Sabtu, 12 Maret 2011

TSUNAMI DAN RAHASIA KEHEBATAN JEPANG by "Sekolah Internet"

Sobat Sekolnet (Sekolah Internet) kali ini kita akan membahas rahasia kesuksesan Jepang. Jepang ! adalah negara yang harus diakui sebagai negara yang bangkit dari keterpurukan dan terus bergerak maju. Dunia mengakui ketika Hiroshima dan Nagasaki lulu lantak oleh bom atom dalam waktu yang relatif singkat telah membuat dunia terkesimak dengan kemajuan yang di tampilkan. Sekalipun harus diakui penyebab kerusakan di Asia khususnya karena perang adalah Jepang, dan hal ini diakui oleh oleh perdana menteri Jepang Naoto Kan dalam acara memperingati matinya 2.300.000 tentara Jepang dan 800.000 warga sipil dalam PD II.

"Negara kita mengakibatkan kerusakan besar dan rasa sakit pada orang-orang di negara-negara di Asia dalam perang," ujar Kan dalam upacara pemerintah Jepang memperingati akhir PD II di aula Nippon Budokan, Tokyo Chiyoda Ward seperti dilansir japantoday.com, Minggu (15/8/2010). "Kami merasakan penyesalan yang mendalam, dan kami memohon perasaan duka cita yang tulus kepada mereka yang menderita dan keluarga mereka," tambahnya.

Kejujuran Jepang mengakui sebuah kesalahan besar dalam sejarah patut ditiru oleh bangsa lain. Pasca Tsunami Dasyat yang melanda Jepang pada Jum’at 11 Maret 2011, mungkinkah akan bangkit lagi, waktu yang akan membuktikan apakah jepang akan kembali menunjukkan kehebatannya kepada dunia. Sekalipun antisipasi terhadap tsunami begitu luar biasa sudah dilakukan, tetap saja Jepang harus belajar lebih banyak dalam menangani datangnya tsunami.

Apa jadinya jika bencana itu terjadi di Indonesia, bisa jadi korbannya jauh lebih banyak dan pemerintahnya hanya mengucapkan kata prihatin dan belasungkawa, semoga bangsa ini belajar dari empuhnya tsunami, karena kata tsunami sendiri muncul dari Jepang. Kata “tsunami” berasal dari Jepang yang berarti gelombang besar dari dalam laut. Gelombang tersebut bisa dipicu oleh terjadinya gempa tektonik dari dalam laut dan akhirnya menimbulkan tsunami sebagai implikasi dari dorongan akibat gempa tersebut.

Sobat Sekolnet (Sekolah Internet) apa sesungguhnya rahasia dibalik kesuksesan Jepang dalam kanca percaturan di dunia sehingga bisa jadi anak kecil sampai dengan orang dewasa sudah mengenalnya, bahkan terlalu sering kita mendengar belajarlah kedisiplinan dari Jepang. Ok kita simak bersama,....

Seperti yang kita ketahui bahwa jepang adalah salah satu negara yang mengalami kekalahan pada perang dunia ke II, akan tetapi sebagai suatu negara yang mengalami kekalahan mereka ternyata tidak lantas menjadi negara pecundang malahan mereka bisa bangkit dari keterpurukan dan kembali menjajah negara negara lainnya, di segala bidang mereka mengalami kemajuan pesat seperti di bidang tekhnologi, otomotif, olahraga dan banyak lagi.

Di balik kehebatan dan kesuksesan mereka ternyata ada 10 rahasia yang selalu di jalankan dalam kehidupan masyarakat mereka, apa sajakah sikap-sikap orang Jepang yang bisa kita contoh biar bisa sukses seperti mereka ??

1. Kerja Keras
Sudah menjadi rahasia umum bahwa bangsa Jepang adalah pekerja keras. Rata-rata jam kerja pegawai di Jepang adalah 2450 jam/tahun, sangat tinggi dibandingkan dengan Amerika (1957 jam/tahun), Inggris (1911 jam/tahun), Jerman (1870 jam/tahun), dan Perancis (1680 jam/tahun). Seorang pegawai di Jepang bisa menghasilkan sebuah mobil dalam 9 hari, sedangkan pegawai di negara lain memerlukan 47 hari untuk membuat mobil yang bernilai sama. Seorang pekerja Jepang boleh dikatakan bisa melakukan pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh 5-6 orang. Pulang cepat adalah sesuatu yang boleh dikatakan “agak memalukan” di Jepang, dan menandakan bahwa pegawai tersebut termasuk “yang tidak dibutuhkan” oleh perusahaan.

2. Malu
Malu adalah budaya leluhur dan turun temurun bangsa Jepang. Harakiri (bunuh diri dengan menusukkan pisau ke perut) menjadi ritual sejak era samurai, yaitu ketika mereka kalah dan pertempuran. Masuk ke dunia modern, wacananya sedikit berubah ke fenomena “mengundurkan diri” bagi para pejabat (mentri, politikus, dsb) yang terlibat masalah korupsi atau merasa gagal menjalankan tugasnya. Efek negatifnya mungkin adalah anak-anak SD, SMP yang kadang bunuh diri, karena nilainya jelek atau tidak naik kelas. Karena malu jugalah, orang Jepang lebih senang memilih jalan memutar daripada mengganggu pengemudi di belakangnya dengan memotong jalur di tengah jalan. Mereka malu terhadap lingkungannya apabila mereka melanggar peraturan ataupun norma yang sudah menjadi kesepakatan umum. (Coba para pejabat kita mempunyai sifat kayak gini ga bakalan ada deh yang namanya KKN)

3. Hidup Hemat
Orang Jepang memiliki semangat hidup hemat dalam keseharian. Sikap anti konsumerisme berlebihan ini nampak dalam berbagai bidang kehidupan. Di masa awal mulai kehidupan di Jepang, saya sempat terheran-heran dengan banyaknya orang Jepang ramai belanja di supermarket pada sekitar jam 19:30. Selidik punya selidik, ternyata sudah menjadi hal yang biasa bahwa supermarket di Jepang akan memotong harga sampai separuhnya pada waktu sekitar setengah jam sebelum tutup. Seperti diketahui bahwa Supermarket di Jepang rata-rata tutup pada pukul 20:00.

4. Loyalitas
Loyalitas membuat sistem karir di sebuah perusahaan berjalan dan tertata dengan rapi. Sedikit berbeda dengan sistem di Amerika dan Eropa, sangat jarang orang Jepang yang berpindah-pindah pekerjaan. Mereka biasanya bertahan di satu atau dua perusahaan sampai pensiun. Ini mungkin implikasi dari Industri di Jepang yang kebanyakan hanya mau menerima fresh graduate, yang kemudian mereka latih dan didik sendiri sesuai dengan bidang garapan (core business) perusahaan.

