Jumat, 15 April 2011

ORANG BESAR TIDAK LAHIR DARI ORANG BESAR by Sekolah Internet

Sobat Sekolnet (Sekolah Internet) Kegelisahan saya berhari-hari semoga memberikan kemanfaatan untuk sobat sekolnet. Apa bentuk kegelisahan yang saya alami sehingga akan memberikan dampak positif bagi siapapun yang membacanya. Bermula dari pertanyaan saya tentang orang besar. Mengapa orang besar jarang melahirkan orang besar ?.

Dalam sejarah peradaban ini kita banyak menemukan orang besar yang memiliki pengaruh terhadap perubahan nilai sosial. Namun manakala kita coba melirik, kebagian yang terdekat dari putaran pengaruh itu, dalam hal ini keluarga (anak), maka sepeninggalnya kita hampir jarang menemukan keturunan yang memiliki kemampuan seperti pendahulunya (Bapaknya). Apalagi kehebatannya melebihi, hampir sulit kita temukan.

Bill Gates yang memiliki nama besar dan membawa perubahan besar ternyata, hari ini kita belum menemukan anaknya melebihi kemampuannya, Soekarno pressiden RI pertama memiliki kemampuan orator begitu menakjubkan, tapi hari ini kita belum menemukan dari keturunannya yang memberi pengaruh perubahan itu, kecuali harta warisan kemudahan. Imam Syafi'i yang memberikan pencerahan begitu besar bagi warna keIslaman dunia dengan madzhabnya, kita juga tidak menemukan keturunannya , memiliki kualitas yang melebihi dirinya atau sama seperti beliau. Buya Hamka, M. Natsir, Bung Hatta, dan masih banyak tokoh besar lainnya.

Sebab telah banyak terjadi kesalahan persepsi yang mengatakan bahwa orang besar (genius) itu adalah faktor gen. itu adalah kesalahan besar.

David Shenk, seorang penulis Amerika di bidang genetika, meminta orang untuk berpikir lagi jika mengatakan bakat atau kejeniusan seseorang berasal sepenuhnya dari gen alias keturunan.

Menurutnya, kecenderungan untuk mengatakan kemampuan tersebut adalah genetik (predisposisi) telah sangat dilebih-lebihkan. Pandangan ini menyebabkan terabaikannya potensi yang dimiliki dalam diri seseorang.

“Ada kesalahpahaman yang mendalam tentang sebuah prestasi besar. Gen tidak membatasi kita untuk biasa-biasa saja atau lebih buruk dari itu,” kata David Shenk, seperti dilansir dari Timesonline, Kamis (25/3/2010).

Dalam buku barunya The Genius in All of Us, yang menggambarkan perbandingan dengan karya sosiolog pop Kanada Malcolm Gladwell, Shenk menggambarkan bahwa DNA manusia terbuka untuk terus-menerus dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal.

Alam dan pemeliharaannya secara konstan berinteraksi, sama halnya dengan gen yang dapat diaktifkan atau dinon-aktifkan atau diungkapkan ke derajat yang berbeda-beda, tergantung pada lingkungannya. Bidang epigenetika semakin menunjukkan bahwa pengalaman lingkungan selama hidup meninggalkan jejak pada gen, yang diwariskan kepada anak-anak. Shenk berpandangan pengaruh lingkungan dapat melebihi apa yang mungkin dianggap sebagai keterbatasan manusia.

Sebagai contoh kemampuan bermusik. Banyak pemusik yang mengatakan bahwa dia terlahir tanpa bakat musik atau ada yang mangatakan dia terlahir untuk bermusik. Faktanya adalah tidak ada seseorang yang terlahir dengan bakat bawaan. Setiap orang terlahir dengan potensi nada bermusik. Hal ini bisa dilihat dalam jumlah keseluruhan kasus (prevalensi) yang jauh lebih tinggi seperti China negara yang berbahasa dengan nada yang sempurna. Orang China berkomunikasi sehari-hari dengan nada yang sempurna, sehingga menjadi lebih baik dalam hal itu.

