Kamis, 12 Mei 2011

Kebutaan bukan halangan Membaca Alquran by Sekolah Internet


Al Qur'an Braille semangat para penyandang Tuna Netra





Sobat Sekolnet (Sekolah Internet) ditengah kesibukan dan banyaknya permasalahan dalam kehidupan ini selalu menyisakan ruang penawar bagi siapapun yang lemah dan banyak mengeluh. Kekurangan dan kelebihan menjadi cara untuk menyeimbangkan jalannya kehidupan ini. Sayangnya kita jarang mengelola kekurangan itu menjadi ruang kelebihan di tempat yang berbeda, yang kita lakukan justru sebaliknya. Kita malah tidak mengenali kelibihan yang berlimpah yang terhimpun di sekitar kita. Rasa syukur dan sabar jauh dari prilaku kita, akibatnya kita menjadi orang yang kurang bahagia atau justru tidak bahagia.

Sejenak sisakan waktu untuk belajar dari orang-orang yang terus semangat dalam menjalani kehidupan ini, sekalipun kekurangan selalu menemaninnya. Kebutaan bukanlah akhir dari semangat untuk berprestasi, karena prestasi itu menjadi hak bagi siapapun yang berusaha bersungguh-sungguh untuk meraihnya.

Prestasi itu hanya berpihak kepada orang yang terus berjuang tanpa kenal lelah untuk meraihnya. Hasil bukanlah akhir dari sebuah prestasi, melainkan proseslah sesungguhnya prestasi itu. Karena bertahan dalam proses dan istiqamahlah yang membuat Thomas Alfa Edison akhirnya kita kenal sebagai orang yang berjasa menemukan bolam pijar. Bayangkan kalau ia menyerah pada percobaan ke 9999 kali, maka bolam pijar itu bukanlah prestasi yang ia raih. Thomas tidak menganggap ketertundaannya adalah kegagalan, tetapi ia mengatakan bahwa itu adalah keberhasilan, karena setiap ketertundaannya ia menemukan ilmu yang baru.

Sobat Sekolnet (Sekolah Internet) ruang prestasi kali ini kita akan membahas orang yang Allah takdirkan dalam keadaan buta, tetapi memberikan mata air bagi kita yang dalam keadaan serba ada, namun tidak memanfaatkan



Kalau saja mereka dengan segala keterbatasan fisik dan materi mau belajar Al Qur'an, lalu bagaimana dengan kita yang memiliki penglihatan yang sempurna ? Kekurangan fisik tidak menghalangi untuk dapat berprestasi. Setidaknya itulah kesan yang nampak setelah melihat penampilan Umi Maktum Voice. Dua orang personil UMV tampil memukai para penonton. Meskipun tidak memiliki kemampuan melihat, Solehudiin dan Yayan mampu menyanyikan syair-syair indah.

Tampil dengan penampilan sederhana, Kang Soleh yang sudah buta sejak kecil juga bercerita tentang aktivitas mereka. Sudah sekian tahun mereka berjuang agar para tuna netra dapat membaca Al Qur'an dengan Al Qur'an Braille. Salah satu tantanganya adalah masih langka tersedia dan mahalnya harga al qur'an braille. Saat harga satu juz Al Qur'an Rp. 50.000,- dan tidak banyak yang mampu memprodukinya. Ketebalan Al Qur'an braille hampir separuh lebih dari ketebalan 1 rim kertas. Ini tentu saja menjadi kendala lain saat mereka membawanya. Dukungan dari instansi pemerintah masih jauh dari yang diharapkan. Namun Alhamdulillah, perlahan namun jelas, ada saja dermawan yang tergugah memberikan donasi untuk produksi Al Qur'an tersebut.

Dapat dibayangkan, betapa perjuangan yang dibutuhkan para saudara kita ini untuk dapat membaca Al Qur'an. Selain harus belajar membaca Al Qur'an, kemudian cara mendapatkannya. Bisa dibayangkan apabila mereka harus membawa 30 juz Al Qur'an. Kalau saja mereka dengan segala keterbatasan fisik dan materi mau belajar Al Qur'an

Selasa, 10 Mei 2011

6 Remaja Yang Menghasilkan Jutaan Dolar per Tahun by Sekolah Internet

Artikel ini akan membahas tentang beberapa pengusaha muda yang telah menjadikan mereka sebagai seorang Millionaire di usia remaja. Di usia 13-19 tahun mereka telah memulai usaha bisnis mereka dan kebanyakan dari mereka merupakan jutawan dari Bisnis Internet yang mereka geluti sebelum mereka meninggalkan Sekolah Tingkat Atas.

1. Qualls Ashley (WhateverLife.com)

ashleyqualls 6 Remaja Yang Menghasilkan Jutaan Dolar per TahunAshley Qualls adalah pendiri WhateverLife.com – Website yang dulunya menyediakan layout MySpace gratis dan penghasilannya didapat melalui periklanan. Ashley memulai Bisnis Internet di tahun 2004 pada usia 14 tahun dan dengan modal awal sebesar US $ 8 (Rp.78.000) yang dia pinjam dari ibunya untuk membeli nama Domain. Sekarang website-nya dikunjungan 70 juta visitor /bulan, dia telah menghasilkan US $ 1,5 Juta dari website-nya.

2. Adam Hildreth (DubitResearch.com)

b19 6 Remaja Yang Menghasilkan Jutaan Dolar per TahunAdam Hildreth lahir pada bulan Maret 1985 dan dia berhasil mengembangkan bisnisnya sendiri melalui DubitResearch.com.

3. Catherine Cook (Myyearbook.com)

 6 Remaja Yang Menghasilkan Jutaan Dolar per TahunCatherine adalah pendiri Myyearbook.com, sebuah jaringan sosial terbesar ketiga di Amerika Serikat setelah Facebook dan MySpace. Catherine mendirikan Myyearbook.com saat usianya 16 tahun pada tahun 2005 lalu.

4. James Wells Murray (GlassesDirect.co.uk)

money graphics 2008 869633a 6 Remaja Yang Menghasilkan Jutaan Dolar per TahunJames Murray masih berusia 19 tahun ketika ia memulai bisnisnya. Dia melihat peluang bisnis yang besar dalam industri ritel online untuk kacamata. Dia memulai usahanya dari uang pinjaman kuliah. Dalam setahun, dia menghasilkan US $ 1 juta dan sekarang perusahaannya telah menghasilkan keuntungan hingga US $ 4 Juta setahun.

5. John Magennis

SupernannyMagennis thumb bigger 6 Remaja Yang Menghasilkan Jutaan Dolar per TahunJohn memulai Bisnis mendesain web ketika ia berumur 14 tahun. biaya awalnya untuk merancang template Website hanya US $ 15, tetapi sekarang bisnisnya telah disulap menjadi kerajaan bisnis multi-juta dolar. Untuk sekarang, setiap template Website rancangan John dibandrol dengan harga US $ 30.000.

6. Matt Wegryzn

b18 6 Remaja Yang Menghasilkan Jutaan Dolar per TahunMatt telah menghasilkan lebih dari US $ 1 Juta pada usia 17 tahun dari Domain flipping. Banyak dari nama-nama domain yang dia tanam dapat menghasilkan nilai-nilai besar, seperti US $ 50.000 +.
Matt berasal dari Polandia, tetapi sekarang tinggal di New York.

Mereka bukan remaja yang mendapatkan warisan dari orang tuanya, mereka membangun sebuah bisnis dengan kekuatan internet. Para remaja tersebut berhasil mengklaim bahwa usia bukan halangan untuk membangun sebuah lahan ekonomi, seharusnya dasar ini yang harus ditanamkan oleh para orang tua kita ataupun sekolah, jangan hanya mengarahkan anaknya untuk menjadi seorang PNS. Mari budayakan INOVASI dan pembaharuan, jadikan remaja diatas sebagai contoh.


http://www.monzabyte.com/

Senin, 09 Mei 2011

Sekolah yang Membolehkan Kita Memilih

Di sekolah-sekolah ini, Ujian Nasional nggak wajib, bahkan membolehkan kamu menyusun materi pelajaran. Sekolah ternyata juga nggak perlu lama-lama, meski lebih singkat tapi menyiapkan kamu jadi pengusaha muda!

Tidak seperti lembaga pendidikan biasa, sekolah Qariyah Thayyibah yang berdiri sejak 2003 ini menyebut dirinya menerapkan sistem Kurikulum Berbasis Kebutuhan (KBK). Artinya, semua kegiatan pembelajaran harus disesuaikan dengan kebutuhan anak. Mata pelajaran yang diambil pun disusun sendiri oleh siswa.

Ide mendirikan sekolah ini berawal saat anak pencetusnya, Ahmad
Bahruddin, diterima oleh salah satu SMP Negeri di kota Salatiga. Satu
minggu sebelum dimulainya kegiatan belajar, Bahruddin mengumpulkan
sekitar 30 orang tua murid yang anaknya kebetulan akan masuk ke SMP
yang sama juga, dalam rangka persiapan sebelum pindah ke kota.

Pertemuan yang terjadi hari

itu ternyata mengalirkan keluh kesah para
orang tua tentang mahalnya biaya sekolah dan tunjangan lainnya.
Iseng-iseng, Bahruddin pun mengeluarkan ide “bagaimana kalau kita membuat sekolah baru?” Tidak disangka ternyata gagasan ini disambut positif oleh sebagian orang tua yang hadir. Setelah dibahas lebih lanjut, orang tua dari 12 murid memutuskan untuk bergabung dengan ‘sekolah baru’, sisanya tetap melanjutkan ke SMP negeri.

