsa kita kurang kreatif ? kok harus impor dari negeri jiran malaysia. Dan kita semua pasti yakin bangsa kita sangat kreatif, lalu apa masalahnya? Ayo kita belajar dari sebuah buku berikut ini, sebenarnya ini adalah ringkasan dari buku Prof. Ng Aik Kwang dari University of Queensland yang berjudul "Why Asians Are Less Creative Than Westerners"(Mengapa bangsa Asia kalah kreatif dari negara-negara barat), karena kita tinggal di Indonesia dan lebih mengenal Indonesia, maka lebih baik mengganti judulnya, sebab ada pemikiran bahwa bangsa Indonesia memiliki ciri-ciri yang paling mirip seperti yang tertulis dalam buku itu.

http://hermawayne.blogspot.com

1. Bagi kebanyakan orang Indonesia, ukuran sukses dalam hidup adalah banyaknya materi yang dimiliki (rumah, mobil, uang dan harta lain). Passion (rasa cinta terhadap sesuatu) kurang dihargai. Akibatnya, bidang kreatifitas kalah populer oleh profesi dokter, pengacara, dan sejenisnya yang dianggap bisa lebih cepat menjadikan seorang untuk memiliki banyak kekayaan.

2. Bagi orang Indonesia, banyaknya kekayaan yang dimiliki lebih dihargai daripada cara memperoleh kekayaan tersebut. Tidak heran bila lebih banyak orang menyukai ceritera, novel, sinetron atau film yang bertema orang miskin jadi kaya mendadak karena beruntung menemukan harta karun, atau dijadikan istri oleh pangeran dan sejenis itu. Tidak heran pula bila perilaku korupsi pun ditolerir/diterima sebagai sesuatu yang wajar.

3. Bagi orang Indonesia, pendidikan identik dengan hafalan berbasis "kunci jawaban", bukan pada pengertian. Ujian Nasional, tes masuk PT, dll, semua berbasis hafalan. Sampai tingkat sarjana, mahasiswa diharuskan hafal rumus-rumus ilmu pasti dan ilmu hitung lainnya, bukan diarahkan untuk memahami kapan dan bagaimana menggunakan rumus rumus tersebut.

4. Karena berbasis hafalan, murid-murid di sekolah di Indonesia dijejali sebanyak mungkin pelajaran. Mereka dididik menjadi "Jack of all trades, but master of none" (tahu sedikit-sedikit tentang banyak hal tapi tidak menguasai apapun).

5. Karena berbasis hafalan, banyak pelajar Indonesia bisa jadi juara dalam Olympiade Fisika dan Matematika. Tapi hampir tidak pernah ada orang Indonesia yang memenangkan Nobel atau hadiah internasional lainnya yang berbasis inovasi dan kreativitas.

6. Orang Indonesia takut salah dan takut kalah. Akibatnya, sifat eksploratif sebagai upaya memenuhi rasa penasaran dan keberanian untuk mengambil resiko kurang dihargai.

7. Bagi kebanyakan bangsa Indonesia, bertanya artinya bodoh, makanya rasa penasaran tidak mendapat tempat dalam proses pendidikan di sekolah.

8. Karena takut salah dan takut dianggap bodoh, di sekolah atau dalam seminar atau workshop, peserta jarang mau bertanya tetapi setelah sesi berakhir, peserta akan mengerumuni guru/narasumber untuk meminta penjelasan tambahan.


Dalam bukunya, Prof.Ng Aik Kwang menawarkan beberapa solusi sebagai berikut:

1. Hargai proses. Hargailah orang karena pengabdiannya, bukan karena kekayaannya. Percuma bangga naik haji atau membangun mesjid atau pesantren, tapi duitnya dari hasil korupsi

2. Hentikan pendidikan berbasis kunci jawaban. Biarkan murid memahami bidang yang paling disukainya.

3. Jangan jejali murid dengan banyak hafalan, apalagi matematika. Untuk apa diciptakan kalkulator kalau jawaban untuk X x Y harus dihapalkan? Biarkan murid memilih sedikit mata pelajaran tapi benar-benar dikuasainya.