5. Inovasi
Jepang bukan bangsa penemu, tapi orang Jepang mempunyai kelebihan dalam meracik temuan orang dan kemudian memasarkannya dalam bentuk yang diminati oleh masyarakat. Menarik membaca kisah Akio Morita yang mengembangkan Sony Walkman yang melegenda itu. Cassete Tape tidak ditemukan oleh Sony, patennya dimiliki oleh perusahaan Phillip Electronics. Tapi yang berhasil mengembangkan dan membundling model portable sebagai sebuah produk yang booming selama puluhan tahun adalah Akio Morita, founder dan CEO Sony pada masa itu. Sampai tahun 1995, tercatat lebih dari 300 model walkman lahir dan jumlah total produksi mencapai 150 juta produk. Teknik perakitan kendaraan roda empat juga bukan diciptakan orang Jepang, patennya dimiliki orang Amerika. Tapi ternyata Jepang dengan inovasinya bisa mengembangkan industri perakitan kendaraan yang lebih cepat dan murah.

6. Pantang Menyerah
Sejarah membuktikan bahwa Jepang termasuk bangsa yang tahan banting dan pantang menyerah. Puluhan tahun dibawah kekaisaran Tokugawa yang menutup semua akses ke luar negeri, Jepang sangat tertinggal dalam teknologi. Ketika restorasi Meiji (meiji ishin) datang, bangsa Jepang cepat beradaptasi dan menjadi fast-learner. Kemiskinan sumber daya alam juga tidak membuat Jepang menyerah. Tidak hanya menjadi pengimpor minyak bumi, batubara, biji besi dan kayu, bahkan 85% sumber energi Jepang berasal dari negara lain termasuk Indonesia . Kabarnya kalau Indonesia menghentikan pasokan minyak bumi, maka 30% wilayah Jepang akan gelap gulita Rentetan bencana terjadi di tahun 1945, dimulai dari bom atom di Hiroshima dan Nagasaki , disusul dengan kalah perangnya Jepang, dan ditambahi dengan adanya gempa bumi besar di Tokyo . Ternyata Jepang tidak habis. Dalam beberapa tahun berikutnya Jepang sudah berhasil membangun industri otomotif dan bahkan juga kereta cepat (shinkansen) . Mungkin cukup menakjubkan bagaimana Matsushita Konosuke yang usahanya hancur dan hampir tersingkir dari bisnis peralatan elektronik di tahun 1945 masih mampu merangkak, mulai dari nol untuk membangun industri sehingga menjadi kerajaan bisnis di era kekinian. Akio Morita juga awalnya menjadi tertawaan orang ketika menawarkan produk Cassete Tapenya yang mungil ke berbagai negara lain. Tapi akhirnya melegenda dengan Sony Walkman-nya. Yang juga cukup unik bahwa ilmu dan teori dimana orang harus belajar dari kegagalan ini mulai diformulasikan di Jepang dengan nama shippaigaku (ilmu kegagalan). Kapan-kapan saya akan kupas lebih jauh tentang ini

7. Budaya Baca
Jangan kaget kalau anda datang ke Jepang dan masuk ke densha (kereta listrik), sebagian besar penumpangnya baik anak-anak maupun dewasa sedang membaca buku atau koran. Tidak peduli duduk atau berdiri, banyak yang memanfaatkan waktu di densha untuk membaca. Banyak penerbit yang mulai membuat man-ga (komik bergambar) untuk materi-materi kurikulum sekolah baik SD, SMP maupun SMA. Pelajaran Sejarah, Biologi, Bahasa, dsb disajikan dengan menarik yang membuat minat baca masyarakat semakin tinggi. Saya pernah membahas masalah komik pendidikan di blog ini. Budaya baca orang Jepang juga didukung oleh kecepatan dalam proses penerjemahan buku-buku asing (bahasa inggris, perancis, jerman, dsb). Konon kabarnya legenda penerjemahan buku-buku asing sudah dimulai pada tahun 1684, seiring dibangunnya institute penerjemahan dan terus berkembang sampai jaman modern. Biasanya terjemahan buku bahasa Jepang sudah tersedia dalam beberapa minggu sejak buku asingnya diterbitkan.

8. Kerjasama Kelompok
Budaya di Jepang tidak terlalu mengakomodasi kerja-kerja yang terlalu bersifat individualistik. Termasuk klaim hasil pekerjaan, biasanya ditujukan untuk tim atau kelompok tersebut. Fenomena ini tidak hanya di dunia kerja, kondisi kampus dengan lab penelitiannya juga seperti itu, mengerjakan tugas mata kuliah biasanya juga dalam bentuk kelompok. Kerja dalam kelompok mungkin salah satu kekuatan terbesar orang Jepang. Ada anekdot bahwa “1 orang professor Jepang akan kalah dengan satu orang professor Amerika, hanya 10 orang professor Amerika tidak akan bisa mengalahkan 10 orang professor Jepang yang berkelompok” . Musyawarah mufakat atau sering disebut dengan “rin-gi” adalah ritual dalam kelompok. Keputusan strategis harus dibicarakan dalam “rin-gi”.

9. Mandiri
Sejak usia dini anak-anak dilatih untuk mandiri. Irsyad, anak saya yang paling gede sempat merasakan masuk TK (Yochien) di Jepang. Dia harus membawa 3 tas besar berisi pakaian ganti, bento (bungkusan makan siang), sepatu ganti, buku-buku, handuk dan sebotol besar minuman yang menggantung di lehernya. Di Yochien setiap anak dilatih untuk membawa perlengkapan sendiri, dan bertanggung jawab terhadap barang miliknya sendiri. Lepas SMA dan masuk bangku kuliah hampir sebagian besar tidak meminta biaya kepada orang tua. Teman-temen seangkatan saya dulu di Saitama University mengandalkan kerja part time untuk biaya sekolah dan kehidupan sehari-hari. Kalaupun kehabisan uang, mereka “meminjam” uang ke orang tua yang itu nanti mereka kembalikan di bulan berikutnya.

10. Jaga Tradisi & Menghormati Orang Tua
Perkembangan teknologi dan ekonomi, tidak membuat bangsa Jepang kehilangan tradisi dan budayanya. Budaya perempuan yang sudah menikah untuk tidak bekerja masih ada dan hidup sampai saat ini.

Budaya minta maaf masih menjadi reflek orang Jepang. Kalau suatu hari anda naik sepeda di Jepang dan menabrak pejalan kaki , maka jangan kaget kalau yang kita tabrak malah yang minta maaf duluan.