Memiliki keunggulan genetik dalam bidang olahraga tertentu juga dipertanyakan. Keberhasilan pelari maraton Kenya misalnya bukan berasal dari gen melainkan budaya yang telah mendarah daging. Banyak anak-anak Kenya berlari 8 hingga 10 km per hari sejak usia 7 tahun.

Bahkan ciri-ciri kepribadian seperti keuletan atau ketekunan untuk mempengaruhi keberhasilan dalam setiap bidang kehidupan dapat dilatih.

Persepsi pembatasan diri adalah salah satu hambatan terbesar untuk prestasi besar atau jenius. Dalam sebuah percobaan, anak-anak diberi pilihan untuk menerima satu marshmallow dengan segera atau menunggu 15 menit untuk mendapatkan dua buah marshmallow.

Sepertiga dari anak-anak segera memilih satu marshmallow (manisan), sepertiga lainnya menunggu beberapa menit, tetapi menyerah karena tergoda, sedangkan sepertiga terakhir sabar menunggu untuk menerima dua marshmallow.

Pesan yang diperoleh dari hal ini adalah anak yang secara alami lebih disiplin dan ditakdirkan untuk berbuat lebih baik. Penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa anak-anak dapat diajarkan manfaat menunda kepuasan. Shenk mengatakan bahwa semua orang tua bisa belajar dari ini.

“Ada logika melingkar tentang bakat. Ketika Anda melihat seseorang yang hebat, misalnya David Beckham sebagai pemain sepak bola, mereka begitu jauh dari apa yang Anda mampu, kemudian Anda akan berasumsi bahwa Anda tidak bisa sampai di sana,” kata Shenk.

Shenk mengakui bahwa judul bukunya dimaksudkan untuk menjadi provokatif, tetapi ia mengatakan, “Saya tidak mengatakan bahwa siapa pun bisa apa saja, tapi tidak ada yang dapat menjadi besar dalam segala hal kecuali jika mereka memiliki keyakinan mendasar tentang kemungkinan”.

Bagaimana mengubah anak menjadi orang besar (jenius)

1. Percaya
Mulailah dengan sebuah keyakinan yang sederhana bahwa setiap anak memiliki potensi besar dan terserah kepada orang tua untuk mengumpulkan sumber daya tersebut untuk dieksploitasi.

2. Model pengendalian diri
Berperilakulah sebagai contoh agar anak juga berperilaku seperti yang kita inginkan. Tidak membeli, makan atau mengambil apapun yang kita inginkan, kapanpun kita inginkan. Semakin kita menunjukkan pengendalian diri, semakin anak akan menyerap.

3. Berlatih
Jangan segera menanggapi setiap permohonan anak. Biarkan anak belajar berurusan dengan frustasi dan keinginan. Biarkan mereka belajar bagaimana menenangkan diri dan menemukan bahwa segalanya akan baik-baik jika mereka menunggu apa yang mereka inginkan.

Bagaimana mengubah diri menjadi orang besar (jenius)

1. Mengidentifikasi keterbatasan dan kemudian mengabaikannya
Jarak antara kemampuan yang dimiliki dan kemampuan yang diinginkan begitu besar sehingga tujuan yang muncul tidak tercapai. Kebesaran tidak hanya satu langkah yang biasa-biasa saja, melainkan melampaui yang biasa-biasa saja dengan satu langkah. Keterbatasan sebaiknya tidak menjadi halangan dalam menggali potensi, ibarat orang yang ingin memanjat pohon kelapa dan pohon pepaya. Yang terus berlatih memanjat pohon kelapa, pastinya ia akan sangat mudah memanjat pohon pepaya, tetapi yang hanya berlatih memanjat pohon pepaya akan menemukan kesulitan ketika memanjat pohon kelapa. Karenanya raih yang tertinggi, yang rendah akan terlewati.

2. Menunda kepuasan
Dalam budaya konsumen, kita senantiasa dikondisikan untuk memenuhi keinginan dengan segera. Prestasi besar melampau keinginan itu. Orang yang akan menjadi besar adalah orang yang menunda kesenangannya dalam waktu dekat dan akan mengumpulkan kesenangan itu pada waktu yang panjang. Sesuatu yang bersifat instan biasanya cenderung tidak bertahan lama.