4. Biarkan anak memilih profesi berdasarkan passion (rasa cinta)-nya pada bidang itu, bukan memaksanya mengambil jurusan atau profesi tertentu yang lebih cepat menghasilkan uang.

5. Dasar kreativitas adalah rasa penasaran berani ambil resiko. Ayo bertanya!

6. Guru adalah fasilitator, bukan dewa yang harus tahu segalanya. Mari akui dengan bangga kalau kita tidak tahu!

7. Passion manusia adalah anugerah Tuhan. Sebagai orang tua, kita bertanggungjawab untuk mengarahkan anak kita untuk menemukan passionnya dan mensupportnya.

Sobat Sekolnet (Sekolah Internet), kita tidak perlu berkecil hati dan membelah diri bahwa bangsa kita sudah sangat kreatif, sampai-sampai dinding yang bersih kita corat-coret, aliran air yang bersih kita warnai dengan aneka sampah dari kertas sampai plastik, pokoknya bangsa kita kreatif, kreatif.... Betul juga sich...bisa jadi kepedulian negara ini masih rendah, tapi sebagai bangsa kreatif maka tugas kita adalah kreatif, jangan menunggu dari siapapun. Kreatiflah untuk berkreatif di tengah lingkungan yang tidak kreatif. KALAU BANGSA LAIN BISA, KITA PASTI BISA.....MAJU INDONESIA..


Senin, 14 Maret 2011

Menuju Abad Ruang Angkasa, China dan India, INDONESIA MENYUSUL ? by "Sekolah Internet"

Sobat Sekolnet (Sekolah Internet) dalam kesempatan ini kita akan belajar dari negara yang memiliki penduduk terpadat di dunia yaitu China dan India. Kita semua sudah sangat dekat sekali dengan 2 negara ini secara kultural. Sosok Shahrukh Khan & Jackie Chan adalah 2 nama artis yang sudah sangat dikenal masyarakat Indonesia sampai level ibu-ibu rumah tangga, setidaknya bisa mewakili kedua negara tersebut. Batapa dekatnya masyarakat kita dengan sosok keduanya. Sayangnya kita belum banyak belajar dari kemajuan kedua negara tersebut.

Sobat Sekolnet (Sekolah Internet) karenanya dalam kesempatan ini kita akan belajar dari China dan India, bagaimana kemajuan teknologi yang mereka capai dalam waktu yang relatif singkat. Setelah sebelumnya kita belajar dari Jepang, sebagai negara yang juga memiliki prestasi yang cukup gemilang dalam inovasi teknologi, langsung kita ke TKP....

Menuju Abad Ruang Angkasa, China dan India

Astronot China, Zhai Zhigang, diatas orbit Bumi
September 2008


China, pada September 2008 telah menjadi bangsa ke-3
dalam sejarah yang astronotnya melakukan space-walk, berjalan-jalan di ruang angkasa.

Dengan segala kemajuannya, China sangat berambisi untuk mengejar Amerika dalam perlombaan menguasai ruang angkasa. Untuk mempopulerkan program ruang angkasanya, China telah membangun kota-kota "Ruang Angkasa", Space Cities, yaitu Dong Feng Space City (Base 20), Beijing Space City, Wenchang Space City, Shanghai Space City, Yantai Space City, dan Guizhou Space City (Base 061).

Para Astronot hebat yang sangat dipuja di China

Budget China untuk program luar angkasa ini sekarang telah melampaui US$ 1 Milyar. Ini hanya kurang dari sepersepuluh budget NASA (US$ 16 Milyar), tapi dengan kecepatan pertumbuhan ekonomi China (dan cadangan devisanya yang 2 TRILYUN DOLLAR!), bukan tidak mungkin China akhirnya akan mendahului Amerika menjadi bangsa pertama yang kembali mencapai Bulan di abad 21 (tahun 2020).

China juga akan segera meluncurkan Stasiun Ruang Angkasanya Tiangong-1 (Istana di Angkasa, Heavenly Palace) tahun depan, sekitar akhir 2011.