Tepat 21 Juli 2003, para murid memulai aktifitas belajar pertamanya. Tenaga guru diambil dari para aktivis Sekretariat Organisasi Tani Qaryah
Thayyibah yang telah Bahruddin dirikan sebelumnya. Kegiatan sekolah
dilaksanakan di gedung sekretariat. Pendaftaran sekolah pun dibuka untuk anak lulusan SD, atau setara dengan usia SMP, dan SMA.

Prinsip utama sekolah yang kemudian menyebut dirinya sebagai komunitas belajar ini adalah memberikan fasilitas penuh kepada pelajar dalam menjalankan kurikulum yang disusun berdasarkan kebutuhan sehari-hari. “Kita percaya bahwa setiap anak ingin hidup dengan bebas. Karena itu, kita memberikan kebebasan penuh kepada mereka saat belajar. Apa yang mereka sedang butuhkan, itulah yang akan dipelajari,” ujar pria kelahiran Semarang ini.

Empat Tahun Sekolah Menengah

Dok SOU

Lain lagi ceritanya dengan yang satu ini, berlokasi di Parung Bogor,
sekolah ini memfokuskan pengajarannya pada ilmu kewirausahaan. Mengacu pada keinginan melahirkan wirausaha muda yang berkualitas, School of Universe (SoU) membekali siswanya lewat ‘kurikulum bisnis.’

“Kita sudah membagi kurikulum siswa secara efektif dalam masa 4 tahun
belajar. Jangka waktu ini kita sebut sebagai Sekolah Menengah atau SM, yang setara dengan penggabungan Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas,” ujar Asmoni Marjuki, kepala sekolah SM SoU.

Pada tahun pertama, siswa SoU dibekali praktek wirausaha lewat magang di perusahaan. “Kita berusaha meyakinkan perusahaan agar menerima siswa kita walaupun usianya masih muda. Sebab, magang yang kita lakukan memang untuk tahap belajar, bukan bekerja,” terang Asmoni.

Dok SOU

Memasuki tahun kedua, siswa SoU diberi kebebasan untuk memilih
lapangan bisnis yang ingin mereka jalankan. Di tahun ketiga, siswa
harus membuat proposal dan mencari investor untuk usaha mereka.
Setelahnya, bisnis pun siap dijalankan di tahun keempat.

Bagaimana dengan sekolah internasional? Dalam rangka mempersiapkan
siswanya berhadapan dengan masyarakat global, Global Jaya International School menerapkan International Baccalaureate (IB) dan mengkombinasikannya dengan kurikulum lokal untuk siswanya.

“Jadi, hampir semua kurikulum lokal masih kita pelajari, seperti mata
pelajaran agama,” terang Dewi Oscarina, kepala sekolah SD Global Jaya.

Pilihan
Meskipun memiliki kurikulum yang berbeda, ketiga sekolah di atas
ternyata mengambil kebijakan yang sama terkait Ujian Nasional. Sekolah
Qariyah Thayyibah, School of Universe, dan Global Jaya International
School tidak lagi mewajibkan siswanya untuk mengikuti UN. Dengan kata
lain, siswa bebas memilih ingin ikut ujian atau tidak.

“Bagi siswa yang ingin melanjutkan sekolahnya, mereka tidak perlu
menempuh UN. Namun kalau berkeinginan masuk ke sekolah lain, kita
berikan mereka kesempatan untuk ikut UN di sekolah,” ujar Yohanes Edi,
kepala sekolah SMP Global Jaya.

Kebijakan yang sama juga diterapkan oleh Qariyah Thayybiah dan School of Universe. Siswa yang ingin menempuh Ujian Nasional dapat menempuh Ujian Penyetaraan atau Kejar Paket B atau C.

“Kita juga memberikan bimbingan belajar kepada siswa yang ingin menempuh UN. Dengan begitu, siswa tidak akan ketinggalan materi dari siswa sekolah regular,” tambah Asmoni.

Salah satu lulusan Qaryah Thayyibah, Maya Rosida, mengaku dirinya sangat menikmati sistem belajar di sekolahnya. “Di sekolah, saya bebas mendalami bidang yang saya suka, yaitu menulis dan membuat film. Belajar pun jadi semangat,” ujar Maya, yang saat ini sudah menulis beberapa buku.

Melihat cerita Maya, mungkin saat ini kita memang harus berani menentukan kurikulum terbaik yang akan dipilih. Yuk, belajar memilih!


http://www.mediaindonesia.com/

Jawara Desain Tingkat Asean by Sekolah Internet

Sudah banyak kita temui, dari tingkat dunia sampai tingkat daerah. Tapi kalau kompetisi skill? Jarang kita dengar ya. Padahal kompetisi skill tingkat dunia sendiri sudah ada dari sejak tahun 1940-an lo, namanya World Skill Competition, setara dengan olimpiade.

Di World Skill Competition, kemampuan atau skill yang dipertandingkan.
Awalnya kompetisi skill diadakan karena Direktur Jenderal OJE (Organisasi Pemuda Spanyol) Mr JosƩ Antonio Elola Olaso, melihat pekerja yang terampil sangat kurang ketika itu. Dia lalu menggagas mengadakan kompetisi untuk menunjukan kemampuan mereka dalam berkarya, terbukti kompetisi ini mampu memberi ide baru di dunia industri Spanyol ketika itu.

Saat ini sudah ada 45 kategori skill yang dipertandingkan di World Skill
Competition. Setiap masing-masing peserta berlomba untuk mendapatkan emas, perak dan perunggu.Medali yang didapat didasarkan penilaian atas
karya peserta. Jadi memungkinkan bila ada lebih dari satu peserta yang mendapatkan emas, perak maupun perunggu.

Selain World Skill Competition, ada juga ASEAN Skill Competition untuk negara di kawasan Asean. Terdapat 21 kategori skill yang dipertandingkan.
Meski jarang kita dengar, tapi sudah ada loh anak negeri yang bertanding
di ASEAN Skill Competition, maupun World Skill Competition.
Contohnya adalah Santo Unsri, mahasiswa Binus ini berjaya di ASEAN
Skill Competition 2010 Bangkok Thailand. Santo mendapat emas pada bidang design grafis.

Awalnya Santo tidak mengetahui kompetisi ini tingkat ASEAN, tapi Santo tetap antusias mengikuti setiap pelatihan panjang yang diberikan pihak kampus maupun pemerintah. Bayangkan saja, latihan yang diterima Santo lebih dari 8 bulan lo. Bukan cuma skill saja yang dilatih, tapi juga mentalnya. Nggak tanggung-tanggung latihan mentalnya ada yang seperti latihan militer.
Santo bilang sih, latihan tersebut sangat berguna sebagai persiapan selama kita bertanding di negeri orang, jadi nggak gugup dan takut lagi meski lawan hebat-hebat. Meski sempat jenuh dengan latihan yang panjang, tapi kerja keras mahasiswa design grafis visual (DKV) 2007 ini nggak sia-sia. Karyanya sempat dipuji juri karena penilaian objektifnya 100% benar.

Saat bertanding, Santo sempat dicurangi lawannya. File karya
desainnya sempat dirusak. Untungnya Santo masih memiliki file backup-annya. Nah, lo!

Gimana ceritanya bisa ikut Asean Skill Competition?
Awalnya saya ikut kompetisi itu cuma sekedar ingin ngetes kemampuan saya
dibidang design grafis. Jadi, saya ikut kompetisi di area kampus saya dulu, kebetulan dosen juga menganjurkan saya untuk ikut, karena usia saya memang memenuhi kriteria, yaitu dibawah 22 tahun.
Ternyata saya lolos kompetisi di kampus, kemudian saya ikut yang tingkat nasional.

Tahu kompetisi ini dari mana?
Saya tahu dari kampus dan dari website-nya, tapi awalnya saya tidak tahu itu kompetisi apa. Setelah itu di kelas, dosen saya menyuruh saya dan beberapa orang teman ikut.
Sebenarnya sih agak lucu juga, karena saya pikir yang disuruh dosen saya
hanya sekedar tugas, karena awalnya kami disuruh membuat portofolio, tapi ternyata itu dikirimkan untuk diseleksi.

Bagaimana sih tahapan kompetisi ini?
Untuk yang desain grafis, kami mengirimkan portofolio untuk diseleksi, ada tiga orang dari Binus yang lolos seleksi, saya salah satunya, karena portofolio saya dapat juara kedua.
Dari Binus, kami dibimbing Kementrian Tenaga Kerja dan Kementrian Pendidikan Nasional.
Tiga orang dari Binus dilatih dulu selama tiga bulan, untuk dilombakan
kembali dengan tiga orang pelajar.
Setelah itu dipilih tiga orang, kemudian kami dilatih lagi selama 8 bulan untuk dipersiapkan sebagai peserta ASEAN Skill Competition. Hanya dua dari tiga yang terpilih yang pergi ke Thailand, yang satu lagi hanya sebagai cadangan.

Latihan delapan bulan! Gimana rasanya?
Ada dua kali latihan militer, bentuknya outbond untuk melatih mental kami, latihan ini bertujuan agar kami tidak gugup saat kompetisi di Thailand.
Selain latihan mental kami juga dilatih skill, bentuknya latihan soal-soal desain grafis, bimbingan untuk menemukan ide dan memecahkan masalah, juga latihan menggunakan software.

Bagaimana suasana kompetisi di Thailand?
Kompetisinya selama tiga hari, bertanding dengan 12 peserta dari negara-Asia Tenggara. Waktu itu saya sempat down karena sempat dicurangi, file saya dirusak saat sedang makan siang.
Saya panik waktu itu, untungnya saya punya backup-nya. Saya pengen
marah sih waktu itu, tapi karena di negara orang, nggak enak juga kita
ribut-ribut!