3. Punya sosok pahlawan
Pahlawan menginspirasi, bukan hanya karena karya besarnya tetapi awal sederhana yang mereka miliki. Einstein pernah bekerja sebagai petugas memberi hak paten atau Thomas Edison dikeluarkan dari sekolah di kelas pertama, pada usia 6 atau 7 tahun karena guru menganggapnya terbelakang.

Sobat Sekolnet (Sekolah Internet), untuk menjadi orang besar tidak harus keturunan orang besar. Riset membuktikan bahwa tidak ada korelasi antara kecerdasan keturunan gen dengan pengaruh kebesaran sosial. Bisa saja orang tumbuh dalam suasana kemudahan dalam meraih gelar pendidikan, tapi itu tidak menjamin ia bisa tumbuh besar dan memilki pengaruh sosial.

Berbahagialah orang biasa-biasa saja, karena ia bisa menghasilkan orang besar dari keturunannya, dan janganlah berbangga anda menjadi besar, karena anak anda belum tentu bisa tumbuh menjadi besar seperti anda, apalagi melebihi.

Sungguh sesuatu itu digilirkan oleh yang maha pencipta, bersemangatlah melahirkan orang besar, sekalipun kita hadir sebagai keluarga yang biasa-biasa saja.

Semoga memberikan kemanfaatan.....

Senin, 11 April 2011

KREATIFITAS, Lewat Gitar Bersenar 18 Raih Juara di Black Innovation Awards 2010

Sobat Sekolnet (Sekolah Internet), kreatifitas dapat menghantarkan seseorang menjadi sangat mulia, apalagi buah dari kreatifitas memberikan kemanfaatan untuk manusia dan alam semesta ini. Siapapun berhak untuk rakus terhadap kreatifitas, karena perbuatan itu bukan saja disarankan, tapi adalah sebuah keharusan bagi siapapun yang ingin bernilai guna. Dalam bidang apapun kreatifitas itu selalul dibutuhkan , karena tanpa adanya kreatifitas yang terjadi adalah sesuatu yang tidak menarik atau monoton dalam kehidupan. Keniscayaan perubahan adalah menjadi dasar seseorang untuk melakukan proses kreatif dan inovatif. Ayoo...sobat sekolnet (Sekolah Internet) kita terus menggali potensi kreatifitas yang sudah di anugerahkan oleh pencipta semesta alam ini. Dialah Sumber segala kreatifitas yang ada di muka bumi ini.

Anda pernah melihat gitar dengan senar hingga mencapai belasan buah? Bila belum, Anda patut melihat Loose Guitar buatan Yeremia Yordan Bijaksana. Berkat inovasi-nya, pemuda kelahiran Jakarta, 26 November 1986 ini berhasil menang di ajang kompetisi Black Innovation Awards (BIA) 2010 sebagai juara favorit.

“Gitar ini saya beri nama Yordan Loose Guitar. Sesuai dengan nama saya,” ujar nya. Loose Guitar atau mau gitar lepas adalah alat musik petik yang berfungsi sebagai alat tamba-han pada gitar akustik. Loose Guitar dapat dipasang dan dilepas pada sembarang gitar akustik untuk mengoptimalkan permainan gitar.

Pada Loose Guitar juga terdapat penambahan nada bas dan nada melodi yang umumnya tidak ada pada gitar biasa. “Ini seperti perpaduan antara gitar dan bas yang jadi satu dalam satu alat musik.” tutur anak ke-2 dari empat bersaudara dari pasangan Didin Setawan Asman dan Mariana Silvia Simatupang ini.

Jumlah senar yang ada di Loose Guitar berbeda dengan gitar pada umumnya. Jika pada gitar biasa jumlah senarnya hanya enam buah. Loose Guitar, senarnya berjumlah 18 buah yang terdiri dari enam senar bas, enam senar melodi dan enam senar standar. “Loose Guitar ini. saya menambahkan 12 senar lagi agar lebih mudah dalam memainkan nada-nada tinggi untuk bas dan melodi,” terang alumnus SMA Negeri 31 Jakarta.