Sampai saat ini orang Jepang relatif menghindari berkata “tidak” untuk apabila mendapat tawaran dari orang lain. Jadi kita harus hati-hati dalam pergaulan dengan orang Jepang karena “hai” belum tentu “ya” bagi orang Jepang Pertanian merupakan tradisi leluhur dan aset penting di Jepang. Persaingan keras karena masuknya beras Thailand dan Amerika yang murah, tidak menyurutkan langkah pemerintah Jepang untuk melindungi para petaninya. Kabarnya tanah yang dijadikan lahan pertanian mendapatkan pengurangan pajak yang signifikan, termasuk beberapa insentif lain untuk orang-orang yang masih bertahan di dunia pertanian. Pertanian Jepang merupakan salah satu yang tertinggi di dunia.

Sobat Sekolnet (Sekolah Internet), nah terbongkar rahasianya dech....sebenarnya kalimat ini juga sering kita dengar dari pendahulu kita, sayangnya kita hanya mendengar dan tidak melakukan, karenanya saatnya action......action.....
Katakan "KALAU DIA BISA, SAYA JUGA BISA"

VIDEO DASYATNYA TSUNAMI JEPANG

Lagi-lagi terjadi gempa yang berkuatan dahsyat dan mengakibatkan tsunami kini melanda jepang pada siang tadi, Jum’at 11 Maret 2011. Tsunami Jepang dengan kekuatan 8,9 SR sebagaimana yang telah dikabarkan di berbagai media massa, telah menerpa daratan di wilayah Myagi. Dari beberapa siaran televisi seperti halnya CNN, terlihat pada pukul 14.01 WIB, air sudah mulai bergerak menuju daratan. Perahu kecil maupun kapal pesiar terbawa air hingga daratan. Mobil-mobil, rumah juga hanyut diterjang air.

Di pusat kota Tokyo gedung-gedung terguncang hebat. Para pekerja turun ke jalan mencari perlindungan. Sebuah rekaman TV menunjukkan sebuah gedung yang terbakar dan tertutup asap tebal. Demikian dilansir dari Associated Press (11/3/2011).

Sebuah aula besar di Kudan Kaikan, ambruk dan jumlah korban yang terluka masih belum diketahui.

Dalam rekaman video tsunami jepang 2011 tersebut, juga terlihat pekerja di kantor Sendai saling berbenturan. Buku dan kertas berjatuhan. Rekaman tersebut juga memperlihatkan sebuah halte bus dari kaca yang hancur akibat gempa.




Sementara jumlah korban meninggal jepang tsunami 2011 tersebut hingga sampai saat ini masih simpang siur. Sejumlah media internasional masih melaporkan data korban tsunami jepang 2011 berbeda-beda. Sebagaimana yang dikutip today.co.id dalam pantauannya, pada pukul 17.10 WIB, situs milik stasiun televise Al Jazeera melaporkan pada hari ini pukul 09.25 GMT, sebanyak 26 orang meninggal akibat gempa bumi dengan skala 8.9 skala Ricther yang disusul Tsunami di Jepang. Kantor berita Reuters pada pukul 4:53 EST, melaporkan setidaknya enam orang yang meninggal. Lima di Fukushima, kawasan utara Tokyo, dan satu di Tochigi. Data tersebut seperti dilaporkan Reuters diperoleh dari media setempat.

Sementara kantor berita Jepang NHK, pada pukul 15.00 WIB saat mereka menurunkan laporan, baru satu orang dikonfirmasikan meninggal akibat gempa disusul yang Tsunami tersebut. Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah korban meninggal tsunami jepang 2011, kita tunggu informasi atau berita terbaru tsunami jepang 11 maret 2011.

Berikut ini adalah salah satu rekaman video tsunami di jepang. Rekaman video ini merupakan liputan dari televisi berbahasa Turki yang memberitakan tentang Tsunami di Jepang.

Marilah kita semua, dengan setuluh hati kita mendoakan saudara-saudara kita yang ada di sana, yang telah menjadi korban gempa tsunami di jepang 11 Maret 2011 , agar mereka diberi ketabahan, dan tentunya jadi bahan pelajaran bagi kita semua. Sesungguhnya dibalik peristiwa, tragedi dan bencana yang terjadi, pasti ada hikmahnya. Wallahu A’lam, Hanya Allah yang tahu. Karena sesunggunnya tsunami di jepang adalah tsunami atau kesedihan kita semua.

Sumber : OkeZone & berbagai sumber lainnya

Jumat, 11 Maret 2011

SURAT CINTA DARI TUHAN by "Sekolah Internet"

Sobat Sekolnet (Sekolah Internet) Jangan pernah berhenti belajar dari orang lain, karena alam ini adalah gedung sekolah yang tidak memiliki batas atau berdinding layaknya ruangan sekolah. Belajar dari alam, itu kalimat yang sering kita dengar, klise sepertinya, tapi kalau kita mencoba merenung dan memperhatikan keadaan yang tergambar di sekitar kita, kita baru menyadari betapa pencipta langit dan bumi ini menciptakan sesuatu yang tidak sia-sia.

Sobat Sobat Sekolnet (Sekolah Internet), kali ini akan tampil sosok-sosok yang tidak menyerah dengan keadaan, fisik mereka boleh saja serba kekurangan, tapi semangat merekalah yang menggerakkan seluruh potensi yang diberikan sang pencipta. Memang tidak mudah awalnya menerima keadaan seperti ini, namun ketika mereka menghadirkan rasa bersyukur, justru itu melejitkan prestasi mereka.

Gambar-gambar ini tidak memberikan cerita yang begitu panjang, tapi kalau kita mau merenung dan memikirkan ternyata Tuhan sedang mengirimkan surat cintanNya kepada kita. Surat cinta ini, akan memberikan kita pelajaran seluas samudera, yang dapat menghantarkan kita lebih mengenalNya. Karena dalam gambar tersebut kita diajak untuk mengenali diri kita dengan berjuta-juta potensi kesuksesan. Kata hikmah bertutur, "Barang Siapa Mengenal Dirinya Maka Ia Mengenal Tuhannya". Kalimat ini akan hadir dalam bentuk kesyukuran yang tanpa batas, ia akan menggerakkan kemalasan kita menjadi super produktif, Ia juga akan menggerakkan kita dari menggunakan waktu yang sia-sia, menjadi bermanfaat, ia menggerakkan kita dari memikirkan diri sendiri menjadi memikirkan orang banyak, ia menggerakkan sesuatu yang yang terhenti menjadi cepat bergerak, berjalan, berlari melompat bahkan terjun menembus ruang dan waktu.