Tantangan lain?
Dari segi mental, karena waktu untuk menyelesaikan soal-soal itu mepet
banget. Saya harus membuat poster, empat buah shortcard dan stencil dengan tema anak-anak korban perang dalam waktu hanya lima setengah jam dan harus menyerahkan hasilnya yang sudah di printout.

Bagaimana sistem penilaian di kompetisi ini?
Ada yang subjektif dan objektif. Untuk penilaian subjektif
berdasarkan voting para juri, berupa nilai rata-rata dari juri atas ide dari karya kami.
Untuk penilaian objektifnya dinilai dari karya kita apakah sudah memenuhi persyaratan yang tertulis disoal, misalnya ukuran posternya harus pas. Kebetulan saat penilaian objektif karya saya 100% benar. Sampai-sampai saat penilaian juri dari negara lain tanya saya sekolah dimana dan sekolah design grafis di Indonesia itu bagaimana?
Itu sih yang membuat saya bangga, ternyata kerja keras saya dinilai baik oleh orang luar.

Harapan ke depan?
Saya ingin sekolah desain lagi di Jepang, karena saya memang suka gaya
jepang yang out of the box. Selain itu saya sebenarnya masih ingin mengikuti kompetis, kalau bisa sampai ketingkat World Skill Competition.
Sebenarnya saya memenuhi syarat untuk ikut kompetisi pada 6 – 9
Oktober ini di London, tapi dari pemerintah Indonesia tidak mengizinkan
karena background saya bukan SMK.
Padahal nih, syarat untuk mengikuti World Skill Competition adalah mereka yang juara di ASEAN Skill Competition! (M-2)

Biodata
Nama : Santo Unsri
Kuliah : Desain Komunikasi Visual Universitas Bina Nusantara
Prestasi : Medali Emas Bidang Desain Grafis ASEAN Skill Competition 2010 Bangkok Thailand



http://www.mediaindonesia.com/

10 Perusahaan Terkemuka Indonesia 2010 Versi Forbes

Sobat Sekolnet (Sekolah Internet) negeri ini ternyata tidak pernah putus dari prestasi dan kebanggaan diri. Garuda yang menjadi lambang negara, ternyata mampu menunjukkan eksistensinya di kanca dunia. Yang menjadi pertanyaan adalah sudahkah segudang prestasi itu memberikan dampak yang signifikan bagi kesejahteraan rakyat indonesia?

Tentu saja untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita harus menemukan dampak nyata dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, semakin baik atau semakin buruk, atau masih berlaku kalimat "Yang Kaya Makin Kaya, Yang Miskin Makin Miskin" semoga tidak terjadi kesenjangan yang terus menerus membuat lubang besar yang akan terus menjadikan negeri ini menjadi terpuruk.

Majalah terkemuka dunia Forbes pada 21 April 2010 lalu telah merilis daftar 2.000 perusahaan terbuka paling besar dan berpengaruh di dunia di tahun 2010. Dalam daftar tersebut ada 10 perusahaan Indonesia yang masuk nominasi kedalam 2000 perusahaan dunia versi Forbes..

Berikut Peringkat Perusahaan Indonesia berdasarkan rangking yg dirillis oleh Forbes beberapa waktu lalu:

Rank Company Country Industry Sales ($bil) Profits ($bil) Assets ($bil) Market Value ($bil)
684 Telekom Indonesia Indonesia Telecommunications Services 5.42 0.95 8.37 17.74
796 Bank Central Asia Indonesia Banking 2.07 0.52 22.46 12.65
796 Bank Mandiri Indonesia Banking 2.85 0.47 32.32 10.03
843 Bank Rakyat Indonesia Indonesia Banking 2.74 0.53 22.39 9.49
1412 Bank Negara Indonesia Indonesia Banking 2.47 0.26 24.07 3.07
1533 Bumi Resources Indonesia Materials 2.96 0.57 5.44 4.56
1802 Bank Danamon Indonesia Banking 2.00 0.16 10.39 4.62
1915 PGN Indonesia Utilities 1.14 0.06 2.34 9.82
1977 Semen Gresik Indonesia Construction 1.09 0.23 0.97 4.87
1986 PT Bukit Asam Indonesia Materials 0.95 0.29 0.83 3.93


Berikut Profile kesepuluh perusahaan tersebut:

Telkom Indonesia
Perusahaan penyedia jasa telekomunikas milik pemerintah Indonesia ini merupakan yang terbesar di Indonesia. Telkom merupakan perusahaan terbaik di Indonesia menurut ukuran dari Forbes, dengan menempati posisi ke 684 dalam daftar 2000 perusahaan terbaik dunia.

Perusahaan Telkom Indonesia memiliki nilai pasar sebesar 18 miliar dolar untuk saham yang listing di bursa NYSE, AS. Saham TELKOM per 31 Desember 2008 dimiliki oleh pemerintah Indonesia (52,47%) dan pemegang saham publik (47,53%). Saham TELKOM tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), New York Stock Exchange (NYSE), London Stock Exchange (LSE) dan Tokyo Stock Exchange, tanpa tercatat. Harga saham TELKOM di BEI pada akhir Desember 2008 sebesar Rp 6.900. Nilai kapitalisasi pasar saham TELKOM pada akhir tahun 2008 mencapai Rp 139,104 miliar atau 12,92 % dari kapitalisasi pasar BEI.

Dengan pencapaian dan pengakuan yang diperoleh TELKOM, penguasaan pasar untuk setiap portofolio bisnisnya, kuatnya kinerja keuangan, serta potensi pertumbuhannya di masa mendatang, TELKOM menjadi model korporasi terbaik Indonesia.

Bank Central Asia
Bank Central Asia dan Bank Mandiri merupakan bank-bank Indonesia yang diakui sebagai perusahaan terbaik dunia. Kedua bank yang memiliki cakupan ATM luas di seluruh Indonesia ini menempati posisi ke 796 dalam daftar 2000 perusahaan terbaik dunia versi Forbes di tahun 2010 ini.

Setelah pulih dari krisis keuangan tahun 1998 BCA mengambil langkah besar dengan menjadi perusahaan public di tahun 2000. Penawaran Saham Perdana berlangsung di tahun 2000, dengan menjual saham sebesar 22,55% yang berasal dari divestasi BPPN. Setelah Penawaran Saham Perdana itu, BPPN masih menguasai 70,30% dari seluruh saham BCA. Penawaran saham ke dua dilaksanakan di bulan Juni dan Juli 2001, dengan BPPN mendivestasikan 10% lagi dari saham miliknya di BCA.

Bank Mandiri

Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintaha Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank pemerintah -- Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Exim and Bapindo–dilebur menjadi Bank Mandiri. Masing-masing dari keempat legacy banks memainkan peran yang tak terpisahkan dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Sampai dengan hari ini, Bank Mandiri meneruskan tradisi selama lebih dari 140 tahun memberikan kontribusi dalam dunia perbankan dan perekonomian Indonesia.

Bank Rakyat Indonesia
Bank Rakyat Indonesia merupakan salah satu bank tertua di Indonesia. Bank ini telah berperan penting sejak didirikan pada tanggal 16 Desember 1895. Bank yang saat ini berusia 114 tahun ini secara resmi menjadi PT. BRI (Persero) yang sejak tahun 1895 dan mendasarkan pelayanan pada masyarakat kecil sampai sekarang, yaitu dengan fokus pemberian fasilitas kredit kepada golongan pengusaha kecil. Hal ini antara lain tercermin pada perkembangan penyaluran KUK pada tahun 1994 sebesar Rp. 6.419,8 milyar yang meningkat menjadi Rp. 8.231,1 milyar pada tahun 1995 dan pada tahun 1999 sampai dengan bulan September sebesar Rp. 20.466 milyar. Pada tahun 2010 ini menurut Forbes BRI merupakan perusahaan terbaik dunia yang berada di urutan 843.

Bank Negara Indonesia
Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Tahun 1992, status hukum dan nama BNI berubah menjadi PT Bank Negara Indonesia (Persero), sementara keputusan untuk menjadi perusahaan publik diwujudkan melalui penawaran saham perdana di pasar modal pada tahun 1996. Pada tahun 2010 ini menurut Forbes BNI merupakan perusahaan terbaik dunia yang berada di urutan 1412.

Bumi Resources
Bumi merupakan perusahaan pertambangan batu bara dengan pertumbuhan paling cepat di Asia dan tercepat kedua di dunia. Cadangan baru bara Bumi resources merupakan yang terbesar di Indonesia. Perusahaan ini memiliki unit bisnis antara lain: Kaltim Prima Coal, Arutmin Indonesia, Gallo Oil, Enercorp Ltd., Bumi Mauritania A.S, Gorontalo Minerals, Citra Palu Minerals, Herald Resources Ltd., Darma Henwa, dan Fajar Bumi Sakti. Perusahaan ini menempati posisi ke-1533 dari 2000 perusahaan terbaik di dunia.



Bank Danamon
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon) berdiri pada tahun 1956 dengan nama PT Bank Kopra Indonesia. Pada tahun 1976 namanya diganti menjadi Bank Danamon Indonesia. Bank Danamon mengumumkan laba bersih (konsolidasi) setelah pajak sebesar Rp 2.003 miliar untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2005. Bank Danamon juga mencatat pertumbuhan kredit sebesar 22%, yang mana 54% dari pertumbuhan tersebut disalurkan ke sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Perusahaan ini menempati posisi ke-1802 dari 2000 perusahaan terbaik di dunia.