Peluncuran roket Shenzhou 7 China, Jiuquan Satellite Launch Center, 21:10 pm, 25 September 2008.

Ini adalah tujuan-tujuan besar yang ingin dicapai China dalam pengembangan ruang angkasanya (in english) :

1. The progress of China's space technology.
2. Enhanced China's prestige in the world and promoted China's economic, scientific and national defense capabilities.
3. Inspired patriotism and national cohesiveness.
4. Fostered the interests of people in China's vast rural regions on science and technology.
5. Chinese scientists mastered the technology for a multi-person, multi-day space mission.
6. Marked China's commitment to becoming a global space power.
7. Shenzhou 6 mission was a major step forward in China's ambition of building a space station and probing the moon. Shenzhou spacecraft is being used to develop manned spaceflight techniques and in the future may serve as a ferry to Chinese space stations and as a lunar orbital and landing spacecraft.


India, yang ekonominya semakin maju juga mempunyai ambisi besar untuk mulai menjelajah ruang angkasa.


Perbandingan roket-roket luar angkasa India, dari kiri ke kanan, SLV, ASLV, PSLV, GSLV (sejak April 2001), dan GSLV III (2011).


GSLV 1, Geosynchronous Satellite Launch Vehicle, India.

Sementara para elit Indonesia yang lucu-lucu, masih berbahagia main dan nonton sinetron, terutama yang paling seru dan lucu, terutama sinetron para politikus yang terus berjuang memenangkan kepentingannya.
Sobat Sekolnet (Sekolah Internet) bisa jadi Sosok Shahrukh Khan & Jackie Chan adalah bagian dari materi pelajaran sekolah kita yang tidak terdaftar di dinas pendidikan. Pasar sinetron tumbuh begitu suburnya, mengalahkan ilmu pengetahuan. Akibatnya bangsa kita menjadi pasar yang potensial untuk pasar hiburan dari negara lain.
Sudah saatnya kita belajar....belajar...dan belajar untuk memperbaiki ketertinggalan bangsa kita. Ayo ... siapa yang siap untuk memulai pelajaran baru terbang menuju ruang angkasa, pesawat sudah siap kita berangkat...go...go... KALAU MEREKA BISA KITA JUGA BISA..


http://imperiumindonesia.blogspot.com/


Minggu, 13 Maret 2011

STRATEGI JEPANG MENGALAHKAN AMERIKA by "Sekolah Internet"

Sobat Sekolnet (Sekolah Internet), kali ini kita masih akan belajar dari negara Sakura. Negara yang menakjubkan ini, sekarang lagi dilanda duka, karena diterjang Ttsunami yang super dasyat. Terlepas dari semua itu ini adalah moment dimana kita bisa bercermin dari Jepang dalam menghadapi permasalahan di negaranya. Hal ini di perlihatkan oleh pemimpinnya yang begitu enggan di evakuasi ketika sidang sedang berlangsung di sebuah gedung yang sedang diguncang gempa, ia lebih memilih diam seraya merasakan goncangan gempa dan memikirkan rakyatnya. Bagaimana dengan pemimpin di negeri ini? apakah memilih mengamankan dirinya sendiri, atau.....terbayang oleh kita kalaulah itu terjadi kepada pemimpin negeri ini, dalam keadaan nyaman saja, perlindungan pemimpin kita begitu berlapis, rakyat itu terlalu sering melihat pemimpinnya dikerumuni para pengawalnya, ketimbang bercengkrama dengan rakyatnya.

Sobat Sekolnet (Sekolah Internet), Apapun yang terjadi di Jepang, sepertinya bangsa kita harus mengirimkan utusan untuk mempelajari dari nol, bagaimana cara Jepang memperbaiki keterpurukan yang menimpa negara itu. Kebijakan strategisnya, merubah prilaku masyarakatnya atau apapun selagi langkah kita belum tertinggal. Kali ini Sobat Sekolnet (Sekolah Internet) akan belajar bagaimana Jepang mengalahkan Amerika, negara super power, polisi dunia, penegak HAM katanya sich, karena kenyataannya Amerika banyak melanggar HAM, .....Ayoo meluncur ke TKP