Sobat Sekolnet (Sekolah Internet) Saatnya merenung sejenak agar kita sadar, dan dapat memperbaiki kealpaan kita dalam mengarungi kehidupan ini. Belajarlah dari mereka, Kalau Dia Bisa, Anda Juga Pasti Bisa







































Apakah kitau masih mempunyai alasan untuk putus asa dan mengeluh tentang semua kekurangan kita? Manusia seperti apa kita, kalau kelengkapan berprestasi itu sudah diberikan, kemudian yang keluar dari lisan kita adalah kalimat : Apa bisa ? Sayakan lemah.... mana mungkin....Saya lahir dari keluarga miskin.... orang tua saya kan miskin.....atau kalimat yang lain...yang menggambarkan kelemahan kita.

Sobat Sekolnet (Sekolah Internet) saatnya menunjukkan pada dunia, kamu adalah yang terbaik..

Kamis, 10 Maret 2011

MENJELANG KEBANGKITAN INDONESIA by "Sekolah Internet"

Kapan ya Indonesia memimpin dunia ?, Jawabannya setidaknya ada pada diri kita, yakni kapan kita siap menerima estafet itu. Kalau hari ini kita mengatakan siap.....maka saat ini juga energi positif mengalir dalam tubuh kita dan menimbulkan energi maha dasyat yang akan menghantarkan kita pada kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas. Percayalah tugas kita bukan fokus pada hasil, tapi pada proses. Apa yang kita lakukan bertumpu pada TO BE bukan pada TO HAVE. Apa yang harus saya lakukan, dan bukan apa yang saya akan dapatkan. Mulai dari diri sendiri, mulai hari ini, mulai melangkah pasti. Ok sobat Sekolnet (Sekolah Internet) santapan hari ini kita mencermati beberapa tulisan yang bisa membangkitkan semangat kita.


MENJELANG KEBANGKITAN INDONESIA, Kumpulan Artikel Terbaik Kompas



Bagaimana seandainya?

Bagaimana seandainya banyak orang Indonesia, dan terutama kaum intelektual, ternyata sudah tahu bagaimana caranya Indonesia bisa bangkit? Tidak saja bangkit, tapi bangkit menjadi sebuah bangsa besar dan sangat unggul di dunia?

Mereka mempelajari bangsa-bangsa terbesar dalam sejarah manusia, dan mendapatkan Rahasianya. Rahasia menjadi bangsa terunggul di dunia. Apa rahasianya bangsa-bangsa maju? Kenapa mereka yang dulu tertinggal dan terbelakang, bisa berubah, dan menjadi bangsa terunggul di dunia? Apa yang terjadi? Apa yang dilakukan oleh para pemimpin mereka?

Anda, akan mendapatkan jawabannya dalam kumpulan tulisan-tulisan terbaik ini.


"Afhankelijkheid"
Kompas, Sabtu, 20 Desember 2008
Sri-Edi Swasono

Tentu menyedihkan saat beberapa pekan lalu saya memberi kuliah tamu di Hankuk University of Foreign Studies (HUFS) Seoul. Saat itu seorang mahasiswa bertanya, ”Prof Ahn Young Ho 30 tahun lalu bilang kepada murid-muridnya di HUFS bahwa Indonesia amat berpotensi menjadi negara maju di Asia.

Kini Prof Koh Young Hun, salah satu murid Prof Ahn Young Ho 30 tahun lalu itu, mengatakan kepada kami hal serupa, Indonesia amat berpotensi menjadi negara maju. Mengapa berpotensi melulu, kapan majunya?”

(Untuk lanjutan selengkapnya, lihat link di bawah).


"Menjelang Kunjungan Hillary Clinton"
Selasa, 17 Februari 2009, 23:57 WIB
Abdillah Toha


Seberapa pentingkah Indonesia bagi AS? Pada November 2008, National Intelligence Council (NIC) AS merilis Global Trends 2025: ”A Transformed World”. Dokumen setebal 99 halaman yang bersifat unclassified itu menyebut potensi Indonesia untuk berperan penting pada dekade mendatang, masa-masa saat hegemoni AS dan Eropa menurun.

Signifikansi potensi Indonesia secara khusus dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan yang secara umum memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi lebih tinggi, seperti Singapura dan Malaysia. Singapura secara singkat disebut sebagai salah satu bentuk kapitalisme negara (state capitalism), sementara Malaysia dipandang sebagai negara yang produksi sumber daya alamnya kian menipis.


"Abad Pertarungan Talenta"
Sabtu, 27 Januari 2007
Siswono Yudo Husodo


Tahun 1943, PM Inggris Winston Churchill di Harvard University, AS, mengatakan, "The empires of the future will be empires of the mind. The battles of the future will be battles for talent" . The old battles for natural resources are still there, but they are being supplemented by new ones for talent; not just among companies, but also among countries (which fret about the "balance of brains").


"Indonesia dan Politik Waktu"
Jumat, 13 Februari 2009, 00:21 WIB
Oleh Geger Riyanto

Empat puluh dua tahun lalu, Richard Nixon sebagai Presiden AS dengan jelas mendefinisikan Indonesia: dengan 100 juta penduduk beserta jajaran pulau sepanjang 300 mil yang mengandung sumber daya alam paling kaya di kawasannya, Indonesia merupakan hadiah terbaik di Asia Tenggara. Indonesia adalah sebuah hadiah bagi kekuatan-kekuatan besar itu.


"Menembus Pandang ke Tahun 2030"
Rikard Bagun, Wakil Pemimpin Redaksi Harian Umum Kompas
Jumat 19 Mei 2006

Tahun 1800, Amerika Serikat lebih miskin daripada Kuba dan Argentina, tetapi AS kini menjadi begitu kaya. Kenapa? Tahun 1960-an Jepang adalah negara miskin, dan barang-barang bikinannya sangat dihina. Namun, kini semua mengakui Jepang sebagai negara hebat. Mengapa?


"Kompetisi Menuju 2030"
Agnes Aristiarini
Jumat, 19 Mei 2006

Kamboja, misalnya, tahun 1200 termasuk negara terkaya. Demikian juga Peru dan Meksiko yang sangat mencengangkan pada tahun 1500, atau Lebanon yang makmur pada tahun 1960-an. Sekarang mereka termasuk negara yang kekurangan. Sebaliknya Amerika Serikat, Jepang, dan Singapura yang dulu miskin kini menjadi negara kaya yang memengaruhi dunia. Mengapa?
Jawaban kedua persoalan itu ternyata sama..

Tim Olimpiade Fisika Indonesia, misalnya, dalam kurun waktu 12 tahun telah mengirim 70 siswa yang berasal dari berbagai daerah: dari Banda Aceh, Pematang Siantar, Magelang, Kediri, Gianyar, sampai Jayapura. Dari jumlah itu sudah diperoleh 22 medali emas, 11 perak, dan 34 perunggu.