Tak hanya itu, ada lagi yang lebih menarik selain perpaduan nada, yakni teknik memainkannya yang sedikit berbeda dari gitar biasa. “Sebenarnya dasar memainkan Loose guitar sama saja dengan gitar lainnya. Karena orang yang sudah bisa memainkan gitar biasa, tidak akan susah untuk mencoba Loose guitar ini, yang terpenting mengerti kunci bas dan kunci melodi saja,” papar pria yang bekerja sebagai musisi iklan dan guru les musik ini.

Proses pengerjaan membuat Loose Guitar ini, kala Yordan, memakan waktu lima bulan dan telah menghabiskan biaya sekitar Rp 2 juta-Rp 3 juta. “Sebenarnya sih harga bahan-bahannya murah. Tapi karena sering gagal sampai sepuluh kali, jadi ongkosnya makin banyak yang dikeluarin,” ucap pengagum musisi Erwin Gutawa ini.

Selain memenangkan total hadiah Rp 10 juta dari BIA, ia juga mendapat hikmah ketika sedang mengerjakan Loose Guitar untuk di kompetisikan. Ia jadi tambah dekat dan akrab dengan sang ayah. “Tadinya papi melarang saya untuk terjun ke dunia musik. Tapi Puji Tuhan, setelah melihat semangat saya untuk membual gitar ini. beliau jadi ikut membantu saya seperti dari segi dana dan support. Ini membuat kami makin dekat,” terangnya.

Kemahirannya bermain musik diperoleh Yordan dengan cara ortodidak. Boleh dibilang bakatnya di bidang musik mengalir darah sang kakek, Nasman yang merupakan seniman Bandung dan juga penyiar radio RRI di Bandung sewaktu zaman Penjajahan.

“Dulu papi melarang saya bermain musik karena beliau berpikir bahwa dengan menjadi musisi belum tentu hidupnya enak dan banyak duit. Yah, seperti hidup kakek dulu. Tapi kan sekarang jamannya sudah beda. Musisi lebih dihargai ketimbang jaman dulu,” ucapnya.



Sumber: Bataviase.co.id, Kick Andy


BUKTI INDONESIA UNGGUL by Sekolah Internet

Sobat Sekolnet (Sekolah Internet) bukti Indonesia unggul di buktikan oleh 2 mahasiswi jurusan Hubungan Internasional tersebut yaitu, Dyah Ayunico Ramadhani dan Indah Gilang. Keduanya membuktikan bahwa Indonesia memiliki potensi untuk memegang kendali kemajuan peradaban ini. Sungguh putra-putri bangsa ini memiliki kemampuan yang mampu mengharumkan negeri yang kaya dengan sumber daya alam ini. Mari kita semua harus memiliki peran untuk memajukan bangsa ini sekecil apapun prestasi yang di raih. Ketahuilah samudera yang luas yang berisi air yang melimpah adalah dihasilakan dari kumpulan air yang sedikit. Sudah saatnya bangsa ini menatap masa depan dengan lebih optimis, banyak kendala adalah sebuah bara api yang mengobarkan semangat untuk terus berjuang mengatasinya. Jangan pernah merasa kecil dengan keadaan, tapi berdirilah tegak dan katakan " Kalau Negara lain Bisa, Indonesia pasti Bisa!!... Hal ini sudah terbukti dengan hadirnya segudang prestasi yang diraih oleh putera-puteri bangsa ini, seperti Dua Mahasiswi dari Universitas Indonesia mengukir sejarah baru setelah berhasil meraih penghargaan “Best Diplomacy Award” dalam Harvard World Model United Nations (World MUN) 2011 di Singapore pada 14-18 Maret 2011 lalu. Acara ini diikuti 2.255 delegasi dari 65 negara dan 266 universitas dari seluruh dunia.