Bagaimana Jepang Mengalahkan Amerika, INTELIGENSIA STRATEGIS JEPANG

Keajaiban Ekonomi Jepang, Tokyo, Pertokoan mewah Distrik Ginza


Hiroshima, Jepang, 6 September 1945
IMPERIUM III, "Keajaiban Jepang"


“Yang memungkinkan penguasa yang bijak serta jenderal yang baik
untuk menyerang dan menguasai, dan mencapai semua hal
di luar kemampuan orang biasa,
adalah Mengetahui Lebih Banyak.”
Sun Tzu, “The Art of War


Perang Dunia II telah selesai. Di mana-mana yang terlihat hanya puing-puing dan reruntuhan. Jepang dikuasai SCAP, pasukan pendudukan Sekutu yang dipimpin Jendral Amerika, Douglas McArthur. Ini adalah pertama kalinya tanah Jepang yang suci dikuasai bangsa lain. Pertama kalinya dalam sejarah, mereka harus tunduk kepada bangsa lain. Ekonomi Jepang hancur lebur. Pabrik-pabrik di pusat-pusat industri hanya separuhnya yang masih utuh. Hiroshima dan Nagasaki, rata dengan tanah.

Rakyat juga terancam kelaparan. Mereka tidak punya pekerjaan, tidak punya uang. Pabrik-pabrik tentu perlu waktu untuk dibangun kembali. Mereka juga perlu modal. Jepang pun sama sekali tidak punya kekayaan alam apa pun untuk dijual. Jika ini berlangsung terlalu lama, bangsa Jepang akan benar-benar hancur dan tidak akan mampu bangkit lagi. Namun, mereka menolak menyerah.

Para pemimpin Jepang, pemimpin pemerintah, indus­trialis, semua bangsa Jepang menolak menyerah. Mereka masih punya tenaga untuk membuat sesuatu, apa pun yang nantinya bisa dijual. Mungkin membuat sandal, payung, menjahit pakaian, atau apa pun. Mereka masih punya tanah untuk ditanami. Mereka masih punya otak, dan semangat untuk belajar.

Namun bangsa Jepang tidak belajar sedikit demi sedikit. Dulu, waktu Restorasi Meiji, mereka mulai dari nol. Mereka hanya punya semangat dan kemauan yang menyala-nyala dan mereka berhasil dengan gemilang. Sekarang, mereka mulai dari nol lagi. Dan, mereka ingin menjadi bangsa Superpower lagi!


Jepang mulai kembali melakukan proses pembelajaran besar-besaran. Tidak hanya di seluruh negeri, ribuan orang, ilmuwan dan industrialis berbondong-bondong ke Amerika dan Eropa untuk merebut segala ilmu pengetahuan dan teknologi terbaru. Ribuan ilmuwan terbaik dari seluruh dunia, pakar teknologi maju, dan ahli-ahli pendidikan, didatangkan ke Jepang.

Banyak yang mereka dapatkan
, seperti sistem Total Quality Management, yang tidak berkembang di Amerika karena dianggap terlalu rumit. Teknologi Transistor yang dikembangkan oleh Bell Labs, tapi nantinya malah dipopulerkan oleh radio transistor Sony , milik Akio Morita dan Masaru Ibuka. Begitu juga dengan teknologi mesin Robot. Kehancuran Jepang, malah dimanfaatkan untuk mengganti semua mesin-mesin dengan teknologi yang terbaru, sementara Amerika sendiri malah masih memakai mesin-mesin lama!


Robot industrial pertamakali
dipatenkan oleh George Devol dari Amerika, tapi digunakan dalam skala industrial di dunia oleh Kawasaki Heavy Industries di Jepang


Bangsa Jepang adalah bangsa pembelajar terbaik di dunia. Mereka belajar seperti melakukan ibadah agama, yang dipraktikkan dengan semangat yang nyaris mencapai fanatisme. Mereka belajar dengan penuh semangat karena mereka paham betul kegunaannya. Pengetahuan yang unggul, intelektual, dan moral akan memberikan mereka kemajuan, kebahagiaan, dan Keunggulan. Keunggulan bagi bangsa Jepang.