Perusahaan Gas Negara
Pada tahun 2009 lalu Perusahaan Gas Negara mencatatkan prestasi yang gemilang. Emiten berkode PGAS ini berhasil mencetak laba bersih hingga 881 persen dibandingkan tahun 2008 lalu. Dalam laporan keuangan 2009-nya PGN membukukan laba bersih sebesar Rp 6,223 triliun dari sebelumnya hanya sebesar Rp 634 millar.

Dalam laporan keuangan itu juga disebutkan bahwa penjualan perserqan naik dari Rp 12,79 triliun pada 2008 menjadi Rp 18,02 triliun di 2009. Kontribusi pendapatan terbesar berasal dari lini distribusi yang mencapai Rp 16,380 triliun. Adapun pada, lini, bisnis transmisi, pendapatan meningkat menjadi Rp 1,62 triliun dari sebelumnya Rp 1,51 triliun. Dengan hasil tersebut, laba usaha PGN pun tercatat naik tajam dari Rp 4,65 triliun di 2008 menjadi Rp 7.676 triliun di 2009. Perusahaan ini menempati posisi ke-1915 dari 2000 perusahaan terbaik di dunia

Semen Gresik
Dominasi Perseroan dalam pangsa pasar domestik hingga 44.4% saat ini, menunjukkan keunggulan reputasi yang mencerminkan kekuatan corporate dan brand image Perseroan. PT Semen Gresik (Persero) Tbk. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri semen. Diresmikan di Gresik pada tanggal 7 agustus 1957 oleh Presiden RI pertama dengan kapasitas terpasang 250.000 ton semen per tahun. Pada tanggal 8 Juli 1991 Semen Gresik tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya serta merupakan BUMN pertama yang go public dengan menjual 40 juta lembar saham kepada masyarakat. Perusahaan ini menempati posisi ke-1977 dari 2000 perusahaan terbaik di dunia

PT Bukit Asam
PT Bukit Asam (Persero) Tbk, untuk tahun buku 2009 menetapkan dividen final sebesar Rp 1,228 triliun, yakni 54 persen dari laba bersih perseroan tahun buku 2009 sebesar Rp 2,778 triliun. Dari laba tersebut, manajemen PTBA mengalokasikan dana CSR untuk Kemitraan dan Bina Lingkungan masing-masing 2 persen dari laba, sebesar masing-masing Rp 54,6 miliar sehinga total Rp 109 miliar. Dibandingkan dengan dividen tahun buku 2008 sebesar Rp 853,9 miliar dari total laba bersih Rp 1,707 triliun, maka dividen yang dibagikan PTBA untuk tahun buku 2009 naik 43,8 persen. Perusahaan ini menempati posisi ke-1986 dari 2000 perusahaan terbaik di dunia

Sumber : Majalah Forbes & vibiznews



Roabaca.com.- Majalah terkemuka dunia Forbes pada 21 April 2010 lalu telah merilis daftar 2.000 perusahaan terbuka paling besar dan berpengaruh di dunia di tahun 2010. Dalam daftar tersebut ada 10 perusahaan Indonesia yang masuk nominasi kedalam 2000 perusahaan dunia versi Forbes..

Berikut Peringkat Perusahaan Indonesia berdasarkan rangking yg dirillis oleh Forbes beberapa waktu lalu:

Rank Company Country Industry Sales ($bil) Profits ($bil) Assets ($bil) Market Value ($bil)
684 Telekom Indonesia Indonesia Telecommunications Services 5.42 0.95 8.37 17.74
796 Bank Central Asia Indonesia Banking 2.07 0.52 22.46 12.65
796 Bank Mandiri Indonesia Banking 2.85 0.47 32.32 10.03
843 Bank Rakyat Indonesia Indonesia Banking 2.74 0.53 22.39 9.49
1412 Bank Negara Indonesia Indonesia Banking 2.47 0.26 24.07 3.07
1533 Bumi Resources Indonesia Materials 2.96 0.57 5.44 4.56
1802 Bank Danamon Indonesia Banking 2.00 0.16 10.39 4.62
1915 PGN Indonesia Utilities 1.14 0.06 2.34 9.82
1977 Semen Gresik Indonesia Construction 1.09 0.23 0.97 4.87
1986 PT Bukit Asam Indonesia Materials 0.95 0.29 0.83 3.93


Berikut Profile kesepuluh perusahaan tersebut:

Telkom Indonesia
Perusahaan penyedia jasa telekomunikas milik pemerintah Indonesia ini merupakan yang terbesar di Indonesia. Telkom merupakan perusahaan terbaik di Indonesia menurut ukuran dari Forbes, dengan menempati posisi ke 684 dalam daftar 2000 perusahaan terbaik dunia.

Perusahaan Telkom Indonesia memiliki nilai pasar sebesar 18 miliar dolar untuk saham yang listing di bursa NYSE, AS. Saham TELKOM per 31 Desember 2008 dimiliki oleh pemerintah Indonesia (52,47%) dan pemegang saham publik (47,53%). Saham TELKOM tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), New York Stock Exchange (NYSE), London Stock Exchange (LSE) dan Tokyo Stock Exchange, tanpa tercatat. Harga saham TELKOM di BEI pada akhir Desember 2008 sebesar Rp 6.900. Nilai kapitalisasi pasar saham TELKOM pada akhir tahun 2008 mencapai Rp 139,104 miliar atau 12,92 % dari kapitalisasi pasar BEI.

Dengan pencapaian dan pengakuan yang diperoleh TELKOM, penguasaan pasar untuk setiap portofolio bisnisnya, kuatnya kinerja keuangan, serta potensi pertumbuhannya di masa mendatang, TELKOM menjadi model korporasi terbaik Indonesia.

Bank Central Asia
Bank Central Asia dan Bank Mandiri merupakan bank-bank Indonesia yang diakui sebagai perusahaan terbaik dunia. Kedua bank yang memiliki cakupan ATM luas di seluruh Indonesia ini menempati posisi ke 796 dalam daftar 2000 perusahaan terbaik dunia versi Forbes di tahun 2010 ini.

Setelah pulih dari krisis keuangan tahun 1998 BCA mengambil langkah besar dengan menjadi perusahaan public di tahun 2000. Penawaran Saham Perdana berlangsung di tahun 2000, dengan menjual saham sebesar 22,55% yang berasal dari divestasi BPPN. Setelah Penawaran Saham Perdana itu, BPPN masih menguasai 70,30% dari seluruh saham BCA. Penawaran saham ke dua dilaksanakan di bulan Juni dan Juli 2001, dengan BPPN mendivestasikan 10% lagi dari saham miliknya di BCA.

Bank Mandiri

Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintaha Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank pemerintah -- Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Exim and Bapindo–dilebur menjadi Bank Mandiri. Masing-masing dari keempat legacy banks memainkan peran yang tak terpisahkan dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Sampai dengan hari ini, Bank Mandiri meneruskan tradisi selama lebih dari 140 tahun memberikan kontribusi dalam dunia perbankan dan perekonomian Indonesia.

Bank Rakyat Indonesia
Bank Rakyat Indonesia merupakan salah satu bank tertua di Indonesia. Bank ini telah berperan penting sejak didirikan pada tanggal 16 Desember 1895. Bank yang saat ini berusia 114 tahun ini secara resmi menjadi PT. BRI (Persero) yang sejak tahun 1895 dan mendasarkan pelayanan pada masyarakat kecil sampai sekarang, yaitu dengan fokus pemberian fasilitas kredit kepada golongan pengusaha kecil. Hal ini antara lain tercermin pada perkembangan penyaluran KUK pada tahun 1994 sebesar Rp. 6.419,8 milyar yang meningkat menjadi Rp. 8.231,1 milyar pada tahun 1995 dan pada tahun 1999 sampai dengan bulan September sebesar Rp. 20.466 milyar. Pada tahun 2010 ini menurut Forbes BRI merupakan perusahaan terbaik dunia yang berada di urutan 843.

Bank Negara Indonesia
Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Tahun 1992, status hukum dan nama BNI berubah menjadi PT Bank Negara Indonesia (Persero), sementara keputusan untuk menjadi perusahaan publik diwujudkan melalui penawaran saham perdana di pasar modal pada tahun 1996. Pada tahun 2010 ini menurut Forbes BNI merupakan perusahaan terbaik dunia yang berada di urutan 1412.

Bumi Resources
Bumi merupakan perusahaan pertambangan batu bara dengan pertumbuhan paling cepat di Asia dan tercepat kedua di dunia. Cadangan baru bara Bumi resources merupakan yang terbesar di Indonesia. Perusahaan ini memiliki unit bisnis antara lain: Kaltim Prima Coal, Arutmin Indonesia, Gallo Oil, Enercorp Ltd., Bumi Mauritania A.S, Gorontalo Minerals, Citra Palu Minerals, Herald Resources Ltd., Darma Henwa, dan Fajar Bumi Sakti. Perusahaan ini menempati posisi ke-1533 dari 2000 perusahaan terbaik di dunia.



Bank Danamon
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon) berdiri pada tahun 1956 dengan nama PT Bank Kopra Indonesia. Pada tahun 1976 namanya diganti menjadi Bank Danamon Indonesia. Bank Danamon mengumumkan laba bersih (konsolidasi) setelah pajak sebesar Rp 2.003 miliar untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2005. Bank Danamon juga mencatat pertumbuhan kredit sebesar 22%, yang mana 54% dari pertumbuhan tersebut disalurkan ke sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Perusahaan ini menempati posisi ke-1802 dari 2000 perusahaan terbaik di dunia.

Perusahaan Gas Negara
Pada tahun 2009 lalu Perusahaan Gas Negara mencatatkan prestasi yang gemilang. Emiten berkode PGAS ini berhasil mencetak laba bersih hingga 881 persen dibandingkan tahun 2008 lalu. Dalam laporan keuangan 2009-nya PGN membukukan laba bersih sebesar Rp 6,223 triliun dari sebelumnya hanya sebesar Rp 634 millar.