Para pemenang Olimpiade Fisika ini kini tersebar di berbagai perguruan tinggi terbaik dunia dan menunjukkan prestasi luar biasa. Ada yang PhD pada usia 23 tahun, lulus S1 pada usia 16 tahun, dan menjadi profesor usia 25 tahun. Semua itu menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi sumber daya manusia yang amat tinggi.


"Iptek, Politik, dan Politisi"
Rabu, 25 Februari 2009, 04:01 WIB
Ninok Leksono

”Hanya ilmu pengetahuan sajalah yang dapat memecahkan masalah-masalah kelaparan dan kemiskinan, insanitasi dan buta aksara, takhayul dan hilangnya adat istiadat, habisnya sumber daya, atau sebuah negeri kaya yang didiami oleh penduduk miskin…. Siapakah sesungguhnya yang sanggup mengabaikan iptek sekarang ini? Pada setiap kesempatan kita pasti membutuhkan bantuannya.... Masa depan ditentukan oleh iptek dan orang-orang yang bersahabat dengannya.
(Jawaharlal Nehru, dikutip dari ”India Perspectives”, 8/2008)

Ketika era semakin sarat diwarnai pemanfaatan iptek, tiadanya visi iptek di kalangan elite tak jarang lalu membuat bangsa kedodoran ketika menghadapi berbagai fenomena perubahan alam, kemajuan iptek, juga impitan krisis ekonomi. Hal itu masuk akal karena sendi-sendi kehidupan berbangsa—yang salah satu fundamentalnya adalah iptek—amat rapuh di sini. Salah satu indikator yang sering disebut-sebut adalah rendahnya anggaran iptek yang kurang dari 0,5 persen produk domestik bruto. Sementara negara yang berambisi menjadi negara maju, seperti China, terus menaikkan anggaran ipteknya.


"Budaya Unggul dan Investasi SDM"
SURYOPRATOMO

Rosihan Anwar menunjuk India sebagai contoh. ”Lima puluh tahun lalu ketika India memutuskan untuk fokus pada human investment, banyak negara yang mencemooh. Untuk apa melahirkan banyak doktor, sarjana di bidang keuangan dan bidang sains, kalau negaranya tetap miskin,” kata Rosihan.

Cemoohan itu, menurut Rosihan, wajar muncul karena kaum intelektual India itu tidak mendapatkan tempat di negerinya. Bangsa India justru berdiaspora, bertebaran di banyak negara, bekerja di negeri orang.

”Ketika jumlahya masih terbatas dan lapangan kerja di dalam negerinya masih terbatas, orang India yang pintar-pintar terpaksa pergi ke Amerika, ke Inggris, ke Australia untuk bekerja. Tetapi ketika critical mass-nya tercipta, India bisa membangun negaranya sendiri,” kata wartawan senior itu.


"Revolusi Pengetahuan, Kemiskinan, dan Politik"
Jumat, 27 Februari 2009, 00:34 WIB
ARY MOCHTAR PEDJU, Anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia, Anggota Dewan Pendidikan Tinggi Depdiknas.

”Deng Xiao Ping and his allies identified technological progress as key to modernization, a ticket to military power and to economic growth and prosperity” (Oded Shenkar, The Chinese Century, Wharton School Publishing, 2006).

Tulisan ”Iptek, Politik, dan Politisi” (Ninok Leksono, Kompas, 25/2) amat mengena bila diperhatikan program-program dan iklan parpol/politisi di TV dan media lain yang tak pernah menyinggung topik iptek. Acara-acara itu mengesankan ilmu pengetahuan dan teknologi tak terkait masalah-masalah kemiskinan, ledakan penduduk, kesehatan, energi, lingkungan yang rusak, pemanasan bumi, jender, bahkan politik!


"Indonesia Unggul, Mungkinkah?"
Jansen H Sinamo
Sabtu, 10 Desember 2005

Jadi, tak ada keunggulan jika orang pekak terhadap panggilan Suara Tuhan, Suara Rakyat, atau Suara Ibu Pertiwi. Menjadi tegas pula, fondasi segala prestasi-keunggulan-keakbaran adalah spiritualitas: nurani yang jernih, hati bening, akal budi yang cerah.

Korea Selatan pernah luluh lantak seusai Perang Korea, kini tampil gagah di serambi depan bangsa-bangsa maju. Apa rahasianya? Samuel Huntington dalam Culture Matters (2000) memberi jawaban tegas: ..


"Sains, dan Pendidikan China Vs Kita"
Ary Mochtar Pedju
Kompas 24 November 2005

”Since 1978, China has been the world's most successful economy…. The engines of growth are still running strong…. The basic reason for the growth is specifically adopting the technologies of the leading innovating countries” (Jeffrey Sachs, The End of Poverty, 2005).

Pada dasarnya Sachs kagum dengan pembangunan di China yang dalam 20 tahun dapat mengurangi kemiskinan penduduknya lebih dari satu miliar, dari 64 persen (1981) menjadi 17 persen (2001).


"Indonesia, Korsel, dan Visi 2030"
Syamsul Hadi Direktur Eksekutif Centre for International Relations Studies (CIReS) FISIP-UI. Kamis 3 Mei 2007.

Keberhasilan Korsel untuk menjadi anggota OECD pada tahun 1996 merupakan pengakuan keberhasilan pembangunan negeri itu, yang mendudukkannya sejajar dengan negara-negara yang lebih dulu maju. Indonesia maupun Korsel sama-sama merdeka seusai Perang Dunia II. Memiliki kekayaan alam yang minim dibandingkan dengan Indonesia, infrastruktur ekonomi warisan Jepang di Korsel bahkan hancur akibat Perang Korea 1952-1954. Mirip Indonesia, Korsel baru berkonsentrasi pada pembangunan ekonomi sejak tahun 1960-an saat Jenderal Park Chung-hee duduk di tampuk kekuasaan.


"Dana Minim, Unggul di TI"
SMA Plus PGRI Cibinong
Kompas, Rabu 6 September 2006

Sejak 2002, SMA PGRI Cibinong memberlakukan metode pembelajaran kuantum, pembelajaran yang menyenangkan dan menempatkan murid sebagai pusat dalam proses pembelajaran. Siswa diberi ruang bebas berekspresi, diberi kesempatan untuk menyatakan pendapat seluas-luasnya, dan ceramah guru dibatasi.

"Mengubah guru bukan perkara yang gampang. Tiga bulan pertama kami menghadapi tantangan yang luar biasa," kata Basyarudin.

