Kamis, 12 Mei 2011

Kebutaan bukan halangan Membaca Alquran by Sekolah Internet


Al Qur'an Braille semangat para penyandang Tuna Netra





Sobat Sekolnet (Sekolah Internet) ditengah kesibukan dan banyaknya permasalahan dalam kehidupan ini selalu menyisakan ruang penawar bagi siapapun yang lemah dan banyak mengeluh. Kekurangan dan kelebihan menjadi cara untuk menyeimbangkan jalannya kehidupan ini. Sayangnya kita jarang mengelola kekurangan itu menjadi ruang kelebihan di tempat yang berbeda, yang kita lakukan justru sebaliknya. Kita malah tidak mengenali kelibihan yang berlimpah yang terhimpun di sekitar kita. Rasa syukur dan sabar jauh dari prilaku kita, akibatnya kita menjadi orang yang kurang bahagia atau justru tidak bahagia.

Sejenak sisakan waktu untuk belajar dari orang-orang yang terus semangat dalam menjalani kehidupan ini, sekalipun kekurangan selalu menemaninnya. Kebutaan bukanlah akhir dari semangat untuk berprestasi, karena prestasi itu menjadi hak bagi siapapun yang berusaha bersungguh-sungguh untuk meraihnya.

Prestasi itu hanya berpihak kepada orang yang terus berjuang tanpa kenal lelah untuk meraihnya. Hasil bukanlah akhir dari sebuah prestasi, melainkan proseslah sesungguhnya prestasi itu. Karena bertahan dalam proses dan istiqamahlah yang membuat Thomas Alfa Edison akhirnya kita kenal sebagai orang yang berjasa menemukan bolam pijar. Bayangkan kalau ia menyerah pada percobaan ke 9999 kali, maka bolam pijar itu bukanlah prestasi yang ia raih. Thomas tidak menganggap ketertundaannya adalah kegagalan, tetapi ia mengatakan bahwa itu adalah keberhasilan, karena setiap ketertundaannya ia menemukan ilmu yang baru.

Sobat Sekolnet (Sekolah Internet) ruang prestasi kali ini kita akan membahas orang yang Allah takdirkan dalam keadaan buta, tetapi memberikan mata air bagi kita yang dalam keadaan serba ada, namun tidak memanfaatkan



Kalau saja mereka dengan segala keterbatasan fisik dan materi mau belajar Al Qur'an, lalu bagaimana dengan kita yang memiliki penglihatan yang sempurna ? Kekurangan fisik tidak menghalangi untuk dapat berprestasi. Setidaknya itulah kesan yang nampak setelah melihat penampilan Umi Maktum Voice. Dua orang personil UMV tampil memukai para penonton. Meskipun tidak memiliki kemampuan melihat, Solehudiin dan Yayan mampu menyanyikan syair-syair indah.

Tampil dengan penampilan sederhana, Kang Soleh yang sudah buta sejak kecil juga bercerita tentang aktivitas mereka. Sudah sekian tahun mereka berjuang agar para tuna netra dapat membaca Al Qur'an dengan Al Qur'an Braille. Salah satu tantanganya adalah masih langka tersedia dan mahalnya harga al qur'an braille. Saat harga satu juz Al Qur'an Rp. 50.000,- dan tidak banyak yang mampu memprodukinya. Ketebalan Al Qur'an braille hampir separuh lebih dari ketebalan 1 rim kertas. Ini tentu saja menjadi kendala lain saat mereka membawanya. Dukungan dari instansi pemerintah masih jauh dari yang diharapkan. Namun Alhamdulillah, perlahan namun jelas, ada saja dermawan yang tergugah memberikan donasi untuk produksi Al Qur'an tersebut.

Dapat dibayangkan, betapa perjuangan yang dibutuhkan para saudara kita ini untuk dapat membaca Al Qur'an. Selain harus belajar membaca Al Qur'an, kemudian cara mendapatkannya. Bisa dibayangkan apabila mereka harus membawa 30 juz Al Qur'an. Kalau saja mereka dengan segala keterbatasan fisik dan materi mau belajar Al Qur'an

0 komentar:

Posting Komentar

KREARIFINDO Creative Solution

PhotobucketPhotobucket Photobucket
INILAH SEBAGIAN BISNIS ONLINE YANG SAYA KEMBANGKAN, BAGI ANDA YANG MEMBUTUHKAN : DESAIN GRAFIS, DESAIN PRESENTASI, DESAIN KREATIF, DESAIN MULTIMEDIA, DLL. ATAU TRAINING MULTIMEDIA PRESENTASI, WORKSHOP PEMBUATAN BLOG KONTAK SAYA DI :
085880878417 atau YM : arif_jic@yahoo.co.id

DOWNLOAD MATERI

PhotobucketPhotobucketPhotobucket

 
Design by Gerai Blog | Support Design by Desaingratis - Group Design | GERAI BLOG