Dalam laporan keuangan itu juga disebutkan bahwa penjualan perserqan naik dari Rp 12,79 triliun pada 2008 menjadi Rp 18,02 triliun di 2009. Kontribusi pendapatan terbesar berasal dari lini distribusi yang mencapai Rp 16,380 triliun. Adapun pada, lini, bisnis transmisi, pendapatan meningkat menjadi Rp 1,62 triliun dari sebelumnya Rp 1,51 triliun. Dengan hasil tersebut, laba usaha PGN pun tercatat naik tajam dari Rp 4,65 triliun di 2008 menjadi Rp 7.676 triliun di 2009. Perusahaan ini menempati posisi ke-1915 dari 2000 perusahaan terbaik di dunia

Semen Gresik
Dominasi Perseroan dalam pangsa pasar domestik hingga 44.4% saat ini, menunjukkan keunggulan reputasi yang mencerminkan kekuatan corporate dan brand image Perseroan. PT Semen Gresik (Persero) Tbk. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri semen. Diresmikan di Gresik pada tanggal 7 agustus 1957 oleh Presiden RI pertama dengan kapasitas terpasang 250.000 ton semen per tahun. Pada tanggal 8 Juli 1991 Semen Gresik tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya serta merupakan BUMN pertama yang go public dengan menjual 40 juta lembar saham kepada masyarakat. Perusahaan ini menempati posisi ke-1977 dari 2000 perusahaan terbaik di dunia

PT Bukit Asam
PT Bukit Asam (Persero) Tbk, untuk tahun buku 2009 menetapkan dividen final sebesar Rp 1,228 triliun, yakni 54 persen dari laba bersih perseroan tahun buku 2009 sebesar Rp 2,778 triliun. Dari laba tersebut, manajemen PTBA mengalokasikan dana CSR untuk Kemitraan dan Bina Lingkungan masing-masing 2 persen dari laba, sebesar masing-masing Rp 54,6 miliar sehinga total Rp 109 miliar. Dibandingkan dengan dividen tahun buku 2008 sebesar Rp 853,9 miliar dari total laba bersih Rp 1,707 triliun, maka dividen yang dibagikan PTBA untuk tahun buku 2009 naik 43,8 persen. Perusahaan ini menempati posisi ke-1986 dari 2000 perusahaan terbaik di dunia

Sumber : Majalah Forbes & vibiznews


Dari 2000 perusahaan terbesar dunia 2010, 10 asal Indonesia

100 Perusahaan Terbaik di Dunia tahun 2010 versi Forbes Global 2000

Dalam daftar 2000 perusahaan terbesar di dunia yang dirilis majalah Forbes bulan ini, AS masih mendominasi dengan menempatkan 500 perusahaan yang rata-rata ada di papan atas. Di saat yang sama, negara-negara Asia mulai menambah jumlah perusahaannya yang masuk daftar tersebut. Empat negara Asia Tenggara bahkan masing-masing menyumbang belasan perusahaan dalam daftar tersebut. Singapura, misalnya, menempatkan 18 perusahaan, Malaysia 16 perusahaan, Thailand 14 perusahaan, dan Indonesia 10 perusahaan.
Bila digabungkan, banyak perusahaan negara jiran yang masuk daftar adalah mereka yang beroperasi pula di Indonesia. Sebut saja DBS, Singtel (Singapura), CIMB Group (pemilik CIMB Niaga), Maybank (pemilik BII) Petronas (Malaysia), dan Charoen Phokphand (Thailand). Peringkat Forbes ini didasarkan pada kombinasi dari laba, aset, penjualan dan total kapitalisasi saham mereka di pasar modal. Data yang digunakan adalah data terakhir. Secara global, JP Morgan Chase masih menjadi perusahaan terbesar dunia versi Forbes dengan total kapitalisasi pasar 166,2 miliar dollar AS (sekitar Rp 1.495 triliun) dan aset 2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 18,27 ribu triliun. Artinya, asset perusahaan ini lebih dari 2 kali GDP (purchasing power parity) Indonesia yangs ekitar 969 miliar dollar AS.
Posisi kedua dipegang General Electric dengan kapitalisasi pasar 169 miliar dollar AS (sekitar Rp 1.521 triliun) dan total aset 781 miliar dollar AS (sekitar Rp 7.029 triliun). Bank of America yang memiliki aset 2.223,30 miliar dollar AS (sekitar Rp 20 ribu triliun). Prestasi besar ditorehkan perusahaan-perusahaan China. Bank terbesar di China, ICBC bertengger di posisi keempat dengan aset .428,46 miliar dollar AS atau sekitar Rp 12.852 triliun dengan nilai pasar 308,77 miliar dollar AS atau sekitar Rp 2.772 triliun.
JP Morgan Chase, Perusahaan Terbaik Dunia Tahun 2010
Situs bisnis terkemuka, Forbes, pada hari ini (22/4) berhasil merilis hasil survey tahunan mengenai performa 2000 perusahaan terbaik dunia. Survey rutin yang dilakukan oleh Forbes ini merupakan cerminan dari performa perusahaan-perusahaan terbaik dunia yang telah menghasilkan prestasi berdasarkan penilai dari segi penambahan aset, profit dan keuntungan dalam 1 tahun terakhir. Ke-2000 perusahaan tersebut terdiri dari banyak sektor bisnis dan juga lintas negara, dengan mayoritas perusahaan merupakan perusahaan yang berbasis di wilayah AS, Eropa maupun Asia seperti China dan Jepang.Dari ke-2000 perusahaan tersebut tercatat telah menghasilkan total pendapatan sebesar 30 triliun dollar dengan 1,4 triliun dollar profit dan 124 triliun aset. Nilai-nilai tersebut jika digabungkan telah mengalami peningkatan sebesar 61% dibandingkan hasil survey yang dihasilkan pada tahun lalu. Sebuah kondisi yang cukup logis mengingat perekonomian global saat ini telah menuju ke arah pemulihan.

Di posisi pertama sebagai perusahaan terbaik dari 2000 perusahaan yang telah diambil survey oleh Forbes ialah JP Morgan Chace. Perusahaan perbankan tersebut telah membuktikan bahwa sektor perbankan dapat segera banngkit dari lubang keterpurukan sejak dihantam krisis tahun 2008 yang lalu. Prestasi yang dibukukan oleh JP Morgan tersebut dinilai signifikan mengingat pada survey tahun lalu perusahaan yang didirikan lebih dari 2 abad lalu berada pada posisi ke 16. Kini perusahaan tersebut telah bangkit dan menghasilkan perolehan pendapatan dan profit tertinggi di sektor perbankan dunia. JP Morgan dalam setahun terakhir tercatat telah mengalami perolehan pendapatan sebesar 115,63 miliar dollar dengan profit sebesar 11,65 miliar dollar.

Posisi kedua masih diduduki oleh perusahaan asal AS, General Electric, perusahaan besar yang telah beroperasi selama satu abad terakhir kian menunjukan performa yang baik. Upaya pemerintah AS untuk memberikan bantuan finansial kepada perusahaan ini di tahun lalu rupanya memberikan dampak yang baik bagi perusahaan kebanggan AS ini. Dengan cakupan bisnis yang luas dan juga besarnya jumlah tenaga kerja yang dimiliki membuat pemerintah AS untuk patut menyelamatkan perusahaan ini dari ambang kebangkrutan yang dulu sempat dikhawatirkan.
Sektor perbankan rupanya menguasai 10 besar dalam survey yang dilakukan oleh Forbes. Hal tersebut ditunjukan oleh di posisi ke 3 yang ditempati oleh Bank of America. Kondisi yang terjadi pada BoA hampir sama dengan apa yang terjadi pada General Electric. Bank yang sempat terancam bangkrut ini pun menerima bantuan bail out dari pihak pemerintah AS. Alhasil performa bank dengan aset terbesar di AS ini pun telah kembali menjadi bank dengan performa terbaik. Profit yang diterima oleh BoA dalam setahun terakhir mencapai 6,28 miliar dollar.
Di posisi 5, tak kalah dengan bank-bank yang ada di AS, ICBC pun turut menyodok ke posisi 10 besar. Bank asal China memperlihatkan bahwa kondisi perbankan China harusnya tidak lagi dianggap enteng. Dengan pengalaman yang baik akibat kecilnya dampak dari krisis ekonomi global 2 tahun lalu, performa ICBC semakin menunjukan perkembangan. Dengan pendapatan setahun terakhir yang mencapai 71,86 miliar dollar, ICBC memperoleh profit sebesar 16,27 miliar dollar.
Lalu bagaimana dengan perusahaan-perusahaan asal Indonesia ? Forbes mencatat 2 nama ternama yaitu Bank Mandiri dan Bank BCA yang kedua kompak berada di urutan ke 796. Meski masuk di urutan 700-an namun kiprah kedua perusahaan tersebut telah memberikan hasil yang positif bagi perekonomian Indonesia.
Dari 2000 perusahaan terbesar dunia itu, sebanyak 10 di antaranya adalah perusahaan asal Indonesia. Perusahaan itu bergerak di bidang perbankan, pertambangan, telekomunikasi, gas dan semen.
Angka ini menandakan jumlah perusahaan Indonesia yang masuk dalam peringkat dunia semakin bertambah banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Ke-sepuluh perusahaan Indonesia yang masuk level dunia adalah Telkom, BCA, Bank Mandiri, BRI, BNI, Bumi Resources, Bank Danamon, PGN, Semen Gresik dan Bukit Asam.
Berikut ini perincian 10 besar perusahaan Indonesia di kelas dunia.
Nama Ranking Laba Aset Kapitalisasi
Telkom 684 0,95 8,37 17,74
BCA 796 0,52 22,46 12,65
Bank Mandiri 796 0,47 32,32 10,03
BRI 843 0,53 22,39 9,49
BNI 1412 0,26 24,07 3,07
Bumi Resource 1533 0,57 5,44 4,56
Bank Danamon 1802 0,16 10,39 4,62
PGN 1915 0,06 2,34 9,82
Semen Gresik 1977 0,23 0,97 4,87
Bukit Asam 1986 0,29 0,83 3,93
Keterangan: Laba, Aset dan Kapitalisasi dalam miliar dolar AS.