Semua belajar dengan giat: pemerintah belajar, politisi, industrialis, para pekerja, kaum intelektual, anak-anak, ibu-ibu, semuanya belajar. Di Jepang dikenal istilah Joho shakai, "the information intelligence society", masyarakat cerdas dengan akses yang luas terhadap informasi. Belajar dan mencari ilmu adalah jiwa dari masyarakat Jepang.

Semangat belajar yang tinggi telah terbentuk sejak ratusan tahun. Sejak masuknya Konfusianisme menjadi dasar kepercayaan Jepang. Sejak para elite samurai mulai meninggalkan pedangnya dan mengajar di sekolah-sekolah, dan juga sejak Restorasi Meiji. Konfusianisme menekankan bahwa proses belajar akan memberikan kebahagiaan. Konfusius juga mengajari pengikutnya untuk banyak membaca. Melalui sistem pendidikan yang efektif, nilai-nilai ini tertanam kuat dalam masyarakat Jepang.

Jepang juga membangun sistem pendidikan terbaik di dunia. Nilai anak-anak Jepang dalam berbagai perlombaan sains dan matematika dunia selalu berada di urutan tertinggi. Mereka tidak hanya diajarkan ilmu pengetahuan secara efektif, tetapi juga diperkuat karakternya. Mereka digembleng supaya memiliki disiplin yang tinggi.


"Education, was a tool of the state to be used to turn out obedient, loyal, reliable subjects who could serve as the basis for the creation of a modern, powerful nation, second to none."
NICHOLAS HAIDUCEK, Japanese Education Made in USA.


Di Jepang, dikenal jam belajar tambahan yang dinamakan "Juku". Di negara lain, jam tambahan digunakan untuk membantu anak-anak yang lambat daya tangkapnya. Di Jepang, juku digunakan semua anak untuk merebut ranking tertinggi. Jam tambahan ini bisa ber­langsung dari jam 5 sore sampai jam 8, bahkan 9 malam, 3 kali seminggu. Persaingan di sana sangat keras.

Intensitas belajar anak-anak Jepang akan mencapai puncaknya menjelang ujian negara. Di sana, istilahnya cukup menggetarkan, Shiken jigoku, “Neraka Ujian”. Menjelang ujian, (dua - tiga bulan sebelumnya) anak-anak kecil yang umurnya masih 12 - 13 tahun, belajar sampai jauh tengah malam. Seringkali mereka hanya tidur tiga atau empat jam semalam untuk menguasai bahan-bahan ujian. Tidak ada istilah “sistem belajar semalam” di sini.

Para ibu juga sangat aktif mendorong anak-anaknya belajar. Mereka dikenal dengan "Kyoiku Mama", “Ibu Pendidikan”. Mereka akan meneliti kualitas sekolah yang akan dimasuki anak-anaknya. Mereka mempelajari bahan-bahan pelajaran anaknya, dan mendampingi mereka belajar. Setiap ibu sadar, satu-satunya cara mendapatkan hidup yang lebih baik, adalah dengan anaknya sukses di sekolah.

Mereka juga tidak akan ragu mengorbankan karier demi mendidik anak-anak mereka. Atau sebaliknya, mereka akan mengambil pekerjaan tambahan untuk membiayai kursus-kursus tambahan anaknya. Kyoiku Mama, adalah pembentuk paling awal keunggulan Bangsa Jepang.

Jepang juga mempunyai media pendidikan yang di­dukung penuh dengan dana yang besar dari pemerintah. Jam tayang televisi NHK hampir separuhnya berisi program-program pendidikan terbaik, baik untuk pelajar, petani, maupun manajemen perusahaan. Stasiun televisi lainnya juga diwajibkan untuk memiliki program pendidikan.

Radio juga tidak ketinggalan digunakan menyebarkan berbagai macam ilmu. Sejak tahun 50'-an banyak program-program radio yang juga mengajarkan teknik-teknik manajemen tercanggih, termasuk Total Quality Management yang baru diperkenalkan Dr. Deming. (Sistem ini bahkan baru populer di Amerika tahun 80'an!). Program-program media bermutu tinggi, memungkinkan penyebaran pengetahuan terbaik secara masif, menjangkau jutaan orang sekaligus, dan berbiaya sangat murah.