Ruang kelas yang kaku tidak ada lagi. Dinding-dinding kelas dilukis dengan gambar-gambar pemandangan. Bangku dan meja kursi biasa digeser ke sana kemari untuk diskusi. Bangku- bangku beton di bawah pepohonan pun menjadi tempat belajar. Bahkan kantin sekolah juga sering dipakai untuk belajar dan diskusi kelompok.


"Rahasia Sekolah Bermutu, Murah, dan Menyenangkan"
SMP Alternatif Qaryah Thayyibah
Kompas Rabu, 23 Maret 2005

BILA pada umumnya anak-anak merasa bergembira bila sekolah libur atau pulang lebih awal, siswa SMP Alternatif Qaryah Thayyibah di Desa Kalibening, Salatiga, Jawa Tengah, justru paling susah bila disuruh pulang dari sekolah. Padahal, jam belajar di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah lebih panjang dibandingkan dengan sekolah-sekolah lain.

MASUK enam hari dalam seminggu, sekolah itu dimulai pada pukul 06.00 dan baru berakhir pada pukul 13.30. Jam belajar di sekolah yang cukup panjang itu rupanya belum cukup memuaskan bagi murid-murid sekolah itu.


"Kaum Cerdik Pandai, antara Ilmu dan 'Ngelmu'"
Senin, 14 Juli 2008, 01:28 WIB
Oleh Rikard Bagun

Ibarat burung malam minerva, yang dijadikan simbol kebajikan dalam mitologi Yunani karena ketajaman indra penglihatannya menembus pekatnya kegelapan malam, kaum intelektual dengan ketajaman visinya dituntut menjadi sumber pencerahan di kegelapan zaman.


"Resolusi"
L. Wilardjo, Guru Besar Fisika UK Satya Wacana
Kompas, 2 Januari 2006.

Dengan semangat bushido dan tekat samurainya, bangsa Jepang menggarap Restorasi Meiji yang dicanangkan di masa bertakhtanya Kaisar Matsuhito.

Jepang tak mau kalah maju dengan Barat. Segala daya dan dana dikerahkan untuk menimba iptek dari Eropa. Dari sebuah negara tertutup yang diwarnai persaingan berdarah di antara para shogun penguasa perang (warlords) yang dijumpai Komodor Perry di dasawarsa awal, abad ke-19, Jepang muncul sebagai negara modern yang sejajar dengan negara-negara Barat yang maju.



Dana Minim, Unggul di TI, SMA Plus PGRI Cibinong (2-habis)
Rahasia Sekolah Bermutu, Murah, dan Menyenangkan, SMP Alternatif
Qaryah Thayyibah
Resolusi, L. Wilardjo



http://imperiumindonesia.blogspot.com/

Nick Vujicic, Inspirasi membangkitkan by "Sekolah Internet"

Apakah anda menemukan dalam keseharian yang terlewatkan dihadapkan pada persoalan yang membuat hidup anda menjadi tidak semangat? merasa dunia ini tidak adil, kenapa kebahagiaan tidak berpihak kepada anda, atau sejuta pertanyaan yang bersumber dari perasaan mengeluh anda? kita selalu menemukan kejenuhan, kehilangan semangat, bahkan hampir putus asa menghadapi persoalan yang silih berganti, tanpa ada batas yang jelas kapan akan berakhir. Keluhan kita sebenarnya sebagai manusia, adalah hal yang wajar, ia menjadi tidak wajar kalau mengeluh kita terus menerus tanpa ada perubhan yang jelas. Cobalah kita belajar dari keadaan orang lain, bisa jadi selama ini kita selalu menengadakan pandangan ke atas, jarang melihat ke bawah. Sebenarnya kalau kita mau jujur, seharusnya yang jauh lebih mengembangkan potensi kita, manakala kita bisa selalu bersyukur atau berpikir positif.

Kali ini Sekolnet (Sekolah Internet) akan berbagi tentang kisah anak manusia yang terlahir dalam keadaaan yang relatif kekurangan. Ia dilahirkan tanpa memiliki kedua tangan dan kedua kaki layaknya kita yang dilahirkan dalam keadaan tercukupkan oleh kedua alat tersebut.

Terlahir sebagai seorang cacat dengan banyak kekurangan, ternyata tidak menghalangi seorang Nick Vujicic untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi sekitarnya. Sempat depresi dan ingin bunuh diri diusia 8 tahun, namun kemudian dia sadar bahwa hidup harus dia syukuri, apapun keadaannya. Bisa jadi kita beranggapan untuk bangkit dan berdiri setelah berbaring adalah hal yang sangat mudah, tapi tidak dengan Nick kecil yang harus berlatih untuk berdiri tegak setelah berbaring membutuhkan atau mengulang-ulang lebih dari 100 kali baru berhasil. Seandainya ia putus asa dan mengeluh dengan keadaannya, niscaya kita tidak akan mendapatkan kisah yang menginspiratif ini. Sebagai manusia ia juga hampir saja putus asa, ia beranggapan Tuhan tidak adil, kenapa dirinya diciptakan tanpa kedua tangan dan kaki. Luar biasanya keadaan itu tidak berlangsung lama dan dia menukarnya dengan rasa syukur. Merubah kekrangan menjadi kelebihan, tantangan menjadi peluang bukanlah hal yang mudah bagi kebanyakan orang. Bisa jadi ia cacat secara fisik akan tetapi mentalnya luar biasa.

Kesulitan demi kesulitan yang ia hadapi menjadikan Nick berfikir untuk mandiri dan tidak ingin terlalu menggantungkan diri dengan orang lain. Dan pada akhirnya perlahan namun pasti,dia menjadi seorang motivator hebat yang mendunia, dan berhasil memotivasi jutaan orang di seluruh dunia untuk terus meraih mimpi. Nicholas James Vujicic (lahir 4 Desember 1982) adalah seorang yang cacat fisik dengan keadaan lahir tanpa kedua tangan dan kaki, seiring berjalannya waktu ia menjadi seorang pembicara motivasi dan Direktur organisasi nirlaba Hidup Tanpa Limbs. Lahir tanpa anggota badan karena gangguan Tetra-amelia langka, Vujicic harus hidup dengan kesulitan dan penderitaan sepanjang masa kecilnya.