Kedua mahasiswi jurusan Hubungan Internasional tersebut yaitu, Dyah Ayunico Ramadhani dan Indah Gilang. Penghargaan tersebut diberikan kepada delegasi World MUN yang selama konferensi merepresentasikan semangat diplomasi dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Dyah Ayunico Ramadhani, memiliki minat yang sangat besar terhadap diplomasi dan
kompleksitas yang ada dalam PBB. Mewakili Kesultanan Oman dalam the Organizations of the Islamic Conference (Organisasi Konferensi Islam) [OIC], Dyah menghadapi tantangan untuk menjawab permasalah terkini yakni isu sensor internet di negara-negara Islam dan dampaknya terhadap perkembangan dunia Islam.

“Saya sangat kagum pada bagaimana delegasi dari berbagai wilayah dunia dan latar belakang agama yang berbeda seluruhnya bersatu untuk mewujudkan semangat Islam dalam menanggapi topik tersebut dalam OIC,” jelasnya dalam rilis yang diterima redaksi, Jumat (25/3/2011).

Sementara itu Indah Gilang yang mewakili negara Oman dalam World Trade Organization (WTO/ Organisasi Perdagangan Dunia) mengatakan, tidaklah mudah untuk memenangkan penghargaan ini karena dirinya harus berdiplomasi dan bersaing dengan lebih dari 130 mahasiswa di dunia dalam membahas isu hambatan perdagangan komoditas pertanian.

“Saya berlaku sebagai diplomat negara Oman. Sebagai negara kecil di Timur Tengah yang mayoritas penduduknya masih bekerja di bidang pertanian dan memiliki cukup cadangan minyak dunia, Oman harus berani menentang dominasi negara besar yang menginginkan proteksionisme perdagangan,” kata Indah.

Kedua gadis tersebut telah bersinar di antara perguruan tinggi kelas dunia seperti Yale University,US Military Academy di West Point, Universidad Simon Bolivar, Heidelberg University, yang juga terpilih untuk menerima penghargaan terkemuka tersebut di Harvard World MUN 2011.

Sumber: detikNews

Minggu, 10 April 2011

20 TAHUN LAGI INDONESIA MENJADI UNGGUL

Sobat Sekolnet (Sekolah Internet) Indonesia mempunyai peluang dan harapan yang gemilang, sekaligus tantangan yang tidak ringan 20 tahun ke depan, tentu saja keadaan ini seharusnya menjadikan kita berbenah diri dan bersiap-siap berada di barisan terdepan dalam percaturan dunia. Indonesia negara kaya dengan sumber daya alam yang melimpah serta masyarakatnya yang heterogen disatukan diatas perbedaan. Masyarakatnya yang sangat dikenal ramah tama dan prestasi-prestasi anak bangsa yang mengharumkan dalam kancah dunia adalah sederat modal yang harus dikelola dengan baik. Siapapun warga indonesia harus memiliki kebanggaan yang pawerfull, karena ini adlah modal utama untuk sebuah kebangkitan.

Sobat Sekolnet (Sekolah Internet) inilah beberapa harapan dan peluang sekaligus tantangan Indonesia 20 tahun lagi. Indonesia harus bangkit adalah sebuah keniscayaan. Siapapun harus berfikir memberikan prestasi terbaiknya sekaligus memberikan apresiasi (penghargaan) kepada siapapun putra bangsa ini yang menorehkan prestasi, sekalipun tidurnya tukang becak di tengah terik matahari karena lelah menunggu penumpang yang tak kunjung datang.

20 Tahun Lagi Indonesia Akan Miliki 100 Ribu Mega Watt Listrik


Dalam 20 tahun ke depan, ditagetkan listrik di Indonesia akan bertambah 100 ribu MW. Hal itu diungkapkan Founder Medco, Arifin Panigoro dalam konfrensi pers 'ITB Terpanggil, Masa Depan listrik Indonesia' di Gedung PLN-ITB, Jalan ganeca, Kamis (24/2/2011).

"20 tahun ke depan, listrik di Indonesia akan bertambah 100 ribu MW, namun yang membangun itu bukan hanya Medco namun pihak swasta dan stakeholder lainnya," ujar Arifin.

Untuk mencapai target tersebut, kata Arifin, diperlukan berbagai studi untuk pembangunan pembangkit listrik yang paling efektif. Menurutnya, energi dinilai
sebagai bentuk yang paling cepat untuk bahan pembangkit listrik dibandingkan dengan energi batu bara, geothermal, atau nuklir.