“For the Japanese, the statement that ‘knowledge is power’
is not just a pious truism.
It is a basic operating principle. Even when it serves no immediate purpose, the Japanese collect information with the compulsiveness of a magpie hoarding brightly colored objects.”
The Japanese Mind - The Goliath Explained
ROBERT C. CHRISTOPHER


Membaca, adalah kegiatan paling digemari bangsa Jepang. Di rumah, di taman hijau, atau di kereta api orang-orang menyempatkan diri untuk membaca. Mereka membaca apa saja, dari komik hingga analisis industri, teknologi baru, sastra, atau sejarah dunia. Di Tokyo, ada toko buku bernama Taiseido yang tingginya delapan lantai, seluruhnya berisi buku, dan selalu dipenuhi orang layaknya supermarket. Toko-toko buku besar lainnya adalah Kinokuniya dan Maruzen.

Koran-koran besar Jepang, seperti Yomiuri Shimbun, Asahi, dan Mainichi bukan saja memiliki sirkulasi terbesar di dunia, tetapi jauh melampaui koran-koran Amerika. Koran terbesar Amerika, The New York Times beredar 1,5 juta eksemplar sehari. Yomiuri Shimbun memiliki sirkulasi per hari mencapai 14 juta eksemplar! Asahi per hari mencapai 12 juta. Koran-koran ini mem­berikan informasi yang sangat detail dan up to date dari bisnis, industri, teknologi, politik, dan tentu saja hiburan, jauh melebihi koran mana pun di dunia.


Masyarakat yang cerdas menghasilkan para pengusaha dan pekerja yang cerdas, dalam jumlah jutaan. Belajar juga adalah jiwa dari para pengusaha dan pekerja Jepang. Banyak pakar manajemen bicara tentang "learning organization", "smart corpora­tion", dan sebagainya. Di Jepang, hal ini tidak diper­bincangkan lagi karena sudah tertanam dalam jiwa mereka. Sejak era Meiji, pengusaha-pengusaha besar seperti Shibusawa Eichii atau Furukawa Ichibei sudah melakukan proses belajar dalam skala global. Ini diteruskan sampai masa modern sekarang. Akio Morita, Konosuke Matsu­shita, atau Toyota menyerap ilmu dan teknologi dari Ame­rika, bahkan lebih hebat dari orang Amerika sendiri.

Karakter para pekerja dan industrialisnya juga telah ditanamkan sejak dini di sekolah-sekolah. Sejak lulus, disiplin telah tertanam kuat. Kemampuan belajar dan menyerap teknologi juga telah ada di diri mereka. Kemampuan matematika yang tinggi, menghasilkan kemampuan problem solving yang juga tinggi. Mereka juga diajarkan nilai-nilai Konfusius untuk mengejar kesuksesan dan produktivitas, tapi tidak terpesona dengan "uang" dan "materi". Jadinya mereka selalu bersemangat meningkatkan kualitas produk dan perusahaan mereka, tapi tidak tergoda untuk menikmati keuntungan cepat. Mereka merasa tidak perlu menjadi serakah, dan lebih suka berinvestasi daripada menghambur-hamburkan uang. Ini berbeda dengan bisnis Amerika yang selalu ingin cepat untung.

Usaha mereka juga makin diperkuat oleh MITI (sekarang METI). Orga­nisasi ini sangat aktif mengumpulkan berbagai data potensi pasar, penemuan teknologi dan paten terbaru di seluruh dunia, menganalisis semua informasi ini, lalu memformulasikan kebijakan yang tajam untuk mendorong dunia usaha, dan memastikan implementasinya di perusahaan-perusahaan Jepang. MITI menjadi organisasi intelijen informasi ekonomi dan bisnis terbaik di dunia. Semua ini menghasilkan keunggulan industri dan ekonomi Jepang secara umum.