Company Country Industry Sales ($bil) Profits ($bil) Assets ($bil) Market Value ($bil)
1 JPMorgan Chase United States Banking 115.63 11.65 2,031.99 166.19
2 General Electric United States Conglomerates 156.78 11.03 781.82 169.65
3 Bank of America United States Banking 150.45 6.28 2,223.30 167.63
4 ExxonMobil United States Oil & Gas Operations 275.56 19.28 233.32 308.77
5 ICBC China Banking 71.86 16.27 1,428.46 242.23
6 Banco Santander Spain Banking 109.57 12.34 1,438.68 107.12
7 Wells Fargo United States Banking 98.64 12.28 1,243.65 141.69
8 HSBC Holdings United Kingdom Banking 103.74 5.83 2,355.83 178.27
8 Royal Dutch Shell Netherlands Oil & Gas Operations 278.19 12.52 287.64 168.63
10 BP United Kingdom Oil & Gas Operations 239.27 16.58 235.45 167.13
11 BNP Paribas France Banking 101.06 8.37 2,952.22 86.67
12 PetroChina China Oil & Gas Operations 157.22 16.80 174.95 333.84
13 AT&T United States Telecommunications Services 123.02 12.54 268.75 147.55
14 Wal-Mart Stores United States Retailing 408.21 14.34 170.71 205.37
15 Berkshire Hathaway United States Diversified Financials 112.49 8.06 297.12 190.86
16 Gazprom Russia Oil & Gas Operations 115.25 24.33 234.77 132.58
17 China Construction Bank China Banking 59.16 13.59 1,106.20 184.32
18 Petrobras-PetrĆ³leo Brasil Brazil Oil & Gas Operations 104.81 16.63 198.26 190.34
19 Total France Oil & Gas Operations 160.68 12.10 183.29 131.80
20 Chevron United States Oil & Gas Operations 159.29 10.48 164.62 146.23
21 Barclays United Kingdom Banking 65.91 15.17 2,223.04 56.15
22 Bank of China China Banking 52.20 9.45 1,016.31 147.00
23 Allianz Germany Insurance 130.06 6.16 834.04 52.74
24 GDF Suez France Utilities 114.65 6.42 245.95 83.36
25 E.ON Germany Utilities 117.38 12.05 214.58 68.26
25 Goldman Sachs Group United States Diversified Financials 51.67 13.39 849.00 84.95
27 EDF Group France Utilities 95.17 5.60 342.63 92.23
28 AXA Group France Insurance 145.86 5.17 1,016.70 46.02
29 Lloyds Banking Group United Kingdom Banking 106.67 4.57 1,650.78 50.25
29 Procter & Gamble United States Household & Personal Products 76.78 13.05 135.29 184.47
31 ENI Italy Oil & Gas Operations 121.01 6.27 163.52 82.22
32 TelefĆ³nica Spain Telecommunications Services 79.11 10.84 154.98 108.19
33 IBM United States Software & Services 95.76 13.43 109.02 167.01
34 UniCredit Group Italy Banking 92.17 5.59 1,438.91 43.95
35 Hewlett-Packard United States Technology Hardware & Equip 116.92 8.13 113.62 121.33
36 NestlƩ Switzerland Food, Drink & Tobacco 97.08 10.07 105.16 173.67
37 Verizon Communications United States Telecommunications Services 107.81 3.65 227.25 82.21
38 China Mobile Hong Kong/China Telecommunications Services 66.22 16.87 104.46 199.73
39 ConocoPhillips United States Oil & Gas Operations 136.02 4.86 152.59 72.72
40 Pfizer United States Drugs & Biotechnology 50.01 8.64 212.95 143.23
41 Nippon Telegraph & Tel Japan Telecommunications Services 106.98 5.53 181.48 68.68
42 ENEL Italy Utilities 91.87 7.74 221.26 50.92
43 Deutsche Bank Germany Banking 62.98 6.93 2,150.60 39.75
44 Credit Suisse Group Switzerland Diversified Financials 50.26 6.11 988.91 53.93
45 Sinopec-China Petroleum China Oil & Gas Operations 208.47 4.37 110.66 130.06
46 Vodafone United Kingdom Telecommunications Services 58.35 4.38 217.97 112.26
47 Johnson & Johnson United States Drugs & Biotechnology 61.90 12.27 94.68 174.90
48 BBVA-Banco Bilbao Vizcaya Spain Banking 49.27 6.03 760.39 48.20
49 Microsoft United States Software & Services 58.69 16.26 82.10 254.52
50 Siemens Germany Conglomerates 112.23 3.36 133.94 80.07
51 Banco Bradesco Brazil Banking 59.10 4.60 281.40 54.50
52 Banco do Brasil Brazil Banking 56.10 5.82 406.46 42.78
53 Royal Bank of Canada Canada Banking 35.41 3.58 608.05 78.17
54 Intesa Sanpaolo Italy Banking 50.71 3.56 877.66 44.67
55 Samsung Electronics South Korea Semiconductors 97.28 4.43 83.30 94.48
56 France Telecom France Telecommunications Services 65.92 4.30 132.06 62.39
57 Sanofi-aventis France Drugs & Biotechnology 41.99 7.54 114.85 98.07
58 Ford Motor United States Consumer Durables 118.31 2.72 194.85 41.80
59 Commonwealth Bank Australia Banking 31.84 3.81 500.20 75.10
60 RWE Group Germany Utilities 66.57 4.98 130.36 47.93
61 Novartis Switzerland Drugs & Biotechnology 44.27 8.40 90.89 126.22
62 BHP Billiton Australia/United Kingdom Materials 50.21 5.88 74.86 192.45
63 Zurich Financial Services Switzerland Insurance 70.27 3.22 366.66 34.71
64 Statoil Norway Oil & Gas Operations 79.76 3.16 97.09 72.26
65 Generali Group Italy Insurance 123.14 1.83 607.37 35.19
66 Roche Holding Switzerland Drugs & Biotechnology 47.35 7.51 69.64 146.19
67 Westpac Banking Group Australia Banking 31.19 3.04 519.03 70.99
68 Rio Tinto United Kingdom/Australia Materials 41.83 4.87 95.01 118.34
69 Lukoil Russia Oil & Gas Operations 86.34 9.14 70.94 45.18
70 Anheuser-Busch InBev Belgium Food, Drink & Tobacco 36.76 4.61 111.58 81.48
71 GlaxoSmithKline United Kingdom Drugs & Biotechnology 45.83 8.94 65.38 95.36
72 Merck & Co United States Drugs & Biotechnology 27.43 12.90 112.09 116.11
73 CrƩdit Agricole France Banking 91.96 1.61 2,227.22 34.42
74 Munich Re Germany Insurance 59.31 3.67 284.21 30.12
75 Apple United States Technology Hardware & Equip 46.71 9.36 53.93 189.51
75 Cisco Systems United States Technology Hardware & Equip 35.53 6.07 76.40 140.85
77 Rosneft Russia Oil & Gas Operations 34.70 6.51 83.11 83.19
78 Mitsubishi Corp Japan Trading Companies 63.12 3.80 109.74 42.64
79 National Australia Bank Australia Banking 32.50 2.29 574.41 48.80
80 Vale Brazil Materials 27.82 5.88 100.81 145.14
81 CVS Caremark United States Retailing 98.73 3.70 61.64 47.85
82 ItaĆŗsa Brazil Conglomerates 66.36 2.25 342.63 28.74
83 ANZ Banking Australia Banking 26.91 2.60 420.52 53.72
84 Tesco United Kingdom Food Markets 77.94 3.10 65.61 51.43
85 Unilever Netherlands/United Kingdom Food, Drink & Tobacco 57.05 4.83 52.05 91.33
86 Honda Motor Japan Consumer Durables 102.82 1.41 117.24 63.22
86 Toronto-Dominion Bank Canada Banking 23.60 2.90 517.28 55.43
88 Iberdrola Spain Utilities 35.15 3.94 125.21 42.16
89 Comcast United States Media 35.76 3.64 112.73 47.76
90 China Life Insurance China Insurance 24.01 3.12 153.13 118.75
91 Bank of Nova Scotia Canada Banking 23.27 3.29 460.93 47.26
92 UnitedHealth Group United States Health Care Equipment & Svcs 87.14 3.82 59.05 39.40
93 Sberbank Russia Banking 23.27 3.20 220.62 57.70
94 United Technologies United States Conglomerates 52.92 3.83 55.76 65.28
95 Nordea Bank Sweden Banking 22.81 3.41 729.06 39.42
96 Bank of Communications China Banking 19.05 4.17 392.83 57.34
97 BASF Germany Chemicals 72.63 2.02 72.06 52.12
98 Walt Disney United States Media 36.29 3.31 69.31 61.17
99 Standard Chartered Group United Kingdom Banking 20.94 3.38 435.56 46.16
100 AstraZeneca United Kingdom Drugs & Biotechnology 32.80 7.52 53.63 63.56