Kehidupan awal

Anak pertama lahir dari sebuah keluarga Serbia , Nick Vujicic lahir di Brisbane, Australia dengan gangguan Tetra-amelia langka: tanpa kaki, hilang kedua lengan di tingkat bahu, dan tak berkaki tapi dengan dua kaki kecil, salah satu yang memiliki dua jari kaki. Hidupnya penuh dengan kesulitan dan kesulitan. Salah satunya yang dilarang oleh hukum negara bagian Victoria adalah menghadiri sekolah utama atau sekolah favorit karena cacat fisik, meskipun ia tidak mengalami gangguan mental. Ia belajar menulis dengan menggunakan dua jari-jari kaki di kaki kirinya,Dia juga belajar menggunakan komputer dan mengetik menggunakan "tumit dan kaki" metode (seperti diperlihatkan dalam pidatonya), melemparkan bola tenis, main drum pedal, menyisir rambutnya, sikat gigi, menjawab telepon, mencukur dan mendapatkan dirinya segelas air (juga ditunjukkan dalam pidato). Sebuah titik balik penting dalam hidupnya adalah ketika ibunya menunjukkan artikel surat kabar tentang seorang pria yang juga memiliki cacat fisik, dan ini memberikan pelajaran berharga pada dirinya bahwa masih banyak orang yang terlahir cacat di dunia ini dan bukan hanya dirinya.
Kehidupan Karir

Nick lulus dari universitas pada usia 21 dengan dua jurusan Akuntansi dan Keuangan Perencanaan. Ia memulai perjalanannya sebagai seorang pembicara motivasi, yang memfokuskan diri pada remaja agar berani menghadapi kehidupan. Ia berhasil menjadi motivator kelas dunia, keadaannya yang kekurangan memberikan motivasi kepada siapapun untuk bangkit dan melakukan tindakan yang positif. Nick Vujicic mempromosikan karyanya melalui acara televisi seperti The Oprah Winfrey Show dan juga dengan menulis. Buku pertamanya yang berjudul Hidup Tanpa Batas:. Inspirasi untuk ridiculously Good Life (Random House, 2010)






Sahabat Sekolnet, mari kita simak dialog berikut ini :
Kesaksian dan kisah nyata Nick

“Kondisi Tubuh Saya Adalah Karunia”


Suatu saat dalam hidup anda, pasti pernah kecewa pada Tuhan. Pernahkah anda berpikir untuk bunuh diri?

Waktu saya berusia 12 tahun, saya berniat untuk bunuh diri. Saya memang pergi ke sekolah, tapi hidup saya tidak ada di sekolah. Saya melihat diri saya tidak layak lagi untuk hidup… dan saya begitu menyesali keadaan diri saya… Tapi yang saya harapkan saat itu seseorang datang dan berkata semuanya akan baik-baik saja. Masalahnya jika orang mengatakan hal itu, maka saya akan katakan, “Bagaimana bisa, kamu tidak tahu pahitnya hidup dan masa depan saya. Yang membuat saya senang adalah memiliki orang tua dan saudara yang sangat mendukung saya. Saya selalu terbuka dengan mereka tentang hidup dan perjuangan saya.

Apakah anda pernah protes kepada Tuhan?

Tentu saja, khususnya pada saat saya berusia 7 sampai 9 tahun. Semua orang berkata bahwa Tuhan itu Adil. Setiap orang berkata bahwa Tuhan baik selamanya dan untuk selamanya Tuhan baik. Tapi saya tidak bisa mengatakan itu. Saya tidak dapat melihat keadilan Tuhan dalam hidup saya karena rasa sakit dan penderitaan yang saya alami. Saya tidak mengerti kenapa ini bisa terjadi atas diri saya. Rupanya Tuhan tahu kalau saya akan dilahirkan seperti ini dan saya pikir kalau Dia mengasihi saya, seperti kepada yang lainnya, kenapa Dia membiarkan saya dilahirkan seperti ini… dan juga, kalau Dia dapat melakukan segala sesuatu, mengasihi dan memperdulikan saya, lalu mengapa Dia tidak memberikan saya tangan dan kaki secara mujizat?

Untuk beberapa tahun saya marah pada Tuhan, tidak bicara kepadaNya dan tidak mau melakukan apapun untukNya, sebab dalam setiap keadaan membuat saya bertanya dimanakah Tuhan? Apakah Dia itu benar-benar ada? Apakah Dia mendengar doa kita? Pertanyaan-pertanyaan ini yang selalu terlintas dalam benak saya.

Kapan anda bisa menerima diri anda apa adanya?

Waktu saya berusia 8 tahun, saya mengalami depresi yang sangat berat. Dipenuhi oleh kemarahan saya terhadap Tuhan, membuat saya ingin menyerah dari hidup ini. Saya selalu bergantung pada orang lain, bahkan untuk mengambil segelas airpun saya tidak mampu. Jadi daripada saya membebani orang lain, lebih baik saya akhiri saja hidup saya. Saya tidak menemukan arti dan tujuan hidup saya…

Seperti tertulis dalam kitab suci, bahwa Tuhan memiliki harapan dan masa depan untuk kita, tapi saya sama sekali tidak meemukan harapan dan masa depan bagi hidup saya. Jadi seringkali saya tidak mengerti bagaimana saya bisa menikah, berkeluarga, hidup sepeti orang normal dan yang lainnya… dan sekalipun menikah, bagaimana saya bisa memegang tangan istri saya? Hal-hal inilah yang terjadi atas diri saya. Namun perubaan datang saat umur saya 13 tahun.

Tadinya saya berpikir bahwa saya adalah satu-satunya orang di dunia ini yang memiliki ketidakmampuan seperti ini. Lalu ibu saya menunjukkan sebuah koran yang memuat artikel tentang seseorang yang mampu mengatasi ketidakmampuannya sendiri. Dan itu membuka pikiran saya, bahwa mungkin saya bukan satu-satunya orang yang menderita. Saya mulai melihat ini sebagai berkah, dan saya melihat hidup saya bukan setengah kosong melainkan setengah penuh. Saya tidak tahu berapa penuh, tapi saya melihat kekurangan ini sebagai karunia.

Pernahkah anda berpikir untuk menikah?

Tentu saja

Menurut anda, mengapa orang mudah menyerah? Apa harapan anda jika mereka saat ini melihat anda?

Saya di sini bukan untuk memotivasi karena itu bersifat sementara, saya di sini untuk memberikan inspirasi, karena inspirasi itu bersifat kekal. Dan saya ingin orang mengingat saya waktu mereka melalui masa yang sukar. Saya ingin orang melihat hidup saya sebagai contoh dari kasih karunia Tuhan, supaya semua orang tahu bahwa saya memiliki harapan.