"They (industri Jepang) often had a strong nationalistic enthusiasm as well as scientific curiosity, and pursued technological catch-up with fervor (semangat yang besar)...
A new technology can be fully assimilated only when sufficient capabilities have been developed. Japan was fortunate because when it started the development effort, it already had certain technological capabilities, partly as legacy of indigenous technology and partly as a product of education."

"Technology and Industrial Development in Japan, Building
Capabilities by Learning, Innovation, and Public Policy",
HIROYUKI ODAGIRI, AKIRA GOTO.


Falsafah manajemen Jepang yang terkenal, Kaizen, intinya juga adalah proses belajar. Proses belajar sistem manajemen dan teknologi yang menghasilkan perbaikan terus-menerus, kontinual, dan melibatkan semua orang, mulai dari pemilik perusahaan, manajer, hingga seluruh karyawan.

Jepang adalah sebuah organisasi belajar yang sangat besar, intens, dan sistematis. Jepang telah menunjukkan kecepatannya dalam menyerap dan mengembangkan ilmu dan teknologi. Mereka juga dengan jelas memperlihatkan, bahwa dalam memajukan ekonomi hanya ada satu faktor yang paling berpengaruh, yakni sumber daya manusia berkualitas tinggi. Bahwa negara yang memiliki manusia yang unggul akan dengan mudah mengalahkan negara yang alamnya paling kaya sekalipun.

TIMELINE :

1950. Produk-produk Jepang sudah mulai kembali memasuki Amerika. Awalnya terutama adalah produk yang paling mudah dan murah dibuat di negara berkembang, Tekstil.

1960. Produk-produk Jepang, yang saat itu masih dianggap barang murahan, sudah membanjiri pasar Amerika. Dari Sony, Toyota, Seiko, Hitachi, Fuji, Toshiba, dan banyak lainnya.

“Ekspor awal mobil Jepang ke Amerika pasca Perang Dunia II benar-benar ‘rangkaian bencana’. Salahsatu mobil Toyota yang diekspor itu tidak bisa menanjak ke ruang pamernya yang ada diatas bukit. Dan walau semua perhitungan ekonomi menyatakan mereka akan gagal, orang-orang Jepang yang keras kepala itu tetap tidak mau menyerah!”
Frank Gibney, “Miracle By Design”

1970. Produk-produk Jepang mulai merebut pasar Amerika, terutama Toyota, Honda, dan Sony. 1972, Televisi Sony Trinitron mendapat "Emmy Award" dari Akademi Nasional Seni dan Sains Televisi Amerika karena kecemerlangan warnanya yang tinggi.

1980. Ekonomi Amerika, terutama industri otomotifnya nyaris hancur lebur diserbu mobil Jepang yang jauh lebih ekonomis, irit bahan bakar, lebih bagus kualitasnya. Pasar Amerika dikuasai Honda Accord dan Toyota Corolla. Ford, General Motor, dan Chrysler, nyaris bangkrut dan pemerintah Amerika harus mati-matian membantu mereka. Amerika menuduh Jepang melakukan "dumping".

Sobat Sekolnet (Sekolah Internet) sekali lagi kata-kata yang harus kita ulang adalah belajar, belajar dan belajar. Belajar dari Jepang bagaimana menjadi negara yang disegani dunia, belajar bagaimana mereka belajar. Kalau Jepang BISA, Indonesia juga BISA.

http://imperiumindonesia.blogspot.com

KREARIFINDO Creative Solution

PhotobucketPhotobucket Photobucket
INILAH SEBAGIAN BISNIS ONLINE YANG SAYA KEMBANGKAN, BAGI ANDA YANG MEMBUTUHKAN : DESAIN GRAFIS, DESAIN PRESENTASI, DESAIN KREATIF, DESAIN MULTIMEDIA, DLL. ATAU TRAINING MULTIMEDIA PRESENTASI, WORKSHOP PEMBUATAN BLOG KONTAK SAYA DI :
085880878417 atau YM : arif_jic@yahoo.co.id

DOWNLOAD MATERI

PhotobucketPhotobucketPhotobucket

 
Design by Gerai Blog | Support Design by Desaingratis - Group Design | GERAI BLOG