Rank Company Country Industry Sales ($bil) Profits ($bil) Assets ($bil) Market Value ($bil)
100 Intel United States Semiconductors 35.13 4.37 53.10 115.29
102 Prudential Financial United States Insurance 32.69 3.12 480.20 24.86
103 SociƩtƩ GƩnƩrale Group France Banking 62.08 0.97 1,468.72 41.43
104 Coca-Cola United States Food, Drink & Tobacco 30.99 6.82 48.67 122.79
105 Abbott Laboratories United States Drugs & Biotechnology 30.76 5.75 52.42 84.29
106 PepsiCo United States Food, Drink & Tobacco 43.23 5.95 39.85 99.58
107 Bayer Group Germany Chemicals 43.46 1.90 73.15 56.30
108 Telecom Italia Italy Telecommunications Services 42.00 3.08 117.66 27.75
109 Kraft Foods United States Food, Drink & Tobacco 40.39 3.02 66.71 42.49
110 Saudi Basic Industries Saudi Arabia Chemicals 27.49 2.42 78.98 71.20
111 Morgan Stanley United States Diversified Financials 30.07 1.35 771.46 39.41
112 Manulife Financial Canada Insurance 38.26 1.35 379.50 32.54
113 Oracle United States Software & Services 23.23 5.80 53.83 123.98
114 American Express United States Diversified Financials 26.73 2.13 124.09 45.63
115 Repsol-YPF Spain Oil & Gas Operations 63.90 2.24 80.43 27.71
116 WellPoint United States Health Care Equipment & Svcs 65.03 4.75 52.13 27.55
117 US Bancorp United States Banking 19.49 2.21 281.18 46.89
118 Home Depot United States Retailing 66.18 2.66 40.88 53.44
119 Mitsui & Co Japan Trading Companies 56.85 1.82 84.47 28.81
120 Boeing United States Aerospace & Defense 68.28 1.31 62.05 48.45
120 Google United States Software & Services 23.65 6.52 40.50 169.38
122 Aviva United Kingdom Insurance 95.98 1.75 559.71 15.51
123 Target United States Retailing 65.36 2.49 44.53 38.90
124 Vinci France Construction 44.52 2.23 75.23 28.11
125 News Corp United States Media 30.93 3.35 56.13 37.93
126 Reliance Industries India Oil & Gas Operations 29.40 2.91 48.50 69.36
127 Travelers Cos United States Insurance 24.68 3.62 109.56 27.26
128 Hutchison Whampoa Hong Kong/China Conglomerates 30.38 2.28 86.04 30.97
129 Prudential United Kingdom Insurance 77.67 1.11 361.50 20.05
130 State Bank of India Group India Banking 22.14 2.13 256.79 27.21
131 AmĆ©rica MĆ³vil Mexico Telecommunications Services 30.22 5.40 34.70 72.09
132 Philip Morris International United States Food, Drink & Tobacco 25.04 6.34 34.55 92.04
133 British Amer Tobacco United Kingdom Food, Drink & Tobacco 22.95 4.38 42.41 68.27
134 Time Warner United States Media 25.79 2.44 65.73 34.05
135 Nokia Finland Technology Hardware & Equip 58.72 1.28 49.11 49.18
135 PNC Financial Services United States Banking 18.95 2.45 269.86 24.86
137 Posco South Korea Materials 33.48 3.51 37.03 39.84
138 Anglo American United Kingdom Materials 21.16 2.46 56.80 48.19
139 United Parcel Service United States Transportation 45.30 2.15 31.88 58.43
140 Vivendi France Media 37.83 1.16 79.07 31.15
141 China Merchants Bank China Banking 12.09 3.09 230.00 45.65
142 East Japan Railway Japan Transportation 27.70 1.92 67.93 27.43
143 ABB Switzerland Capital Goods 31.80 2.90 33.68 46.46
144 Deutsche Telekom Germany Telecommunications Services 90.08 0.49 183.11 56.25
145 China Unicom (HK) Hong Kong/China Telecommunications Services 21.60 4.92 49.85 29.83
146 Lockheed Martin United States Aerospace & Defense 45.19 3.02 35.11 29.61
147 Canon Japan Business Services & Supplies 34.53 1.46 41.33 55.80
148 Schlumberger Netherlands Oil & Gas Operations 22.98 3.13 33.47 73.49
149 Nippon Steel Japan Materials 48.99 1.59 48.78 25.43
150 Bank of Montreal Canada Banking 14.92 1.66 360.62 29.86
151 CNP Assurances France Insurance 58.14 1.40 376.12 12.99
152 L’OrĆ©al Group France Household & Personal Products 24.36 2.50 33.38 63.05
153 McDonald’s United States Hotels, Restaurants & Leisure 22.74 4.55 30.07 69.05
154 China Shenhua Energy China Materials 15.72 3.91 40.29 85.42
155 Oil & Natural Gas India Oil & Gas Operations 20.21 3.86 35.66 51.82
156 BG Group United Kingdom Oil & Gas Operations 16.50 3.50 42.30 58.16
157 TNK-BP Holding Russia Oil & Gas Operations 31.60 6.38 31.18 27.73
158 Lowe’s Cos United States Retailing 47.22 1.78 33.01 34.99
159 Suncor Energy Canada Oil & Gas Operations 24.30 1.09 65.17 45.59
160 JFE Holdings Japan Materials 40.14 1.99 42.88 22.99
160 Occidental Petroleum United States Oil & Gas Operations 15.40 2.92 44.23 65.57
162 Cnooc Hong Kong/China Oil & Gas Operations 18.27 6.44 30.33 70.65
163 Walgreen United States Retailing 64.75 2.09 26.55 34.89
164 Honeywell International United States Conglomerates 30.91 2.15 36.00 31.02
165 Caterpillar United States Capital Goods 32.40 0.90 60.04 36.14
166 Amgen United States Drugs & Biotechnology 14.64 4.61 39.63 55.72
167 Bristol-Myers Squibb United States Drugs & Biotechnology 18.81 10.61 31.01 41.81
168 Marathon Oil United States Oil & Gas Operations 48.45 1.46 47.05 20.64
169 3M United States Conglomerates 23.12 3.19 27.25 57.35
170 Canadian Imperial Bank Canada Banking 13.20 1.58 316.51 26.19
171 Dexia Belgium Banking 98.01 1.45 828.74 9.38
172 KDDI Japan Telecommunications Services 35.92 2.29 33.59 24.38
173 Surgutneftegas Russia Oil & Gas Operations 18.88 4.80 37.90 29.95
174 Sumitomo Japan Trading Companies 36.06 2.21 70.69 13.57
175 Exelon United States Utilities 17.32 2.71 49.18 29.34
176 Hon Hai Precision Ind Taiwan Technology Hardware & Equip 59.29 1.68 26.77 34.97
177 Standard Bank Group South Africa Banking 16.57 1.55 162.52 22.08
178 Bouygues France Construction 43.72 1.84 49.52 16.32
179 EI du Pont de Nemours United States Chemicals 27.33 1.76 38.19 30.76
180 Altria Group United States Food, Drink & Tobacco 16.82 3.21 36.68 42.17
181 General Dynamics United States Aerospace & Defense 31.98 2.39 31.08 28.51
182 Danone France Food, Drink & Tobacco 21.46 2.02 36.46 37.81
183 Dell United States Technology Hardware & Equip 52.90 1.43 33.65 26.55
184 Aflac United States Insurance 18.25 1.50 84.11 23.47
185 Eli Lilly & Co United States Drugs & Biotechnology 21.84 4.33 27.46 39.58
186 National Grid United Kingdom Utilities 22.22 1.34 63.54 24.24
187 Shinhan Financial South Korea Banking 17.16 1.62 208.99 16.95
188 Hyundai Motor South Korea Consumer Durables 63.95 0.69 81.45 21.84
189 Dow Chemical United States Chemicals 44.88 0.65 65.94 33.00
190 Telstra Australia Telecommunications Services 20.48 3.29 32.30 32.89
191 Japan Tobacco Japan Food, Drink & Tobacco 28.78 1.27 37.98 36.30
192 Carrefour Group France Food Markets 125.36 0.47 73.96 33.37
193 Deutsche Post DHL Germany Transportation 66.29 0.92 49.84 19.69
194 Imperial Tobacco Group United Kingdom Food, Drink & Tobacco 23.60 1.06 50.82 31.94
195 Allstate United States Insurance 32.01 0.85 132.65 16.94
196 PTT Public Company Thailand Oil & Gas Operations 47.58 1.79 32.80 19.88
197 BMW Group Germany Consumer Durables 74.09 0.45 139.31 26.83
198 China Citic Bank China Banking 9.33 1.96 173.84 36.64
199 Wesfarmers Australia Conglomerates 40.87 1.24 31.15 29.49
200 DnB NOR Norway Diversified Financials 13.06 1.48 315.61 18.37
Rank Company Country Industry Sales ($bil) Profits ($bil) Assets ($bil) Market Value ($bil)
301 CRH Ireland Construction 24.23 0.83 29.47 15.89
302 Ahold Netherlands Food Markets 35.82 1.50 18.40 14.68
303 Directv United States Media 21.57 0.94 18.26 32.73
304 Husky Energy Canada Oil & Gas Operations 14.38 1.31 25.08 21.92
305 FirstRand South Africa Banking 10.93 0.90 104.61 13.67
306 DBS Group Singapore Banking 5.88 1.45 184.12 23.01
307 Saint-Gobain France Construction 52.69 0.28 60.55 24.02
308 Baxter International United States Health Care Equipment & Svcs 12.56 2.21 17.35 34.51
309 Carso Global Telecom Mexico Telecommunications Services 16.04 1.23 27.85 15.65
310 Johnson Controls United States Consumer Durables 29.57 0.62 23.81 21.41
310 Singapore Telecom Singapore Telecommunications Services 9.81 2.27 21.34 34.66
312 TransCanada Canada Utilities 8.55 1.34 41.82 22.84
313 Indian Oil India Oil & Gas Operations 47.53 0.51 28.45 16.74
313 Severstal Russia Materials 22.39 2.03 22.48 11.76
315 Amazon.com United States Retailing 24.51 0.90 13.81 55.36
315 CEZ Czech Republic Utilities 9.44 2.42 24.46 24.65
317 General Mills United States Food, Drink & Tobacco 14.78 1.63 18.56 23.87
318 China Railway Construction China Construction 32.21 0.53 31.86 15.75
319 Loews United States Insurance 14.12 0.56 74.07 15.64
319 Pernod Ricard France Food, Drink & Tobacco 10.10 1.33 33.33 20.40
321 KoƧ Holding Turkey Conglomerates 36.34 1.32 41.80 7.45
322 Cigna United States Health Care Equipment & Svcs 18.41 1.30 43.01 9.51
323 CIC Group France Banking 21.50 1.12 351.15 6.40
324 Evraz Group Luxembourg Materials 20.38 1.87 19.45 14.40
324 Mitsui Fudosan Japan Diversified Financials 14.57 0.86 37.87 14.84
326 Cardinal Health United States Drugs & Biotechnology 101.66 0.78 20.82 12.68
327 Pub Svc Enterprise United States Utilities 12.41 1.59 28.73 15.40
328 Henkel Group Germany Household & Personal Products 18.93 0.84 22.67 21.03
329 China Cosco Holdings China Transportation 19.21 1.71 16.95 17.85
329 Enbridge Canada Oil & Gas Operations 11.89 1.49 26.87 17.07
331 Viacom United States Media 13.62 1.61 21.90 18.01
332 Taiwan Semiconductor Taiwan Semiconductors 8.65 2.70 18.05 48.22
333 NIKE United States Household & Personal Products 18.36 1.47 13.36 33.63
334 Tokio Marine Holdings Japan Insurance 32.45 0.24 152.15 22.29
334 Woori Finance Holdings South Korea Banking 51.01 0.36 230.52 9.07
336 Entergy United States Utilities 10.75 1.25 37.36 14.71
337 Aegon Netherlands Insurance 42.68 0.29 428.46 11.04
338 OMV Group Austria Oil & Gas Operations 25.67 0.82 30.47 11.05
339 Accenture Ireland Software & Services 22.45 1.55 12.18 28.62
340 Reckitt Benckiser Group United Kingdom Household & Personal Products 12.53 2.29 13.79 37.64
341 NTPC India Utilities 8.62 1.58 22.59 36.30
342 Monsanto United States Chemicals 10.77 1.53 17.61 38.87
343 Akbank Turkey Banking 8.06 1.16 60.23 15.75
344 Sumitomo Metal Inds Japan Materials 18.94 1.00 24.40 13.28
345 Tata Steel India Materials 28.69 0.96 23.95 11.04
346 Criteria Caixa Spain Diversified Financials 6.53 1.84 70.37 15.28
346 National Oilwell Varco United States Oil & Gas Operations 12.71 1.47 21.53 18.27
348 Colgate-Palmolive United States Household & Personal Products 15.33 2.29 11.13 41.37
349 Automatic Data United States Business Services & Supplies 8.79 1.36 29.60 21.19
349 MTN Group South Africa Telecommunications Services 10.96 1.64 18.33 27.31
351 Komatsu Japan Capital Goods 20.76 0.81 19.57 19.36
352 Swisscom Switzerland Telecommunications Services 11.58 1.86 21.20 17.74
353 Citigroup United States Banking 108.07 -1.61 1,856.65 96.54
353 Fortum Finland Utilities 7.79 1.88 28.40 22.79
355 Halliburton United States Oil & Gas Operations 14.68 1.15 16.54 27.83
356 Ebay United States Retailing 8.73 2.39 18.41 31.02
357 China State Construction China Construction 29.56 0.40 29.81 19.16
358 Areva France Materials 12.22 0.79 32.95 16.58
359 Banco Popular EspaƱol Spain Banking 10.00 1.10 185.50 8.75
360 Toyota Motor Japan Consumer Durables 210.84 -4.49 292.73 127.10
361 FirstEnergy United States Utilities 12.97 1.01 34.30 11.91
362 Shin-Etsu Chemical Japan Chemicals 12.33 1.59 16.71 23.08
363 KB Financial Group South Korea Banking 8.82 0.49 212.40 16.24
364 Teck Resources Canada Materials 7.32 1.75 28.50 22.48
365 Consolidated Edison United States Utilities 13.03 0.88 33.87 12.15
366 Danaher United States Conglomerates 11.18 1.15 19.60 24.37
367 Fresenius Germany Health Care Equipment & Svcs 20.29 0.71 29.96 11.63
368 Raiffeisen International Bank-Holding Austria Banking 11.80 1.37 118.58 7.00
369 Mitsubishi UFJ Financial Japan Banking 57.53 -2.64 1,999.58 72.17
370 CSX United States Transportation 9.04 1.15 27.04 18.85
371 Emirates Telecommunications United Arab Emirates Telecommunications Services 8.39 2.41 19.40 23.29
372 Kirin Holdings Japan Food, Drink & Tobacco 20.44E 0.53 30.10 13.67
373 ING Group Netherlands Insurance 167.49 -1.30 1,667.62 35.46
374 Edison International United States Utilities 12.36 0.85 41.44 10.86
375 Syngenta Switzerland Chemicals 11.47 1.43 16.07 24.33
375 United Overseas Bank Singapore Banking 4.75 1.31 132.10 19.92
377 Canadian National Canada Transportation 7.03 1.77 24.01 25.32
378 WPP United Kingdom Media 14.02 0.71 35.98 11.64
379 Express Scripts United States Health Care Equipment & Svcs 24.75 0.83 11.93 26.55
380 Macquarie Group Australia Diversified Financials 8.43 0.59 102.80 13.85
381 Illinois Tool Works United States Capital Goods 13.88 0.95 16.08 23.16
382 AMP Australia Diversified Financials 9.82 0.66 80.20 11.01
383 Heineken Holding Netherlands Food, Drink & Tobacco 21.06 0.73 28.15 10.27
384 Research In Motion Canada Technology Hardware & Equip 14.34 2.27 9.70 39.09
385 Brookfield Asset Mgmt Canada Diversified Financials 12.08 0.45 59.37 13.64
385 Royal Bank of Scotland United Kingdom Banking 95.02 -5.82 2,727.94 30.90
387 Fifth Third Bancorp United States Banking 9.45 0.74 113.38 9.73
388 Daimler Germany Consumer Durables 110.06 -3.69 184.49 45.07
389 Mitsubishi Estate Japan Diversified Financials 9.68 0.47 44.80 21.97
390 Novolipetsk Steel Russia Materials 11.70 2.28 14.06 18.99
391 Oversea-Chinese Banking Singapore Banking 4.50 1.40 138.35 19.59
392 UBS Switzerland Diversified Financials 43.22 -2.64 1,288.19 48.58
393 International Paper United States Materials 23.37 0.66 25.55 10.55
394 Inpex Japan Oil & Gas Operations 11.05 1.49 17.64 17.20
394 Waste Management United States Business Services & Supplies 11.79 0.99 21.15 16.18
396 Rogers Communications Canada Telecommunications Services 11.19 1.41 16.23 20.01
397 Finmeccanica Italy Aerospace & Defense 20.94 0.80 40.69 7.49
398 Newmont Mining United States Materials 7.71 1.30 22.30 24.69
399 MCC China Construction 23.18 0.47 24.76 13.59
399 Norfolk Southern United States Transportation 7.97 1.03 27.37 19.46
Lihat lebih lengkap 1000 Perusahaan Terbaik di Dunia lainnya tahun 2010 versi Forbes Global 2000