Sobat Sekolnet, tentu saja tulisan ini tidak bisa merangkai seluruh relung kehidupan Nick, tapi setidaknya bisa menjadi reperensi sumber inspirasi yang sobat sudah banyak mengkoleksinya. Kehidupan ini akan berubah jadi berkah kalau kita memaknainya dengan berfikir positif (positive thinking). Tuhan sesuai dengan prasangka hambanya, kalau dia mengatakan " KALAU DIA BISA , SAYA JUGA BISA " Maka Tuhan akan memberikan kemudahan dan pertolongannya. Semoga memberikan kemanfaatan dan dapat menginspirasi. (SEKOLNET : Sekolah Internet)


Rabu, 09 Maret 2011

MEREKA CACAT FISIK, TAPI TIDAK CACAT MENTAL by "Sekolah Internet"



Bisa jadi mereka cacat fisik, tidak seperti kita yang lahir dalam keadaan relatif sempurna sebagai manusia, akan tetapi kalau kita mau bercermin dari mereka bisa jadi kita malu pada diri sendiri dan nikmat yang Tuhan berikan ini. Jiwa kita begitu rapuh untuk mengukir prestasi gemilang, dengan berjuta alasan yang selalu kita kemukakan, seolah melengkapi jawaban bahwa kita tumbuh ya memang seperti ini, menjadi manusia biasa saja, tidak mungkin berprestasi, tidak mungkin bisa berubah. Itulah sesungguhnya cermin bahwa kita memang tidak cacat fisik, tapi bisa jadi kita cacat mental.

Kita sering merasa kasihan ketika melihat seseorang yang cacat tubuhnya. Misalnya, buta, tuna rungu, anggota tubuh tidak lengkap, dll. Terlebih yang cacat tersebut masih anak-anak. Bahkan pernah diberitakan orangtua yang membuang bayinya yang cacat. Sungguh menyedihkan.

Padahal sejarah mencatat cukup banyak orang-orang berprestasi yang memiliki ketidaksempurnaan fisik. Ambil contoh, Helen Keller yang buta, Alexander Graham Bell yang tuna rungu, dll. Seorang tuna netra bernama Thaha Hussein pernah menjadi Menteri Pendidikan di Mesir.

Mereka terlahir ke dunia dalam keadaan cacat. Tetapi kecacatannya itu tidak menghalanginya untuk maju dan berbuat yang terbaik untuk manusia.



Ujian yang mahaberat, jika disikapi dengan pikiran terbuka dan jiwa yang lapang, bisa mengobarkan semangat perjuangan yang tak gampang padam. Dan, semangat itulah yang dikobarkan seorang bocah bernama Qian Hongyan.

Kita memang kadang perlu belajar dari seorang bocah. Jika kita ingat kembali, semangat sebagai anak-anak sangat kuat untuk menerjang semua halangan dan tantangan. Satu contoh nyata adalah saat kita belajar berjalan. Meski jatuh berkali-kali, sebagai seorang bocah kita tentunya terus berusaha hingga benar-benar bisa berjalan seperti saat ini.
Dan, semangat ala bocah inilah yang-barangkali-mampu menjadi “bara api” yang terus menyala di tengah gelap dan kerasnya ujian bagi sesosok anak berusia belasan dari negeri China, Qian Hongyan. Ujian yang menimpa Qian memang sangat berat. Betapa tidak, di usianya yang masih sangat dini-tiga tahun (tepatnya pada bulan Oktober 2000)-ia mengalami kecelakaan fatal yang mengakibatkan separuh tubuhnya hingga batas pinggang harus diamputasi.

Kondisi itu diperparah lagi dengan keadaan ekonomi orangtua Qian yang tidak berkecukupan. Karena itu, keluarga gadis cilik yang tinggal di Zhuangxia, China itu tak mampu memberikan kaki palsu untuk Qian. Sebagai gantinya, keluarga tersebut menyangga tubuh Qian dengan potongan bola basket. Sebuah solusi yang jauh dari kata nyaman, seperti kaki-kaki palsu lainnya.

Namun, meski tumbuh dengan keterbatasan, Qian membuktikan bahwa dunia belumlah tamat bagi dirinya. Ia tumbuh menjadi gadis yang periang dan murah senyum-seolah-olah tak terjadi suatu apa pun dalam dirinya. Dengan memantulkan bola basket di bagian bawah tubuhnya, dan dibantu penyangga untuk membantunya bergerak, Qian tetap bisa menjadi bocah lincah layaknya kebanyakan anak normal.


Lain halnya dengan Nicholas James Vujicic (lahir 4 Desember 1982) adalah seorang pembicara motivasi dan Direktur organisasi nirlaba Hidup Tanpa Limbs. Lahir tanpa anggota badan karena gangguan Tetra-amelia langka, Vujicic harus hidup dengan kesulitan dan penderitaan sepanjang masa kecilnya.






Namun, ia berhasil mendapatkan lebih kesulitan ini dan, di tujuh belas, mulai organisasi sendiri nirlaba Life Without Limbs. Setelah sekolah, Vujicic dihadiri universitas dan lulus dengan besar ganda. Dari titik ini, ia mulai perjalanan sebagai seorang pembicara motivasi dan hidupnya menarik lebih banyak liputan media massa. Saat ini, dia secara teratur memberikan pidato tentang topik, seperti cacat, harapan, dan menemukan arti hidup.

Kecacatan fisik bukanlah hambatan bagi seseorang untuk berprestasi, karena cacat mentallah sesungguhnya yang menyebabkan kita menjadi pecundang (Bukan Pemenang). Memenangkan diri melawan mental yang malas, tidak kreatif, memperturutkan hawa nafsu adalah tugas yang besar dan akan membawa kemuliaan hidup. Belajarlah dari orang-orang yang terlahir dalam kecacatan atau kekurangan masih tetap berprestasi (bersyukur). Bersyukur adalah prestasi, kalau mereka saja bisa melakukan perubahan besar dalam kehidupan ini, apalagi kita.

sekali lagi katakan dalan hati dan keraskan dalam ucapan lisan " KALAU DIA BISA, SAYA JUGA BISA" .

Semoga memberikan kemanfaatan, insyaAllah dalam tulisan yang lain akan di bahas kisah hidup yang menginspirasi ini dalam postingan tersendiri.






KREARIFINDO Creative Solution

PhotobucketPhotobucket Photobucket
INILAH SEBAGIAN BISNIS ONLINE YANG SAYA KEMBANGKAN, BAGI ANDA YANG MEMBUTUHKAN : DESAIN GRAFIS, DESAIN PRESENTASI, DESAIN KREATIF, DESAIN MULTIMEDIA, DLL. ATAU TRAINING MULTIMEDIA PRESENTASI, WORKSHOP PEMBUATAN BLOG KONTAK SAYA DI :
085880878417 atau YM : arif_jic@yahoo.co.id

DOWNLOAD MATERI

PhotobucketPhotobucketPhotobucket

 
Design by Gerai Blog | Support Design by Desaingratis - Group Design | GERAI BLOG