Namun untuk membuat listrik berbasis clean energi, maka pilihan geothermal adalah yang paling tepat. Lokasi sumber geothermal sendiri disebut Arifin paling
banyak terdapat di pulau Sumatera dan Jawa.

Setiap tahunnya, ditargetkan ada penambahan listrik sebanyak 8 ribu MW hingga 10 ribu MW. "Angka penambahan ini memang berbeda antara staring comitee dan dewan energi. Ada yang menyebut 8 ribu hingga 10 ribu. Ada juga yang targetnya lebih rendah 4 ribu per tahun. Tapi dengan kesanggupan PLN yang menyebut akan menambah 7 ribu per tahun saja, target 100 ribu MW sepertinya akan dapat tercapai," katanya.

Cadangan Batubara Indonesia Diprediksi Habis 20 Tahun Lagi

Jakarta – TAMBANG. Pengelolaan batubara Indonesia berada dalam “zona merah”. Cadangan komoditi pertambangan yang sedang naik daun dan menjadi andalan ekspor pemerintah itu, diprediksi akan habis dalam 20 tahun ke depan.

Maka dari itu, penyelenggara negara dan stakeholder pertambangan dituntut segera menyusun “Master Plan”, guna pengelolaan “emas hitam” secara strategis. Jika diabaikan, tidak mustahil bangsa ini kembali ditimpa “kutukan” sumber daya alam, seperti yang sudah terjadi pada minyak bumi.

Mirisnya kondisi cadangan batubara Indonesia ini, terungkap dalam “Konferensi Tahunan Ke-3 Batubara Indonesia” yang digelar Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi), Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) dan Indonesian Coal Society (ICS) di Jakarta, Senin – Rabu, 21 – 23 Maret 2011.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Darwin Zahedy Saleh yang membuka acara itu mengatakan, saat ini sumber daya batubara Indonesia mencapai 105,2 miliar ton, dan cadangannya sebesar 21,13 miliar ton.

Sayangnya, potensi yang demikian melimpah itu, selama ini hanya dimanfaatkan sebagai bahan bakar pembangkit listrik dan boiler-boiler industri. Pemakaian secara konvensional ini, disamping tidak ramah lingkungan juga tidak memberikan nilai tambah berarti bagi pembangunan nasional.

Maka dari itu, ujarnya, guna meningkatkan peran batubara sebagai sumber energi yang dapat diandalkan serta memberikan keunggulan kompetitif pada bangsa, pemerintah terus mendorong peningkatan nilai tambah batubara.

“Batubara sebagai salah satu kekayaan negara wajib dikelola secara bijaksama dan visioner,” tegas Menteri ESDM. Selain itu, beberapa langkah prioritas lainnya yang harus dilakukan, ialah konservasi, pelaksanaan Good Mining Practice, peningkatan infrastruktur dan investasi batubara, serta program Community Development atau Corporate Social Responsibility perusahaan batubara.

Pada kesempatan jumpa pers disela pelaksanaan konferensi itu, Ketua Umum Perhapi, Irwandy Arif mengatakan, Indonesia tidak boleh berleha-leha dengan potensi batubara yang dimilikinya. Pasalnya eksploitasi batubara yang terlalu rakus, bakal mendatangkan malapetakan bagi bangsa ini.

Ia menyebutkan, potensi riil batubara Indonesia ialah pada cadangannya yang hanya 21,13 miliar ton. Cadangan itu pun masih dibagi lagi menjadi cadangan geologi, cadangan proven (terbukti), dan cadangan yang dapat ditambang.

“Dengan angka produksi saat ini, jika tidak diikuti oleh kegiatan eksplorasi yang masif, maka cadangan batubara Indonesia yang dapat ditambang akan habis 20 tahun lagi,” ujarnya. Lebih celaka lagi, batubara Tanah Air itu habis diekspor, bukan untuk kepentingan energi di dalam negeri.