Forbes Global 2000

Forbes Global 2000 adalah suatu daftar peringkat tahunan atas 2.000 perusahaan publik di dunia yang dikeluarkan oleh majalah Forbes. Pemeringkatan disusun dengan berdasarkan pada kombinasi empat kriteria: penjualan, laba, aktiva, dan nilai pasar. Daftar peringkat ini telah diterbitkan sejak tahun 2003.
Forbes Global 2000 merupakan indikator yang berguna untuk mengetahui perusahaan-perusahaan publik terkemuka di dunia, akan tetapi daftar peringkat ini hanya sebuah penafsiran karena hanya perusahaan publik terdaftar yang dimasukkan ke dalam peringkat. Hasil pemeringkatannya juga tidak dapat dianggap pasti, karena apabila terjadi perubahan kriteria maka akan menghasilkan daftar peringkat yang berbeda pula.


http://goodlikemedia.blogspot.com

KREARIFINDO Creative Solution

PhotobucketPhotobucket Photobucket
INILAH SEBAGIAN BISNIS ONLINE YANG SAYA KEMBANGKAN, BAGI ANDA YANG MEMBUTUHKAN : DESAIN GRAFIS, DESAIN PRESENTASI, DESAIN KREATIF, DESAIN MULTIMEDIA, DLL. ATAU TRAINING MULTIMEDIA PRESENTASI, WORKSHOP PEMBUATAN BLOG KONTAK SAYA DI :
085880878417 atau YM : arif_jic@yahoo.co.id

DOWNLOAD MATERI

PhotobucketPhotobucketPhotobucket

 
Design by Gerai Blog | Support Design by Desaingratis - Group Design | GERAI BLOG