Ketua Umum APBI, Bob Kamandanu mengatakan, sebenarnya produsen batubara sangat ingin memenuhi kebutuhan dalam negeri. Namun dengan angka produksi yang terus meningkat setiap tahun, penyerapan di dalam negeri tidak pernah lebih dari 50 – 60 juta ton. Proyek pembangunan PLTU 10.000 Megawatt pun tersendat, yang membuat penyerapan domestik juga tertunda.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Umum Perhapi, Juangga Mangasi Mangunsong menuturkan, penggunaan batubara secara strategis dan visioner, tidak sebatas memaksimalkan penggunaan di dalam negeri. Lebih dari itu, bagaimana menciptakan “Security Energy” secara nasional yang berbasis batubara, dalam jangka panjang.

Jika eksploitasi komoditi andalan ekspor pemerintah itu tidak direm, bukan tidak mungkin 10 – 15 tahun ke depan, Indonesia berubah dari net eksportir batubara menjadi net importir batubara. “Ini akan mengulang “kutukan sumber daya alam” yang sudah kita alami pada minyak,” tandasnya.

Dalam sesi dialog dengan peserta konferensi, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian ESDM, Bambang Setiawan mengakui, penting untuk sesegera mungkin menyusun “Master Plan” pengelolaan batubara Indonesia.

“Kita harus mempunya rencana jangka panjang, akan diapakan batubara Indonesia. Kita harus tetapkan sampai angka berapa batas maksimal eksploitasi batubara kita. Misalnya pada angka 500 – 600 juta ton pada 2025,” tutur Bambang. Untuk 2011, pemerintah telah menetapkan target produksi batubara sebesar 327 juta ton, dengan ekspor 248 juta ton, dan suplai domestik 79 juta ton.

Irwandy sendiri menyatakan, upaya untuk menata laju eksploitasi batubara Indonesia, harus berjalan serentak di semua lini pemerintahan dan stakeholder. Bagaimana mungkin misalnya dilakukan konservasi, jika pemerintah terus mendorong investasi di batubara, dan memberikan target penerimaan yang tinggi pada sektor minerba.

Sementara itu Bob Kamandanu mengatakan, upaya mengerem laju eksplotasi batubara di Tanah Air, dapat dilakukan dengan menegakkan Good Mining Practice. Semua penambangan batubara yang tidak memenuhi kaidah penambangan yang baik, harus ditertibkan.


10-20 Tahun Lagi Film Indonesia Bermutu

Aktor senior dan sutradara kawakan, Deddy Mizwar menilai kehadiran film-film yang bermutu dalam dunia perfilman Indonesia tergantung dari masyarakat sebagai pihak yang menonton.

"Saya optimistis jika kesadaran dari masyarakat terhadap film-film bagus muncul, maka kondisi perfilman Indonesia pelan-pelan akan berubah lebih baik, setidaknya dalam kurun 10-20 tahun mendatang," kata Deddy, Ahad.

Deddy yang juga sutradara film bertema serupa "Alangkah Lucunya (Negeri Ini)" itu, mengatakan film-film Indonesia saat ini kebanyakan tidak memiliki konten yang jelas, termasuk apa pesan yang ingin disampaikan.

"Kalau masyarakat tidak mau menonton film-film tidak bermutu, tidak jelas kontennya, dengan sendirinya akan muncul film-film bermutu," katanya usai seminar "Alangkah Lucunya Negeri Ini".

Menurut dia, kalau secara teknis sebenarnya sudah lebih bagus dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, namun masih kurang dalam kaitan konten (isi), itu menyebabkan perfilman Indonesia seperti "jalan di tempat".

"Dalam sebuah keluarga misalnya, ajak keluarga untuk hanya menonton film-film yang bagus, kalau yang tidak perlu ditonton, tidak usah. Nantinya kan banyak bermunculan film-film yang bagus dan bermutu," katanya.

Ia mengatakan bahwa kalau tidak ada yang menonton film-film yang kurang bermutu, secara tidak langsung akan merangsang banyaknya film bermutu, sebab untuk apa membuat film kalau nantinya tidak ada yang menonton.



20 Tahun Lagi, WNA Akan Mengadu Nasib di Indonesia

Wakil Presiden (Wapres) Boediono optimistis, dengan kerja keras, pembangunan ekonomi Indonesia akan mampu menyusul raksasa China dan India. Lapangan kerja di dalam negeri akan jauh lebih baik dari sekarang, sehingga masyarakat tidak perlu lagi merantau ke luar negeri sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

Bahkan, dalam jangka waktu 20 tahun, tidak mustahil yang terjadi justru arus balik. Banyak warga negara lain yang akan mengadu nasib di Indonesia.

"Kita akan menjadi tempat yang sangat menarik bagi warga negara di dekat kita atau agak jauh di Asia sini untuk mengadu nasib di negara kita. Itu bisa terjadi dan akan terjadi kalau kita melaksanakan tugas sebaik-baiknya di bidang ekonomi, sosial dan politik di negara kita ini," kata Boediono.

Hal itu disampaikan dia di depan para TKI dalam acara Penyerahan Penghargaan Pekerja Migran Indonesia di Kantor Wapres, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (20/12/2010).

Menurut Wapres, Indonesia mempunyai potensi yang luar biasa untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Negeri ini dikaruniai segalanya, baik berupa sumber daya alam yang melimpah maupun sumber daya manusia yang banyak.

"Itu merupakan modal bagi suatu negara. Ada negara yang terhambat karena jumlah penduduknya kecil sekali," kata mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) ini.

Namun, lanjutnya, untuk melaksanakan pembangunan ekonomi tersebut, dibutuhkan ketenangan dari segi sosial dan politik. Sehingga, kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah bukan hanya bagus di atas kertas, tapi benar-benar bisa dilaksanakan di lapangan.

"Kita punya segalanya, tinggal kita mengorganisasi diri lebih baik. Kalau kita sibuk di antara kita sendiri, sibuk sesuatu yang barangkali untuk kepentingan kelompok masing-masing, ya, yang dilupakan adalah kepentingan bangsa ini. Jadi energi sosial kita bisa habis kalau kita sibuk dengan diri kita sendiri," tandasnya.

Boediono mengakui, realitas yang terjadi saat ini memang menuntut sebagian masyarakat untuk bekerja di luar negeri. Ia yakin, seandainya di dalam negeri telah tersedia banyak lapangan kerja dan mata pencaharian, mereka akan memilih bekerja di Indonesia.

Wapres meminta keluasan hati untuk menerima realita tersebut sampai pada saatnya nanti pemerintah mampu menyediakan seluruh kebutuhan masyarakat. Bukan hanya lapangan kerja yang layak, namun juga kompetitif dari segi upah dibandingkan dengan di luar negeri.

"Kita harus terima itu sebagai fakta dan saya kira tugas kita sampai nanti pada suatu tingkat di mana kita di Indonesia ini bisa sediakan seluruh kebutuhan mata pencaharian dan lapangan kerja yang layak," pungkasnya.


Sobat sekolnet (Sekolah Internet) semoga kabar ini menjadi sumber energi untuk kita terus kreatif dan innovatif dalam membangun negeri ini, jadilah manusia yang selalu bangga dengan kehebatan yang di anugerahkan tuhan kepada dirinya dan bangga dengan negerinya. Modal positif yang terlahir dari sebuah kesadaran adalah kekuatan yang tidak akan padam dengan rintangan yang datang. Semoga 20 tahu lagi Indonesia adalah negara yang mampu memimpin dunia dengan kebaikan untuk semesta alam.
Semoga memberikan manfaat....

KREARIFINDO Creative Solution

PhotobucketPhotobucket Photobucket
INILAH SEBAGIAN BISNIS ONLINE YANG SAYA KEMBANGKAN, BAGI ANDA YANG MEMBUTUHKAN : DESAIN GRAFIS, DESAIN PRESENTASI, DESAIN KREATIF, DESAIN MULTIMEDIA, DLL. ATAU TRAINING MULTIMEDIA PRESENTASI, WORKSHOP PEMBUATAN BLOG KONTAK SAYA DI :
085880878417 atau YM : arif_jic@yahoo.co.id

DOWNLOAD MATERI

PhotobucketPhotobucketPhotobucket

 
Design by Gerai Blog | Support Design by Desaingratis - Group Design | GERAI BLOG